REPLIKA ANGSA

118 21 3
                                    

Pada hari Sabtu, Alesea benar-benar pergi menemui Ale untuk melakukan wawancara tugasnya.

Pukul 10.00 WIB, Alesea telah sampai di rumah lelaki itu. Namun, dirinya masih berdiri di depan pintu sedari tadi.

"Rileks Alesea, rileks okey?" lirih Alesea menyemangati dirinya sendiri.

Setelah memberanikan diri untuk menekan bell dirinya mengehela napas lega, "Alhamdulillah."

Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda menurut Alesea, sangat cantik.

Alesea tersenyum, "Pagi tante, Ale nya ada?"

Wanita paruh baya itu membalas senyuman wanita di depannya, "Ada, kamu temannya?"

"Iya tante, kebetulan ada tugas yang harus melibatkan Ale. Alesea minta izin ya?" pinta Alesea yang diangguki oleh wanita berdaster modern itu.

"Boleh dong, ayo masuk dulu!"

Setelah berucap seperti itu, Alesea mengekori wanita paruh baya itu yang menurut dirinya adalah mama Ale.

"ALE ADA CEWEK CANTIK NIH," teriak mama Ale ke lantai atas.

Alesea yang mendengar itu pun langsung tersipu malu, "Aamiin, tante juga cantik banget lho!"

"Makasih, tante udah berumur kalau kamu tau!" kilah mommy Ale.

"Tetapi bener lho, tante awet muda," ujar wanita dengan pakaian casual yang melekat pada tubuhnya.

Mama Ale tertawa melihat pujian wanita muda di depannya, "Haish, kamu bisa aja. Yaudah tante tinggal dulu ke belakang ya, kamu bisa duduk di sini dulu!"

"Oke tante," balas Alesea lalau pergi mendudukkan diri pada sofa yang tersedia setelah melihat kepergian tuan rumah.

Sembari menunggu Ale, wanita berambut sebahu itu menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk wawancara nanti seperti perekam suara, buku, alat tulis, dan sebagainya.

"Oke done," ujar wanita muda itu.

Kurang lebih dirinya menunggu sekitar 5 menit setelah selesai mempersiapkan alat, Ale telah menampakkan diri dengan membawa air mineral juga snack yang membuat tangannya penuh.

Alesea berdecak karena melihat Ale terlebih dahulu, "Lama banget lo sialan, gue nunggu sampai berjam-jam."

"Lo yang butuh gue kalau lo lupa," kilah Ale tak peduli dengan wanita di depannya yang tengah menahan kekesalan lalu mendudukkan dirinya di sebelah Alesea.

Alesea memutar bola matanya malas, "Up to you!"

"Cepet mulai! Gue orang sibuk soalnya," pinta lelaki dengan setelan kaos hitam juga celana selutut berwarna cokelat.

"Sok sibuk! Palingan juga main sama temen lo terus berbuat dosa," cibir wanita itu lalu mulai memulai wawancara kali ini.

Ale mendelik tak terima, "Your eyes! orang mau main mabar, dimana letak dosanya hah?"

"Mengumpat, ngatain orang pakai bahasa binatang terus lupain salat itu yang paling utama," balas Alesea.

Mendengar hal itu Ale terdiam sebentar sebelum membalas, "Gue rajin btw."

"I don't care, udah cepet mulai!" desak Alesea lalu mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada lelaki di depannya.

Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, alamat hingga hal-hal di luar kepala lelaki itu.

"Pubertas yang anda alami apa saja?" tanya Alesea.

Ale mendelik namun melihat raut wajah wanita di depannya yang seolah-olah mengancam dirinya pun berpasrah lalu membalas, "Seperti laki-laki pada umumnya, contohnya mimpi basah, jakun tumbuh, suara memberat dan lainnya."

ALESSANDROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang