Menuju hari terakhir Laut di dunia ini yaitu besok, Laut dalam pelukan Langit yang sedang berada di kasur kamarnya. "Apakah kita tidak ada pernah bertemu lagi?" tanyanya gumam dalam pelukan yang erat dan hangat dengan Laut menunjukan ke khawatiran dan kesedihan yang ada di dalam hatinya.
"Sulit untuk ku menjawab pertanyaan ini, aku berharap suatu saat nanti kita akan bertemu kembali" jawab Langit memeluknya erat.
"Aku selalu berfikir, ada tidak ya versi diri kita yang benar-benar bahagia dalam hidupnya" ujar Laut membayangkan.
"Iyaa, aku juga kadang berfikir seperti itu, apakah diluar sana ada versi diri kita yang benar-benar bahagia, dan dunia dimana orang tua kita masih hidup semuanya"
"I-iyaa yaa, aku terkadang ingin pertemu ayah kembali" ujar Laut yang merasa kangen sekali dengan ayahnya.
"Me too"
"Tok tok tok" suara pintu diketuk.
"Langit..., Laut.., makan malam sudah siap, cepat sini keburu dingin makanannya"
Mendengar suara mama memanggil Laut tersenyum "Setidaknya aku bisa melihat dan merasakan kasih sayang mama untuk yang terakhir kali".
Keesokan harinya . 8:56 AM
"Langit, Laut!!!, bangun kalian sudah siang ini!!!" teriak Mama membangunkan mereka berdua sambil mengetok-ngetok pintu kamar mereka.
"I-iyaa maa" sahut Laut yang terbangun.
Melihat Langit yang masih tertidur Laut menciumnya "Hei bangun, Mama udah teriak teriak itu nanti dia marah loh".
"Eeumm, i-iyaa iyaaa" ujar Langit mengulet.
"Cepet loh ihh, kita kan mau jalan jalan"
"Iyaa sayangku" jawab Langit duduk masih dalam keadaan mengantuk.
"Makanan udah di meja makan yaa, Mama mau ke warung dulu" ujar Mama dari luar.
"Iyaa maa!!" sahut Laut dari dalam.
Langit pun berdiri dalam keadaan mengantuknya mau berjalan ke dapur mau makan, tetapi Laut menghadangnya.
"Etss, mau kemana?" tanya Laut berdiri di depannya.
"Mau makan Laut" jawab Langit masih lemes dan menguap.
"Mandi dulu" ujar Laut.
"Ihh nanti aja, dingin"
"Ish, ayo mandi" paksa Laut.
"Enggaa ihh" berusaha maju.
"Mandii!!!" ujar Laut sambil mendorong Langit dan mengecupnya sambil melumat bibirnya, Langit dari yang ngantuk langsung menjadi segar dan membalas permainan mulut dari Laut. Saling meraba punggung, pinggang dan leher, sambil membukakan pakaian masing-masing dan mereka pun masuk kedalam kamar mandi.
Selesai mandi
Mereka berdua menuju dapur dan duduk di meja makan sudah tersedia makanan yang disediakan oleh Mama untuk sarapan.
"MAIV kau sudah makan?" tanya Laut yang sedang mengambil nasi.
"Sudah tadi Mama kalian memberikan aku makan" jawab MAIV yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan itu.
"Aku ingin bertanya" ujar Langit ke MAIV.
"Boleh, silahkan"
"Kau pernah bilang kepada ku, kau kabur dari pameran teknologi di Multiversecon karena kau sedang diincar oleh orang jahat kan?" tanya Langit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me in The Multiverse
FantasyKeantusiasan seorang remaja tentang apa itu multiverse membawanya ke pengalaman yang tidak biasa dan tidak pernah Ia alami sebelumnya, Langit adalah seorang remaja yang ramah, pendiam tetapi sedikit nakal terkadang, baik hati, selalu santai dalam hi...