Beberapa perwakilan tim Yibo's Studio datang mengikuti rapat bulanan di ruang rapat. Di antaranya terdapat Dong Yu, Bu Yu, Xiao Zhan, Yu Shi dan tentu saja Wang Yibo sendiri. Layar monitor menunjukkan jadwal Yibo selama satu bulan ke depan berikut dengan berbagai tawaran yang sedang menanti persetujuan tim. Sejauh ini setelah syuting dramanya berakhir, hanya ada beberapa iklan yang menanti dan sebuah undangan untuk menghadiri acara pemberian penghargaan bergengsi.
Salah seorang staff lalu menampilkan beberapa jenis merk pakaian yang sudah menawarkan koleksinya untuk dipakai saat datang ke acara tersebut. Kesemuanya adalah merk terkenal dan mempunyai nama di negara ini.
Beberapa memang terlihat menarik, tetapi Yibo justru memperhatikan setiap gerak gerik Xiao Zhan yang berada di sisi salah satu meja. Pria muda itu memperhatikan dengan serius setiap penjelasan dalam rapat. Beberapa kali ia mencatat hal penting dalam bukunya. Ketika penjelasan akan jenis pakaian yang sudah menawarkan koleksi mereka disampaikan, Xiao Zhan meletakkan jari di depan bibirnya, seolah ia bisa membayangkan Yibo dalam pakaian tersebut.
Pria muda itu sempat mengangkat salah satu alisnya dan ujung mulutnya membentuk sebuah senyuman kecil ketika melihat salah satu set baju yang diperlihatkan. Hal itu tidak luput dari pengamatan Yibo. Saat itu juga sang idola memutuskan kalau merk tersebutlah yang akan ia kenakan.
Yu Shi sempat menendang ujung kaki Yibo dan membuat pemuda itu menoleh ke arahnya dengan pandangan kesal. Yu Shi mendekat dan berbisik, "Aku tahu kamu naksir sama Zhan Gege, tapi jangan kaya orang bego seperti itu. Hampir satu ruangan tahu kalau kau sama sekali tidak peduli dengan rapat ini dan sibuk memperhatikan wajahnya."
"Urus saja masalahmu sendiri," hardik Yibo dengan suara tertahan. Yu Shi sendiri hanya tersenyum simpul.
Terdapat beberapa hari libur di sela kegiatan Yibo bulan ini dan sebuah rencana mulai terbentuk di benaknya.
Seandainya saja, aku mengajaknya untuk berjalan-jalan, apakah ia akan setuju?
Kalau dia tidak setuju, aku bisa mengajaknya untuk makan bersama di tempatku. Tapi kalau langsung ke rumahku mungkin terlalu frontal. Akan lebih baik jika aku mengajaknya makan malam di restoran terlebih dahulu.
Bukankah wajar bagi teman untuk menghabiskan waktu bersama? Toh, selama ini kami juga menghabiskan waktu bersama di kantor. Sejak bertemu dengan Xiao Zhan, aku seolah bisa menemukan kembali diriku yang dulu sebelum menjadi bintang terkenal.
Yibo kembali menatap ke Xiao Zhan bersamaan dengan pria muda itu tengah melayangkan pandangannya ke arah Yibo. Di saat pandangan mereka bertemu, keduanya lalu melontarkan senyuman manis.
Bolehkah aku sedikit egois dan memintamu berada di sisiku, walau hanya sesaat saja?
***
Suara tawa terdengar hingga ke balkon tempat Xiao Zhan berdiri. Di dalam ruangan, beberapa staf Yibo's Studio tengah bercanda dengan Wang Yibo. Mereka menggodanya tanpa henti, sementara yang bersangkutan hanya tersenyum.
Kali ini, tim Yibo's Studio diundang ke sebuah restoran oleh sang idola. Pada awalnya memang hanya Xiao Zhan yang diajak langsung olehnya. Namun, perkataan Yibo terdengar oleh Bu Yu dan akhirnya menyebar ke seluruh tim, dengan sedikit enggan, Yibo akhirnya meminta Yu Shi memesan sebuah restoran hotpot untuk mereka semua.
Hembusan angin malam menerpa wajah Xiao Zhan. Beberapa hari ini ia sibuk memikirkan tentang pilihan yang harus diambil. Keduanya sama-sama penting bagi dirinya.
"Kenapa kau tidak masuk ke dalam?" Xiao Zhan mendengar sebuah suara. Tanpa perlu berbalik, ia sudah mengetahui siapa yang berbicara.
"Aku ingin mencari udara segar, Lao Wang," jawab Xiao Zhan.
Dari sudut matanya, terlihat Yibo berdiri di sebelah pria muda itu. Ia juga memandang ke arah kegelapan malam. "Sepertinya kau sedang banyak pikiran belakangan ini."
"Aku sedang memikirkan untuk berhenti dari Yibo's Studio," ujar Xiao Zhan seraya memperhatikan reaksi dari sosok yang ada di sebelahnya.
Wajah Yibo tetap tenang seperti biasa.
"Kau yakin?" tanyanya. "Apa ada alasan tertentu?"
"Tidak ada. Hanya saja, aku takut harus mengorbankan fansite yang sudah kubangun dari awal."
"Tidak bisa kau menjalankan keduanya?"
Xiao Zhan terdiam sejenak lalu menjawab, "Sayang sekali, aku bukan seperti Wang Yibo Laoshi yang pandai melakukan berbagai hal sekaligus. Aku hanya bisa melakukan satu hal dan menekuninya."
Melangkahkan kaki, pria muda itu beranjak meninggalkan Yibo. Namun, perkataan yang terdengar dari mulut sang idola sempat membuat langkahnya terhenti.
"Bagaimana kalau aku yang memintamu untuk jangan pergi?"
Xiao Zhan menundukkan kepala, "Untuk apa? Banyak orang yang bisa menggantikan posisiku. Aku bukan seseorang yang spesial."
Keduanya sempat terdiam dan membiarkan hanya hembusan angin yang terdengar.
"Bagiku kamu spesial. Sangat spesial." Suara Yibo terdengar perlahan seolah nyaris berbisik, tetapi Xiao Zhan bisa mendengarnya dengan jelas.
"Kau adalah seorang artis besar, Lao Wang. Nanti pasti ada seseorang yang jauh lebih pantas menerima julukan itu daripada aku," jawab Xiao Zhan. Kedua tangannya mengepal di sisi, berusaha menahan kesedihan yang ingin menyeruak keluar. Ia bahkan merasa bangga karena bisa mengatakan kalimat tersebut tanpa menunjukkan emosi terdalam dirinya.
Tanpa pernah diduga, Yibo memeluk Xiao Zhan dari belakang. "Tidak bisakah aku mengubah keputusanmu?" Suaranya kembali terdengar sangat pelan. Berbisik di dekat telinga Xiao Zhan. Pria muda itu harus menyakinkan dirinya berulang kali kalau ini hanyalah salah satu dari kemampuan akting Wang Yibo..
"Maaf."
Perkataan singkat dari Xiao Zhan membuat Yibo melepaskan pelukannya, tapi tangannya memegang pergelangan tangan Xiao Zhan.
"Akulah yang seharusnya meminta maaf, Zhan Ge. Tapi kumohon pertimbangkan permintaanku. Aku benar-benar menyukaimu."
Xiao Zhan tetap menunduk dan tidak membalas perkatan Yibo. Idola muda itu melepaskan tangan Xiao Zhan dan membiarkannya melangkah masuk kembali ke dalam restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Lens
FanfictionBagaimana rasanya bekerja bersama dengan idolamu? Xiao Zhan yang seorang Fansite Master dari idola Wang Yibo, bisa mendapatkan kesempatan itu. Namun, ketika akhirnya sebuah skandal yang melibatkan mereka berdua, membuat Xiao Zhan harus memilih, pos...