The Idol

144 31 0
                                    

Dua orang penata rias sibuk memberikan sentuhan terakhir untuk riasan yang dikenakan Yibo. Salah satunya tengah membenahi tatanan rambutnya, sementara sang idola lebih suka berselancar di dunia maya. 

Pandangannya kembali tertuju ke laman Little Sunshine. Salah satu dari sekian banyak fanpage yang khusus didedikasikan untuk Yibo. Biasanya Yibi tidak pernah tertarik dengan apa yang dilakukan para penggemarnya, tapi ada sesuatu yang nenarik dengan hasil foto yang diunggah di laman ini. 

Siapapun yang berada di balik lensa itu mampu menemukan setiap sudut yang tepat untuk menangkap semua ekspresi wajahnya, bahkan walau tertutup masker dan topi sekali pun. Sang pemilik akun hanya menambahkan sedikit filter dan watermark untuk menandakan bahwa foto itu memang miliknya. Yibo pertama kali berkunjung ke laman tersebut ketika ia tengah menghabiskan waktu luangnya kala waktu istirahat di tengah syuting.

"Lama-lama aku merasa kalau malah kau yang jadi penggemar Little Sunshine dan bukan sebaliknya, Bo Di." Suara Yu Shi terdengar. Selain keluarga, hanya dia yang berani memanggil dengan sebutan akrab seperti itu. 

Yu Shi sudah lama menjadi bagian dari staf Yibo. Bahkan ia adalah salah satu orang yang menemaninya saat pertama kali Yibo debut. Saat itu Yu Shi hanyalah salah satu dari beberapa asisten yang ditugaskan dari agensinya. Mungkin karena usia mereka yang hampir sebaya–Yu Shi hanya setahun lebih tua dari Yibo– membuat keduanya lebih gampang akrab. Sifatnya yang jauh lebih ceria juga berbanding terbalik dengan Yibo yang lebih pendiam, tapi hal itu pula yang membuat idola muda itu merasa jauh lebih nyaman. Ketika akhirnya manajer yang menangani Yibo ditugaskan untuk membimbing artis lain yang baru saja debut, Yibo memilih Yu Shi untuk menjadi manajernya. Hal itu bertahan hingga saat ini.

"Hasil fotonya selalu bagus. Seolah dia bisa melihat jauh ke dalam jiwa obyeknya," jawab Yibo. Ia memang tidak berbohong. Ada sesuatu dalam setiap foto yang diunggah oleh Little Sunshine.

"Dia memang seperti itu sejak dulu. Banyak yang memuji hasil fotonya."

Yibo menoleh ke arah Yu Shi secara tiba-tiba, membuat salah satu penata rias menghela napas karena kaget. 

"Kau kenal dengannya?"

"Memangnya aku belum bilang?" Yu Shi balik bertanya tanpa melepaskan pandangan dari gawainya. Ia tengah mempelajari jadwal yang diberikan agensi untuk Yibo. Begitu banyak pekerjaan hingga nyaris tidak ada waktu untuk libur.

Yibo tidak menjawab dan hanya menatapnya. Menyadari tidak ada jawaban dari pertanyaannya, Yu Shi mengalihkan pandangannya ke Yibo.

"Pemilik akun Little Sunshine adalah seniorku saat kuliah. Aku sempat bertemu dengannya di salah satu pertemuan alumni yang pernah aku ceritakan padamu. Masih tetap sederhana dan sangat tampan seperti biasa. Kemarin saat peringatan ulang tahun Y Agency, dia juga hadir. Aku malah memberikannya salah satu kartu akses ke backstage yang tersisa," jelas Yu Shi. 

Yibo menaikkan alisnya. "Tumben kau memuji seorang pria, apa kau …."

"Heh, jangan sembarangan! Aku masih normal," sergahnya. "Tapi memang dia mempesona, kok. Aku yakin kalau kau bertemu dengannya, kau pasti akan mengakuinya."

Yibo mengedikan bahu. "Banyak pria tampan bahkan cantik di industri ini dan tidak ada yang membuatku tertarik. Dia juga pasti sama."

Yu Shi tersenyum mendengar jawaban Yibo. Ia tidak berkata apa-apa dan kembali sibuk mempelajari jadwal Yibo.

Salah seorang perias menepuk bahu Yibo dan berkata, "Wang Laoshi, kami sudah selesai."

Idola muda itu bangkit dan merapikan baju yang  ia kenakan.

"Terima kasih," ujarnya singkat lalu berjalan menuju tempat pemotretan. Yu Shi mengikutinya dari belakang. 

"Dia juga bisa desain grafis," ujar Yu Shi tiba-tiba.

"Lalu?"

"Tim kita belum mempunyai seorang desain grafis."

"Memangnya perlu? Kita bisa saja meminta orang-orang di agensi untuk membantu."

"Dia mendesain ucapan ultah untukmu tahun lalu."

Langkah Yibo terhenti ketika mendengarnya.

"Itu karya dia?" tanyanya.

"Aku yang memintanya," jawab Yu Shi. 

"Dan aku malah memberikan kalian semua bonus," Yibo menggelengkan kepala seolah tidak percaya.

"Tenang saja, aku memberikan sebagian besar bonusku untuknya," jawab Yu Shi sambil tertawa kecil. "Bayangkan. Dia bisa mendesain cover album untukmu, atau bahkan menambahkan elemen estetik dalam semua postingan Yibo's Studio. Belum lagi kalau kita memberikan akses baginya untuk secara resmi meliputmu. Kau sendiri sudah begitu tertarik dengan hasil jepretan dia, 'kan?" bujuk Yu Shi. 

"Kau benar-benar percaya padanya?"

"Tentu saja. Soal loyalitas, dia termasuk penggemarmu dari awal. Jadi aku yakin dia pasti akan sangat senang bekerja sama dengan kita."

Yibo kembali menghela napas. "Kau sudah memperhitungkan semuanya, ya?"

Yu Shi tertawa kecil dan berkata, "Itu tugasku sebagai manajermu, Bo Di."

Idola muda itu mengibaskan tangannya. "Lakukan yang menurutmu terbaik. Untuk masalah staf, aku percayakan padamu," ujarnya kemudian. 

Keduanya memasuki lokasi pemotretan dan segera mulai bekerja setelah menyapa para kru yang ada. Sebuah hari yang biasa dalam kehidupan Yibo, sang idola.

Behind The LensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang