10. Truth or Dare

63 3 0
                                    

Hari ini kelasnya Taeyong tuh sedang Freeclass. Dari pagi sampai siang, kelasnya dia benar-benar tidak ada yang mengajar. Para guru sedang sibuk mengurusi kelas 12 yang sedang try out. Surga dunia bagi semua murid di kala jam kosong seperti ini. Bahkan ini lebih enak daripada libur sekolah!

Murid bebas melakukan apa saja di jam kosong seperti ini. Ada yang pergi ke kantin maupun perpustakaan, ada yang main game, nonton film, ngerumpi, atau bahkan tidur. Tapi tidak dengan dia saat ini. Saat ini dia dan kedua temannya sedang bermain truth or dare. Permainan yang sudah di ketahui oleh banyak orang.

"Nahkan mampus kena!" Seruan yang Taeyong berikan. Dia senang ketika dirinya menang dalam suit sama temannya ini. Iya! Truth or dare versi mereka itu bukan mengenakan botol atau alat putar lainnya. Mereka menggunakan sistem suit. Yang menang akan memberikan tantangan atau pertanyaan apa saja kepada yang kalah. "Truth or dare?" Tanyanya dengan senyum pongahnya.

"Dare!" Seruan yang mereka berikan secara bersamaan.

Dan lagi Taeyong dibuat senang karena ucapan kedua temannya ini. "Oke! Mingyi, lo harus nembak Lisa jadi pacar lo, dan Lisa? Lo harus menerima pernyataan cintanya dia! Kalian gak boleh putus sampe kenaikan kelas!" Tantangan yang ia berikan untuk kedua temannya ini.

"Mana ada!" Sahut mereka secara bersamaan, menolak tantangan yang dia berikan. "Yaudah kalo gitu kalian berdua kal--"

"Oke!" Seruan yang Mingyu berikan, tidak membiarkan temannya ini menuntaskan ucapannya. Dia itu tipikal orang yang gak mau kalah dalam permainan apapun. Jadi, dia gak akan nyerah sebelum menang. Padahal kan di dalam permainan ini gak ada kalah sama menang. Yang ada cuma nerima tantangan, atau mentraktir dia sepuasnya.

"Lisa, lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya Mingyu yang langsung mengutarakan tantangan yang temannya ini berikan.

"Ulang-ulang! Gak romantis!" Pintanya yang gak suka cara temannya menyatakan cinta.

"Gak ada ya! Lo cuma ngasih tantangan kayak gitu, gak ada syarat harus romantis!" Tolakan yang Mingyu berikan akan protesan temannya.

"Bener! Gak usah aneh-aneh deh!" Balasan yang Lisa berikan, yang juga setuju dengan perkataan temannya ini.

"Yaudah iya-iya! Terserah kalian!" Sunggutnya kesal, disertai dengusan kasar.

"Iya Ming, gue mau jadi pacar lo." Balas Lisa. "Puas?!" Ucap mereka secara bersamaan, memandang temannya dengan tatapan jengkel.

Mereka pun mulai kembali bermain. "Yes!" Seruan yang mereka berikan secara bersamaan, ketika temannya ini sendirian mengeluarkan gunting, sementara mereka berdua mengeluarkan batu.

"Truth!" Seru Taeyong, mencari aman.

"Gak ada ya! Lo udah truth tadi! Sekarang tinggal dare!" Protesan Mingyu yang tidak terima. Memang peraturan yang mereka adakan seperti itu! Hanya boleh milih truth satu kali, dan juga dare satu kali.

Nah, karena Tayong ini udah milih truth tadi, sekarang dia harus milih dare. "Yaudah dare! Tapi jangan aneh-aneh lo!" Peringatnya yang tidak di tanggapi oleh kedua temannya.

Mereka berdua ini sibuk berdiskusi mengenai tantangan yang akan mereka berikan kepada temannya.

"Udah kayak rapat meja bundar anjir, serius banget." Seruan yang ia berikan,  begitu melihat kedua temannya yang sibuk diskusi, dan belum memutuskan tantangan apa yang mereka berikan. "Udah selesai?" Tanyanya disertai dengan tatapan jengah, karena sudah lama menunggu.

Mereka berdua pun mulai membalikkan tubuhnya, menatap temannya dengan tatapan serius. "Nyatain cinta lo sama Jaehyun. Bilang ke dia kalo lo cinta sama dia. Pokoknya dia harus nerima lo dan lo harus pacaran sama dia sampai sebulan." Seruan yang Lisa berikan.

"Yak kau gila?!" Teriakan yang Taeyong berikan. Dia udah gak perduli kalo kelas mereka di suruh jangan berisik karena kelas 12 sedang ada try out.

"Lo gak mau?" Tanya Lisa sekali lagi.

"Jelas-lah gila! Bisa malu gue kalo di tolak!" Sahut Taeyong yang beneran gak setuju akan ide gila yang temannya berikan.

"Oke, kalo lo gak mau, lo bisa nolak. Tapi, lo harus belanjain gue sama dia sepuas kita. Lo gak boleh ngatur! Dan kalo dia nolak lo? Lo harus traktir kita juga!" Seruan yang Mingyu berikan.

"Yak!" Peringat Taeyong akan ide gila kedua temannya ini.

"Cuma ada dua pilihan, Yong. Lakuin atau tolak? Gitu aja kok susah." Sahut Lisa yang juga nimpalin ucapan cowo barunya ini.

"Gitu aja kok susah pala-mu! Dua pilihan yang kau berikan sama-sama gak enak! Ujung-ujungnya sama aja! Sama-sama traktir lo berdua!" Ujar Taeyong gak terima. Dia itu bukannya takut buat nyatain cinta ke crushnya! Tapi dia takut di tolak sama crushnya, terus crushnya ngejauhin dia karena risih! Dia juga gak mau mentraktir kedua temannya sepuasnya! Mereka berdua tuh kalo di traktir itu suka gak ada otaknya! Traktir mereka tuh gak main-main! Mereka benar-benar nguras atmnya!

Dia pernah mentraktir mereka berdua karena kalah taruhan. Dan kalian tau berapa budget yang sudah dia keluarkan untuk mereka berdua? 50 juta untuk satu orang! Yup! Mereka berdua menghabiskan rekeningnya sebanyak 100 juta. Mereka bener-bener nguras rekeningnya.

Kenapa banyak banget? Gimana gak banyak kalo mereka langsung pergi ke toko hp! Mereka berdua beli iphone keluaran terbaru yang harganya puluhan juta! Udah gitu mereka belanja gak kira-kira. Gak pake lihat harga lagi! Habis itu mereka berdua milih makan di tempat yang mewah! Yang harganya fantastis untuk sekali makan.

"Yaelah Yong, cuma traktir kita berdua kok." Seru Lisa yang merasa biasa aja.

"Cuma? Terakhir kali gue traktir lo? Rekening gue habis 100 juta. Gak ada!"

"Yaelah, Yong. Pelit amat lo sama temen sendiri." Balas Mingyu.

"Pelit pala lo! Aturan mah tau diri kalo di traktir. Ini mah malah ngelunjak." Balasnya.

"Ck! Gak apa-apa sih, Yong! Sekali-kali gue ngerasain jadi Rafathar. Belanja tanpa lihat harga, tanpa beban pikiran  dan tinggal pilih doang." Balas Mingyu.

"Lo juga kaya ya nyet! Jangan belagak sok miskin deh anjing depan gue!" Balasnya.

"Udah! Kenapa lo berdua malah debat? Buruan, Taeyong!" Ucap Lisa, memisahkan perdebatan mereka berdua, serta membalikan topik pembicaraan mereka.

"Oke! Gue bakalan nyatain cinta ke dia. Tapi boleh gak kalo batas waktu pacarannya jangan lama-lama? Gue takut dia gak mau." Pinta Taeyong.

"Oke! Terserah mau batas waktu kapan. Asal jangan kurang dari satu minggu. Gimana?" Balasan yang Lisa berikan, memberikan keringanan kepada temannya ini.

"Lisa, kok malah gitu sih? Kan perjanjian kita apa?!" Protesan tidak terima yang Mingyu berikan.

"Sstt! Gue yakin kalau dia gak bakalan di terima. Jadi diem aja! Gue pastiin kita bakalan belanja sepuasnya." Ujar Lisa.

Sementara Taeyong langsung mendelik, mendengar penuturan kedua temannya. "Gue pastiin dia bakalan terima gue!" Ujarnya penuh tekad, seraya tersenyum remeh kepada mereka berdua.

"Coba aja! Manusia setengah es yang ramah ke semua orang tuh bakalan susah di suruh pacaran!" Sahut Lisa.

"Oke! Gue bakal buktiin!" Balasnya yak tak terima di remehkan oleh temannya ini. Ia langsung keluar dari kelasnya, dan langsung mencari di mana keberadaan crushnya saat ini.

PROBATION - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang