Working with My Idol

115 27 0
                                    


Semilir angin menerpa wajah Xiao Zhan. Matahari sudah mulai terbenam dan membuat langit biru menjadi berwarna jingga. Beberapa bebek tengah berenang di depan danau kecil yang ada di hadapannya.

Xiao Zhan duduk di sebuah bangku panjang yang menghadap ke arah danau. Sebuah kantong plastik kecil berisi beberapa minuman dingin berada di sampingnya. Ia masih mendekap tas yang berisi kontrak kerja dari Yibo's Studio.

"Zhanzhan," panggil seorang wanita berambut sebahu dan mengenakan mantel panjang. Ia menghampiri Xiao Zhan dan duduk di sampingnya.

"Tumben sekali kau memanggilku. Ada apa?" tanyanya.

"Qin Jie, aku ingin kau membaca ini dan katakan pendapatmu," Xiao Zhan mengeluarkan berkas kontrak dari dalam tasnya dan menyerahkan kepada Li Qin. "Kau sudah lama berada di industri hiburan, aku butuh pendapat profesionalmu."

"Apa ini?"

"Kontrak kerja," jawab Xiao Zhan singkat. Li Qin mulai membuka berkas dan membaca dengan cermat. Keduanya kembali terdiam. Xiao Zhan mengambil salah satu minuman dingin dari dalam kantong plastik dan kembali mengamati pemandangan yang ada di hadapannya.

"Tidak ada yang salah dengan kontrak ini," ujar Li Qin setelah ia selesai membaca seluruh isi kontrak. "Tidak kusangka kau akan bekerja di Yibo's Studio."

"Aku juga masih belum percaya." Xiao Zhan berkata seraya menatap ke aarah danau. Perlahan langit sudah menjadi gelap. "Ini semua terasa bagaikan mimpi. Bertemu langsung dengan Yibo, menjabat tangannya dan bisa berada satu ruangan dengan seseorang yang menjadi inspirasimu selama bertahun-tahun."

Apalagi ketika ia memanggilku Gege.

Li Qin juga mengambil salah satu minuman dingin dari dalam kantong plastik. "Jadi, apa keputusanmu?"

"Menurutmu bagaimana, Qin Jie?"

"Kesempatan tidak datang dua kali, Zhanzhan."

Xiao Zhan mengangguk. "Kau benar, Jie."

***

Ketika Xiao Zhan kembali lagi ke gedung Y Agency seminggu kemudian, terdapat sebuah name tag melingkar di lehernya. Ia sempat mendengar dari Zhou Yu, bahwa sebenarnya ia tidak perlu untuk datang ke kantor setiap hari, kecuali diperlukan.

Namun, Xiao Zhan tidak dapat menahan diri untuk datang setelah ia akhirnya menandatangani perjanjian kerjasama dua hari lalu. Pada awalnya, dia berharap bisa melihat Wang Yibo lagi. Sayangnya, saat itu hanya ada dua orang yang datang. Zhou Dong Yu dan seorang pria bernama Bu Yu, yang akan menjadi rekan kerjanya di bagian media Yibo's Studio.

Pria muda itu menaiki lift menuju lantai delapan dan menuju sebuah ruangan yang terletak di ujung koridor. Sebuah plakat nama bertuliskan Yibo's Studio terpasang di dinding dekat pintu. Ia menyentuhnya. Rasanya seperti mimpi bisa bekerja di tempat yang sama dengan sang idola, Wang Yibo.

Setelah menghela napas, Xiao Zhan membuka pintu. Staf yang bekerja di Yibo's Studio ternyata tidak begitu banyak, hanya terdapat belasan orang yang terbagi dalam beberapa ruangan. Ia baru saja hendak mencari ruangan tempatnya bekerja ketika ia bertemu dengan Bu Yu.

"Xiao Laoshi," sapanya. "Tidak kusangka kalau kau langsung masuk kerja. Ayo, kemari, kukenalkan dengan yang lain." Tanpa menunggu persetujuan Xiao Zhan, ia langsung menarik tangan pria muda tersebut dan membawanya ke sebuah ruangan berisi lima orang pria. Mereka semua tengah bersenda gurau. Beberapa komputer dan dua buah laptop dibiarkan menyala tanpa ada yang menggunakannya.

"Hey, lihatlah siapa yang datang hari ini," umum Bu Yu. Mereka semua menoleh dan menatap ke arah Xiao Zhan yang kemudian merasa tidak nyaman dan menundukkan kepala.

Merasa tidak ada yang menjawab, Bu Yu kembali berkata, "Dia ini Xiao Zhan. Kalian ingat?"

Mendadak mereka semua bersuara. Beberapa di antaranya menjabat tangan Xiao Zhan dan ada yang menepuk pundaknya. Setelah semua keriuhan mereda, Xiao Zhan menyadari kalau rekan satu tim di bagian media, mengenali namanya dari desain ucapan ulang tahun yang ia ciptakan untuk Wang Yibo sesuai permintaan Yu Shi. Desain yang akhirnya dimuat di laman media sosialnya dan membuat seluruh anggota tim menerima bonus yang lumayan.

"Selamat datang di tim kami, Xiao Laoshi," ucap Bu Yu. "Terima kasih, Bu Laoshi," jawab Xiao Zhan sambil memberikan senyum terbaiknya.

Behind The LensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang