Ketika akhirnya Xiao Zhan mendatangi kantor untuk memberikan surat pengunduran dirinya, ia ditemui oleh Dong Yu, yang membawa dirinya ke sebuah ruangan rapat.
"Kau sudah melihat skandal yang beredar di dunia maya?" tanyanya sesaat setelah wanita tersebut menutup pintu.
Xiao Zhan mengangguk. "Itu pula yang menjadi alasan bagiku untuk mengajukan pengunduran diri," jawabnya.
Skandal yang dimaksud adalah rilisnya foto-foto saat mereka tengah menikmati makan malam di restoran hotpot malam itu. Tentu saja, tidak ada yang membahayakan dari foto seorang idola yang mengajak para stafnya makan-makan. Namun, di antara semua foto itu, ada satu buah foto yang menimbulkan banyak persepsi di kalangan penggemar.
Sebuah foto yang diambil ketika Yibo menjabat tangannya dan menepuk pinggang Xiao Zhan secara ringan. Sudut yang diambil oleh paparazi, membuat seolah keduanya tengah berciuman di sisi mobil.
Apalagi foto itu memperlihatkan mata Xiao Zhan yang tengah terpejam. Satu-satunya hal yang menguntungkan adalah sebagian besar wajahnya tertutup oleh kepala Yibo. Walau begitu, ia sadar bahwa hanya tinggal menunggu waktu sebelum para penggemar mengetahui identitas dirinya. Maka dari itu, Xiao Zhan memutuskan untuk mengundurkan diri sebelum membuat masalah yang jauh lebih besar bagi Yibo.
"Yibo sudah mengetahui perihal ini?" tanya Dong Yu. Ia memegang surat pengunduran Xiao Zhan tanpa pernah membukanya.
"Tidak. Belum," jawab Xiao Zhan.
"Xiao Laoshi, aku tidak bisa memberi jawaban pasti atas pengunduran dirimu. Tapi kami sepakat untuk memberimu waktu cuti dan menghindar dari publik untuk sementara waktu," jelas Dong Yu. "Surat ini akan aku simpan untuk sementara."
Setelah mengucapkan terima kasih, Xiao Zhan meninggalkan ruangan Yibo's Studio. Ia meraih gawainya dan mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang.
***
Yibo merebahkan kepalanya di sandaran kursi. Rasa sakit yang beberapa hari ini dia rasakan kembali membuat kepalanya berdenyut lagi. Mungkin juga karena tadi pagi, dirinya sama sekali tidak menyentuh makanan yang dibelikan oleh Yu Shi.
Setelah Dong Yu memberitahu mengenai skandal foto yang tersebar di dunia maya, membuat idola muda itu tidak berhenti memikirkan soal Xiao Zhan. Apalagi ketika ia mendapat pesan dari Dong Yu bahwa Xiao Zhan baru saja datang dan mengajukan permohonan pengunduran diri.
Ingatannya kembali memutar kejadian malam itu, ketika Yibo memeluk Xiao Zhan untuk pertama kali. Merasakan kehangatan tubuhnya.
Pertama kalinya dirinya merasakan menyukai seseorang begitu dalam. Sayangnya, rasa itu hancur sebelum tersampaikan sepenuhnya. Seperti biasanya, Yibo akan berusaha mengabaikan rasa sakit dengan bekerja tanpa henti. Biasanya rasa itu akan hilang sendiri dan dia akan kembali seperti biasa.
Namun, kali ini, sakit itu tetap berada di sudut hatinya. Setiap kali para penggemar berkumpul, pandangan Yibo selalu mencari sosok Xiao Zhan dan ketika ia tidak menemukan pria tersebut, rasa sakit itu muncul mendera.
"Kau mau minum pereda sakit, Yibo?" Terdengar suara Yu Shi yang baru saja masuk ke ruang ganti.
Yibo hanya menggeleng perlahan.
"Nanti akan hilang sendiri. Aku hanya sedikit lelah," jawabnya.
"Jangan menyiksa dirimu sendiri. Kalau tidak sanggup, kau boleh beristirahat."
"Aku tahu. Tenang saja," ujarnya.
Untuk mengalihkan rasa sakit di kepala, Yibo meraih gawai dan mulai berselancar di dunia maya. Terdapat sebuah unggahan dari Little Sunshine. Sebuah pernyataan singkat bahwa untuk sementara fansite tersebut akan hiatus. Tidak ada penjelasan alasan atas keputusan tersebut.
Tanpa sadar, dirinya segera beralih ke aplikasi obrolan daring dan berniat menanyakan hal tersebut ke Xiao Zhan. Namun, tangannya tidak bisa mengetik apapun saat jendela obrolan terbuka.
Ini adalah keputusannya. Masih bolehkah aku mempertanyakannya? Bukankah dia dengan jelas sudah menyatakan untuk menjaga jarak dariku?
Yibo meletakkan gawainya dan menutup mata ketika nada pesan masuk terdengar.
***
Matahari baru saja terbenam, udara perlahan menjadi dingin. Hembusan angin membuat Xiao Zhan merapatkan jaket yang ia kenakan. Berjalan pelan, menyusuri sisi danau dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku jaket, pria muda itu menuju tempat yang dijanjikan untuk bertemu.
Tangannya sempat menggenggam gawai yang tersimpan di saku jaket. Seandainya saja, orang yang ditunggunya tidak datang, maka Xiao Zhan berniat untuk mengucapkan kata perpisahan melalui pesan daring. Kemungkinan orang tersebut untuk datang dan menemui Xiao Zhan memang kecil, tetapi entah darimana ia menemukan keberanian untuk mengajaknya bertemu.
Sebuah senyum getir terlihat di wajahnya. Beberapa penggemar sudah mulai mengirimkan pesan pribadi ke laman Little Sunshine. Menanyakan apakah benar kalau dirinya adalah pria yang dicium oleh Yibo. Entah darimana mereka bisa mengambil kesimpulan tersebut. Itu pun yang menjadi alasan Xiao Zhan untuk menutup laman fansitenya untuk sementara.
Ingatannya terus memutar kejadian saat dirinya dipeluk Yibo Kehangatan tubuhnya, wangi parfumnya dan suaranya yang terdengar begitu lembut di telinga. Sungguh, kalau saja Yibo bukanlah sebuah idola dan artis terkenal, dan dirinya hanyalah seorang penggemar biasa, Ia pasti akan membalas perasaan Yibo.
Langkahnya terhenti saat mendapatkan sosok seseorang yang tengah berdiri di dekat sebuah bangku. Ia mengenakan mantel pendek, celana panjang, topi dan masker.
Yibo.
Dia datang.
Seolah menyadari kehadiran Xiao Zhan, Yibo menoleh. Sorot matanya terlihat lembut dan walaupun tertutup masker, Xiao Zhan bisa melihat bahwa Yibo tengah tersenyum.
"Zhan Ge," panggilnya.
"Kenapa kau datang?" tanya Xiao Zhan. Sebuah pertanyaan bodoh, memang.
"Kau memanggilku, tentu saja aku datang. Walau mungkin aku tidak bisa lama-lama. Aku harus pergi ke tempat lain sebentar lagi."
"Lao Wang, hentikan. Kumohon," pinta Xiao Zhan dengan nada bergetar.
Jangan buat ini lebih susah lagi bagiku.
"Maksudmu?"
Xiao Zhan menatap ke sepasang netra milik Yibo. Tatapan lembut yang selalu ia berikan untuk dirinya. Namun, keduanya juga bisa memberikan tatapan tajam ketika ada yang mengusiknya.
"Aku hanya ingin mengatakan kalau aku akan pergi. Entah untuk berapa lama. Jadi kuharap kau untuk terus menjadi idola impian para penggemarmu. Kau harus menjaga dirimu, jangan bekerja terlalu keras."
Xiao Zhan menunduk, berusaha menyembunyikan air mata yang mulai berusaha menyeruak ke permukaan.
"Itu saja, sampai jumpa," sambungnya seraya berusaha memberikan senyum terbaik miliknya..
Ketika hendak berbalik, Yibo meraih tangan pria muda tersebut. "Apa ini karena aku menyukaimu, Ge? Apa karena aku idola, jadi kau memilih mundur?"
"Bukan. Semua ini terlalu cepat. Aku... aku tidak bisa menjawab semuanya. Maaf."
Yibo kembali meraih Xiao Zhan ke dalam pelukannya. Kehangatan tubuh Yibo kembali memberikan perasaan nyaman dalam diri Xiao Zhan. Namun, kehangatan itu juga yang membuat hatinya merasakan sakit yang teramat sangat.
"Jangan katakan selamat tinggal, Ge. Kalau kau perlu waktu, aku akan memberimu waktu. Tapi kumohon jangan bilang kalau kau akan pergi dariku. Aku berjanji akan menunggumu, selama yang kau perlukan."
Setiap ucapan Yibo semakin membuat kepedihan dalam diri Xiao Zhan memuncak. Tangannya menggenggam mantel Yibo seraya bulir air mata menetes membasahi bahu idola muda tersebut.
Bolehkah kali ini aku menikmatinya? Hanya kali ini saja. Biarkan aku merasakan bagaimana dicintai oleh seseorang.
"Yibo. Yibo." Mulut Xiao Zhan hanya mampu mengutarakan nama sang idola. Ia tidak mampu mengatakan apa pun lagi. Namun, Xiao Zhan yakin kalau apa yang ia rasakan telah tersampaikan kepada Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Lens
FanfictionBagaimana rasanya bekerja bersama dengan idolamu? Xiao Zhan yang seorang Fansite Master dari idola Wang Yibo, bisa mendapatkan kesempatan itu. Namun, ketika akhirnya sebuah skandal yang melibatkan mereka berdua, membuat Xiao Zhan harus memilih, pos...