✎Konflik (1)

12 1 0
                                    

Halo semua! Untuk materi kali ini, mari kita membahas sesuatu mengenai konflik. Sebagai seorang penulis, sudah pasti kita semua membutuhkan bumbu konflik dalam setiap cerita. Tanpa konflik, cerita terasa hambar, 'kan? Jadi, agar kalian bisa lebih jago dalam mengolah konflik, ayo simak pembahasan kali ini!

Sebelumnya, kita harus kenal terlebih dahulu apa itu konflik.

Konflik adalah sebuah permasalahan yang ingin dihadirkan oleh seorang penulis untuk ceritanya. Konflik menjadi satu elemen paling penting dalam sebuah cerita, karena yang akan menentukan mutu dari suatu cerita adalah konflik yang akan dibawa dan dipecahkan dalam cerita tersebut.

Bahkan, boleh dibilang kalau konflik adalah nyawa dari sebuah cerita.

Sampai sini, pasti sudah paham mengenai konflik, bukan?

Jikalau selama ini kalian mengalami kesulitan dalam membuat konflik bahkan mengembangkan konflik, kunci utama untuk mengatasi persoalan tersebut adalah terus melakukan riset. Riset yang kalian lakukan bisa melalui pengamatan keadaan sekitar, membaca dari website yang ada di Google, buku, maupun menonton film.

Misalnya, kamu bisa mencari inspirasi konflik ketika menonton drakor lalu meriset konflik yang ingin dikembangkan di Google. Bisa juga memakai Quora (aplikasi) atau Facebook, YouTube serta Twitter.

Selain melakukan riset, kalian juga harus rajin latihan untuk membuat konflik dari awal hingga penyelesaian/akhir. Untuk awal-awal latihan, tidak masalah untuk mencoba konflik yang ringan terlebih dahulu. Lalu ketika kamu merasa sudah menguasai pengembangan konflik, maka kamu bisa mulai membuat konflik yang lebih berat dari sebelumnya.

Nah, sekarang, mari kita ketahui jenis-jenis dari konflik.

Langkah paling utama yang harus dilakukan adalah, kalian harus mengetahui jenis-jenis konflik dalam cerita. Dilansir dari berbagai sumber, ada 6 jenis konflik dalam cerita.

Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Konflik internal (dengan diri sendiri)

• Semisalnya tokoh utama mengalami tekanan yang membuat dirinya sulit mengetahui keinginan diri sendiri atau depresi berat.

2. Konflik dengan karakter lain

• Ini adalah permasalahan yang sering terjadi antara protagonis versus antagonis.

3. Konflik dengan alam

• Mengenai bencana alam bisa kalian ambil referensi dari novel Tere Liye berjudul Hujan. Letusan gunung berapi dalam cerita tersebut telah mengubah isi dunia menuju kiamat yang tidak terbayangkan sebelumnya.

4. Konflik dengan masyarakat

• Ini biasanya terjadi ketika MC mencoba melawan tradisi, hukum, atau kontruksi dalam sebuah masyarakat.

5. Konflik supranatural (dunia lain/hal-hal gaib/sihir)

• Ini terjadi ketika MC melawan/melalui cobaan dari hal-hal mistis atau mitologi. Contohnya, seperti sebuah tema yang diusung dalam FAP 4 di mana konfliknya menyinggung supranatural.

6. Konflik dengan teknologi.

• Ini terjadi ketika sains bergerak di luar kendali manusia dan harus segera ditangani.

Kalau kalian sudah paham dengan penjelasan di atas, kami punya beberapa tips mengenai cara membuat konflik yang menarik. Semuanya pun sudah kami rangkum di sini untuk kalian pahami. Jadi, mari langsung saja kita bahas satu persatu!

1. Tentukan apa yang Diinginkan oleh Tokoh Utama dan Letak Rintangannya.

Kamu bisa membuat tujuan tokoh protagonis menjadi hal yang signifikan bagi dirinya. Hal ini bisa menjadi lebih kuat lagi dengan menjadikan tujuan tersebut menjadi lebih personal sehingga konflik cerita menjadi lebih meningkat.

Buku || Materi FATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang