"Ya pak! Bapak mau kemana? Saya baru satu suap makan bakso ini!" Protesan yang Taeyong berikan kepada tukang bakso yang biasa mangkal tidak jauh dari sekolahannya, yang tiba-tiba mgerebut baksonya, ketika dia lagi makan.
"Pengen ada tawuran neng! Besok lanjut makan aja! Daripada dagangan abang ancur!" Teriak tukang bakso sebagai jawaban, yang udah ngacir sambil ngedorong gerobaknya.
Mendengar jawaban yang diberikan tukang bakso, membuat Taeyong mengerutkan dahinya heran. Tawuran? Di mana? Eh, baru aja dia membalikkan tubuhnya, ada anak sekolah lain yang sudah bergerombol, sambil membawa senjata tajam. "Si anjing ini pasti mau nyerang sekolahan gue." Sunggutan kesal yang ia berikan.
Masalahnya kelas 12 lagi pengayaan buat kelulusan. Pastinya mereka terpaksa mengeluarkan anak kelas 11 sama 10 dan pastinya mereka kalah jumlah kalo di lihat dari sekarang. Mana dia sendirian lagi di sini. Bisa bonyok dia kalo ngelawan sendirian.
Langsung saja dia menatap sekitar dan menemukan temannya yang sedang berdiri di dekat pagar gerbang belakang. "Lilis! Panggil anak-anak yang lain!" Teriakan yang ia lakukan, berharap temannya yang bolot ini mendengar teriakannya.
Dan benar saja! Temannya langsung tersentak kaget, ketika mendengar teriakan nyaring yang ia berikan. Lisa langsung menoleh, dan membelalakan matanya ketika melihat gerombolan orang yang ada di sampingnya. Ia yang mengerti langsung pergi ke dalam, untuk memanggil teman-temannya yang lain. Bisa abis temannya ini kalo ngadepin mereka sendirian.
Sedangkan Taeyong, dia berusaha menahan mereka semua, sampai anak-anak yang lainnya datang. "Ngapain kalian semua?" Pertanyaan retorik yang keluar dari mulutnya, yag emang sengaja menghadang sang pemimpin tawuran. Siapa lagi kalo bukan Sehun.
"Bisa minggir? Gue gak mau berurusan sama perempuan, apalagi perempuan kayak lo." Pinta Sehun kepada wanita yang ada dihadapannya ini, menghalangi jalan dan niatnya.
Sedangkan Taeyong malah terkekeh begitu mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria yang ada dihadapannya ini. Dan yang lebih anehnya lagi, dia langsung menampar pipi sang pria, yang membuat semuanya terkejut. "Sayangnya gak bisa. Lo udah berurusan sama gue. Apalagi niat lo yang ingin nyerang sekolah gue." Ujarnya, di iringi seringaiannya.
Sehun yang ditampar pun meringis, dia itu tidak mau melawan manusia yang ada dihadapannya ini, yang notabennya seorang perempuan. Bisa turun kodrat dia.
*bugh* satu tendangan yang berhasil mendarat di tulang kaki Taeyong, membuat dia tersungkur, namun dia berhasil bangun kembali. Langsung saja ia membalasnya drngan menyerang laki-laki yang menyerang dirinya. Dia bukan hanya menyerang pria itu, tapi dia juga menyerang ketuanya, Sehun.
Serangan yang ia berikan ini langsung di balas oleh pria tadi, tapi tidak dengan ketuanya. Ketuanya lebih memilih untuk bertahan dari serangan yang ia berikan.
Teman-teman Sehun yang melihat ketuanya seolah terpojok pun tidak tinggal diam. Ia segera bergegas menghampiri wanita yang telah berani menghajar ketuanya, dan segera menghajar wanita itu.
Sementara Sehun yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam. Ia segera melindungi wanita ini dari terjangan dan pukulan teman-temannya. Sampai pada akhirnya polisi datang. Semua anak-anak yang ada di sana langsung bubar. Termasuk Taeyong. Dia juga langsung masuk lewat gerbang belakang, dengan keadaan luka di tubuhnya dan lebam di wajahnya.
Walaupun tadi Sehun berusaha melindunginya tadi, tetap saja dia kena pukul. Bagaimana bisa dia tidak kena pukul, sedangkan yang nyerang dirinya banyak. Tapi dia yakin sih kalau pria itu lebih banyak mendapatkan luka.
Baru saja Taeyong masuk ke dalam dengan memanjat pagar sekolah, dirinya langsung di tarik begitu saja sama seseorang. Mau tidak mau dia mengikuti kemana orang itu menarik dirinya. Dia tidak bisa melawan.
Bukan, dia bukan guru. Melainkan ketua osis sekolah ini. Yup! Jung Jaehyun! Orang yang berhasil memergoki dirinya, begitu ia mendarat di dalam, setelah memanjat. Pria ini bahkan langsung menggendong dirinya ala bridal style, setelah melihat kalau dirinya berjalan dengan tertatih.
Sedangkan dia yang tiba-tiba mendapatkan perlakuan seperti itu, langsung mengalungkan tangannya pada leher crushnya. 'Sial! Baru di gendong aja, hati gue udah dag dig dug ser. Berasa kayak lagi dangdutan.' Makian yang ia berikan kepada degup jantungnya yang semakin tak karuan, di saat dirinya di gendong tiba-tiba oleh crushnya.
Bukan hanya itu! Dia juga bisa lihat wajah crushnya dari dekat. Rahangnya yang telihat lebih jelas, membuat hatinya semakin berdegup tak karuan.
Sampai di ruang uks, crushnya langsung langsung menaruh dirinya di atas ranjang uks. Setelahnya, crushnya langsung mengambil obat p3k, untuk mengobati dirinya. "Maaf ya kalo gak sesuai urutan. Soalnya aku gak ngerti ginian." Ujar crushnya sebelum menaruh kapas yang sudah ia basahi air, di wajahnya yang penuh dengqn luka dan lebam.
"Iya, gak apa-apa kok. Kita berdua sama--- aw!" Ucapannya langsung berubah menjadi ringisan, di kala kapas itu menyentuh wajahnya.
"Sakit ya? Maaf ya. Aku coba buat lebih pelan lagi." Ujar Jaehyun kepada wanita yang tengah ia obati, yang langsung mencoba lebih pelan lagi. Dia terus membersihkan luka wanita ini dengan telaten dan sebisa dirinya. Dia itu bukan anak pmr! Jadi maklumi aja kalo pembersihan lukanya gak sesuai.
"Cha selesai." Seruan yang ia berikan, ketika selesai mengolesi krim untuk luka lebam wanita yang tengah duduk diatas ranjang uks, sedangkan dia berdiri. "Lee Taeyong, nafas!" Sambungnya kepada wanita yang ada dihadapannya ini yang terus diam, seraya menggoyangkan tubuh wanita ini.
Taeyong yang diperlakukan seperti itu pun langsung tersentak kaget dan segera mengambil nafas yang sedari tadi ia tahan. Ia juga langsung batuk karena menahan nafasnya terlalu lama. Bisa-bisanya dia lupa caranya bernafas ketika crushnya sedang membersihkan dan mengobati luka dia! Apalagi ketika wajah crushnya ini mendekat, untuk melihat lebih jelas luka miliknya. Terpaksa dia menahan nafasnya. Gak tau kenapa juga dia menahan nafasnya.
Sedangkan Jaehyun yang melihat wanita ini batuk pun segera mengambil minum yang sudah tersedia di sana, dan langsung membantu wanita ini meredahkan batuknya, lalu memberikan segelas air untuk wanita ini minum. "Udah mendingan?" Tanyanya yang langsung di angguki kepala oleh wanita mungil ini.
"Udah, Jaehyun. Makasih ya." Ujarnya yang ingin beranjak, namun di tahan oleh crushnya. "Kenapa? Lo mau gue bayar?" Tanyanya bingung, yang langsung di gelengi kepala oleh crushnya. "Terus kenapa?" Tanyanya lagi.
Bukannya menjawab, crushnya malah langsung menggendongnya ala karung beras, dan membawa dirinya keluar dari ruang uks. "Yak, Jung Jaehyun! Lo mau bawa gue kemana?!" Pekikan kaget yang ia berikan, karena tingkah crushnya yang sangat dimengerti oleh dirinya.
"Aku mau membawa kamu ke ruang kesiswaan. Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan kamu. Kamu udah ikut tawuran." Jawaban yang crushnya berikan, membuat ia membelalak kaget. Crushnya ini benar-benar luar biasa! Habis menolong dirinya sehingga membuat dia terbang? Eh dia malah menjatuhkannya lagi dengan cara membawa dia ke ruang kesiswaan.
Sampai didepan ruang kesiswaan, crushnya langsung mengetuk pintu terlebih dahulu, sebelum dia masuk ke dalam ruang kesiswaan."Masuk." Titah sang guru yang ada di dalam, lalu dia pun masuk.
Sampai di ruang kesiswaan, crushnya baru menurunkan dirinya. Membuat sang guru yang melihatnya pun heran. "Loh, Jaehyun? Taeyong? Kalian sedang apa? Mau ngapain ke sini?" Pertanyaan kaget yang diberikan oleh sang guru, atas kedatangan murid teladannya yang tengah menggendong muridnya, ya walaupun di turunin juga pas sampe.
"Taeyong, dia terlibat tawuran lagi pak." Ujar crushnya yang memberi tau semuanya. Sedangkan dia udah pasrah. Alamat nambah hukuman. Belum juga ada sehari, udah 3 hukuman yang dia jalanin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBATION - JAEYONG
FanfictionCERITA INI KHUSUS JAEYONG SHIPPER! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA SHIPPER INI? DILARANG UNTUK MEMBACA, MENGHUJAT, SERTA MENGKRITIK NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER, BAIK JUNG JAEHYUN, LEE TAEYONG DAN PARA TOKOH YANG ADA DI...