Is It Love?

132 26 2
                                    


Senyuman masih belum terlepas dari wajah Yibo saat kembali teringat akan kejadian semalam. Baru kali itu, ia merasa begitu nyaman berbicara dengan seseorang. Xiao Zhan bahkan tidak segan untuk bercanda dengannya. Belum lagi saat perjalanan mengantarnya pulang, Yibo dengan jelas mendengar perkataan Xiao Zhan yang memujinya karena telah bekerja keras. Ia harus menahan diri untuk tidak memeluk pria tersebut.

Yibo melihat gambar maskot yang mereka berdua selesaikan semalam. Bu Yu sudah mengirimkan soft copy dari gambar tersebut melalui email. Sebuah acara ragam yang ia ikuti, meminta agar setiap kapten tim untuk membuat lambang tim mereka sendiri. Pihak pembuat acara membebaskan para kapten untuk membuat sendiri atau menyerahkannya ke tim kreatif acara. Tentu saja, mengingat desain yang Xiao Zhan buat saat ia berulang tahun, membuat Yibo akhirnya menyerahkan tugas itu kepadanya

"Ini macan kumbang. Panther. Kurasa dia begitu cocok denganmu. Mengingat bagaimana kau selalu berusaha untuk maju dengan kecepatan penuh," ujar Xiao Zhan saat itu. Sebuah kata sederhana tapi mampu membuatnya begitu tersentuh.

"Sekarang aku benar-benar yakin kalau kau sudah terjebak dalam pesonanya,"ujar Yu Shi ketika ia menoleh ke arah dari kursi depan. Mereka tengah menuju ke lokasi tempat berlangsungnya syuting drama.

"Aku hanya kagum akan bakatnya. Dia memang berbakat," kilah Yibo.

"Kau tidak menemani karyawanmu kerja lembur hanya karena dia sangat berbakat atau bahkan mengantarnya pulang karena takut tidak mendapat kendaraan saat malam," goda Yu Shi.

"Hei, aku juga memberikan kalian bonus yang lumayan walau ternyata itu bukan karya kalian."

"Jadi mempublikasikan karyanya di semua media sosial, menjadikan sebagai gambar profil untuk Yibo's Studio. Bahkan sampai mengajukan maskot itu untuk baju seragam kita saat menemanimu bekerja, itu tidak berlebihan?"

Yibo kembali menyunggingkan senyum. "Sudah kubilang, karyanya itu mengagumkan."

Yu Shi memutar matanya dan menggelengkan kepalanya. "Kau bahkan tidak bersikap seperti ini saat berpacaran dengan Dong Yu dulu."

"Dia berbeda," gumam Yibo. Xiao Zhan memang berbeda, ada sesuatu yang membuatnya yakin bahwa perasaan yang ia rasakan terhadap pria itu jauh melebihi perasaan suka yang dahulu pernah ia rasakan.

Ketika rombongan tim Yibo akhirnya sampai di tempat syuting, sudah terdapat beberapa penggemar yang berkumpul. Mereka berdiri rapi dan mulai mengeluarkan gawai mereka untuk mengambil gambar. Ada yang bahkan membawa spanduk kecil bertuliskan nama Yibo.

Ia sempat melihat ke arah mereka dan mendapati Xiao Zhan berada di antara mereka. Ia mengenakan mantel panjang berwarna hitam, tetap mengenakan kacamata yang membingkai wajah tampannya. Sebuah tas selempang tersampir di pundaknya. Pandangan Yibo terus tertuju ke arahnya ketika keduanya sama-sama memasuki gedung.

Xiao Zhan memang meminta izin untuk datang ke lokasi tempat Yibo berada. Ia mengatakan bahwa dirinya juga seorang fansite master yang harus memberikan update mengenai kegiatan sang idola, Wang Yibo.

Tidak hanya mengizinkan, Yibo bahkan meminta Yu Shi untuk memberikan semua jadwal kegiatannya selama satu bulan.

"Lao Wang, aku tidak perlu semua jadwalmu," tolaknya saat itu. Nama panggilan itu mereka sepakati semalam. Yibo mengutarakan keberatannya bila Xiao Zhan terus memanggilnya Laoban, mengingat ia jauh lebih muda darinya. Mereka akhirnya setuju kalau Xiao Zhan akan tetap memanggilnya Laoban saat di depan umum, dan Lao Wang saat bersama dengan rekan kerja mereka. Ia bahkan mengizinkan Xiao Zhan untuk memanggilnya dengan nama tanpa embel-embel lainnya saat mereka sendirian.

Behind The LensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang