"Di dunia ini terlihat lebih asri dan adem dari pada dunia ku" ucap Langit yang sedang duduk diteras depan menunggu Laut bersiap.
"Setiap universe memiliki keunikannya masing-masing dan keburukan masing-masing" ujar MAIV yang berada disampingnya.
"Terkadang aku masih kaget sama perbedaan perbedaan yang ada"
"Hei, aku tau apa yang kalian lakukan tadi malam" ujar MAIV.
"What?!!, melakukan apa? tidak ada" Langit kaget, panik dan berusaha mengela.
"Sudah lah, aku sudah tau kalian berdua berhubungan"
"Heii, bagaimana kau tauu??" tanya Langit bingung dan heran.
"Kau bertanya?, suara desah kalian terdengar sampai keluar, dan aku sempat untuk mengecek kalian" jawab MAIV.
Langit terkaget tersenyum terdiam malu dan bingung mau ngomong apa.
"Langit, hubungan kalian sebenarnya tidaklah bagus, saling mencintai antar doppelganger?, aku tidak tau apa resikonya, aku hanya bisa menyarankan kalian berhenti saling mencintai" jelas MAIV.
Langit merenung setelah mendengar itu, dia khawatir akan resiko keberlanjutan hubungan ini tetapi dia juga dalam hatinya dia tidak bisa menolak kalau dia mencintai Laut.
"Ayoo, kita jalan sekarang" ujar Laut yang datang dari dalam rumah dan siap untuk pergi.
"Oh iyaa, ayo" jawab Langit berdiri sedikit termenung.
"Kamu kenapa?" tanya Laut bingung melihat wajah Langit.
"Tidak, tidak papa kok. Ayo langsung jalan" jawab Langit tersenyum.
"Eh tunggu, MAIV tidak mau ikut?" tanya Laut.
"Tidak, biar aku dirumah saja" jawab MAIV.
"Bahaya juga kalau di luar" ujar Langit.
"Okee"
Seharian mereka mengabiskan waktu, Laut mengenali dunia ini kepada Langit dan menikmati waktu seperti layaknya orang saling mencintai, walaupun mereka bukanlah sepasang kekasih yang seharusnya tetapi mereka benar benar saling sayang satu sama lain.
Sudah menjelang malam, sebagai tujuan terakhir jalan jalan Laut dan Langit ke tempat wisata bukit agar bisa melihat sunset disana. Mereka berdua duduk bersampingan ditempat spesial dan favoritnya Laut.
"Indah sekali kan disini?" tanya Laut tersenyum memandangi pemandangan yang indah disana.
"Indah sekali, di dunia ku tempat ini tidak terurus tau, karena ada kasus pembunuhan waktu itu disini jadi tempat ini ditutup dan tidak diurus" ujar Langit sambil kagum melihat lihat sekeliling.
"Wah serem, dan sayang sekali"
"Anu, Laut.."
"Iyaa ada apa?" tanya Laut.
"Gimana yaa ngomongnya" bingung Langit dan ragu.
"Aku tau yang ingin kau bicarakan, perihal yang dikatakan MAIV tadi pagi kan?" ujar Laut tersenyum memandang wajah Langit. dan memegang pipinya.
"Bagaimana kau tau?" tanya Langit.
"Aku mendengarnya dari dalam. Aku tau hubungan kita tidak seharusnya terjadi, keegoisan dan perasaan kita tidak bisa dibohongikan?, Aku akan selalu bersama kamu, apa perlu aku pindah le dunia mu dan kita menikah?" ujar Laut.
"Jujur aku mau seperti itu, tapi kamu tau kan ada resiko dalam hal ini?" ujar balik Langit terlihat khawatir.
"I know, kita akan menghadapinya bersama, oke? apapun itu" jelas Laut.
Dibelakangi sunset yang indah, mereka berdua berciuman dan berpelukan. Mereka mengatakan itu dengan enteng dan membuat keputusan yang sebenarnya mereka tidak tahu apa resiko yang sebenarnya dalam hubungan mereka, tetapi demi cinta mereka rela menghadapi itu walau mereka belum mengetahui apa yang akan mereka hadapi.
-------------------------
Seminggu dari Langit terdampar di universe 2 ini akhirnya MAIV sudah memiliki energi yang cukup untuk mengirim Langit pulang kembali ke universe asalnya (18). Mereka berkumpul di kamar Laut untuk bersiap siap pindah kembali dan seperti sebelumnya mereka memutuskan Laut pindah ke universe 18 yang awalnya ingin bermain kesana, atau..?
"Heii, kalian serius??" ujar MAIV kaget.
"Iyaa Laut akan bermain ke dunia ku dan menunggu lagi seminggu baru balik ke sini lagi" jawab Langit tersenyum.
Laut excited dan memasang wajah memelas agar diizinkan oleh MAIV untuk dibawa juga ke universenya Langit.
"Baiklah, gendong aku Langit" ujar MAIV.
"Oke" Langit langsung memeluk kucing MAIV dan Laut merangkul Langit.
"Kalian siap?" tanya MAIV.
"Siap, Aku sudah mulai terbiasa di dunia ini tetapi sekarang harus kembali ke dunia ku"
"Aku siap!!" ujar Laut begitu semangat.
Cahaya bersinar dari kalung dan mata kucing MAIV menyilaukan Langit dan Laut hingga tidak sadarkan diri.
Universe 18
Terbangun di kasur di kamar yang sama Laut bingung dan langsung membangunkan Langit yang berada di sampingnya.
"Langit bangun!!"
"Dimana ini?" tanya Langit membuka matanya.
"Kamarku tapi berbeda.." ujar Laut.
"Wait, ini kamar ku!!" ucap Langit senang.
"Tunggu dimana MAIV?" tanya Laut melihat sekeliling.
Langit pun ikut melihat sekeliling dan berdiri dari kasur dan ternyata..
"Laah ini, dia tidur dibawah sini" ujar Langit melihatnya berada di bawah kasur miliknya.
"A-aku sedikit takut untuk bertemu mama, nanti kita jelasin apa ini kalau dia nanya, aku siapa?" Laut yang terlihat pesimis.
Langit mendekatinya dan menangkup pipinya dan menatap matanya "Tenang saja nanti akan aku jelaskan pelan pelan ke dia, agar dia mengerti apa yang sebenarnya terjadi"
Laut pun mengangguk dan tersenyum, Langit berdiri kembali dan membuka pintu diikuti Laut di belakangannya. Mereka mencari cari di sekeliling rumah tetapi tidak terlihat dimana ibu (mereka) berada.
"Maa!! mama!!, mama dimana??" panggil Langit bingung rumah tidak ada orang sama sekali.
"Langit?, kau lihat itu?" tanya Laut melihat sebuah garis kuning tanda dilarang masuk di jendela di samping pintu masuk.
Langit pun menuju pintu tersebut dan membukanya, terdapat banyak sekali garis kuning yang berada mengelilingi rumah tersebut dan beberapa orang berseragam yang mengelilingi dan seperti memantau rumah tersebut.
"Siapa mereka?" tanya Laut merangkul tangan Langit takut.
"Apa ini?, apa yang terjadi?"
Tiba tiba orang orang berseragam itu mendekat dan salah satu orang yang berseragam berbicara kepada Langit.
"Akhirnya kau kembali Langit, dan membawa seorang tamu ya"
"Siapa kalian?, dimana ibu ku" ujar Langit menjaga Laut di belakangannya.
"Ikut kami, nanti akan ku jelaskan semuanya jika sudah ditempat" ujar orang tersebut.
"Tidak mau, tidak akan" tolak Langit sambil memegang erat tangan Laut.
Salah satu orang tersebut pun membekap Langit dengan kain yang sudah mengandung obat bius hinggaLangit pingsan seketika, Laut pun kaget "Heii apa yang kalian lakuka.." baru saja ingin memberontak Laut ikut dibekap dan ikut pingsan seketika.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Me in The Multiverse
FantasiaKeantusiasan seorang remaja tentang apa itu multiverse membawanya ke pengalaman yang tidak biasa dan tidak pernah Ia alami sebelumnya, Langit adalah seorang remaja yang ramah, pendiam tetapi sedikit nakal terkadang, baik hati, selalu santai dalam hi...