***
Dikamar Bunga
"Gue enggak nusuk alvira, gue enggak nusuk dia"ucap bunga dengan tangan gemetaran
"Dua kali lo lakuin itu "ucap seseorang masuk lewat jendela
Bunga menengok kearah belakang, "Maafin gue "
"Maaf ?" ucapnya sambil membuka masker di wajahnya, "Gue enggak suka milik gue celaka "ucapnya
Bunga bersimpuh meminta maaf kepada orang itu, "Maafin gue"
Cowok berhodie hitam itu menjambak rambut bunga dengan kasar hingga bunga berteriak kesakitan, "Ven, Alveno maafin gue beri satu kesempatan bagi gue"
Alveno mendengar itu langsung mendorong bunga hingga kepalanya membentur pojok meja hingga berdarah dan menjambaknya kembali, "Gue beri satu kesempatan lagi bagi lo "
"Makasih ven "lirih bunga
"Tapi sampai lo nyakitin alvira lagi, lo yang bakal gue bunuh atau nyokap lo yang bakal gue bunuh didepan mata lo " ancam alveno
Bunga menggeleng hingga air mata turun sangat deras karena menahan kesakitan yang dia rasakan, "Inget itu cewek gila !!!" ucapnya
Melihat alveno pergi, Bunga merintih mendekat kearah meja kecilnya untuk meraih obat penenang yang selama ini dikonsumsinya, iya bunga seperti ini karena tuntutan dari nyokap, ayah tirinya bahkan alveno yang baru dikenalnya. Awalnya dia tertarik bekerja sama dengan alveno apalagi tawaran yang diberikan oleh alveno sangat menggiurkan yaitu berkaitan dengan alvero. Bunga yang awalnya mengira akan mendapatkan banyak informasi dari alveno ternyata bukan melainkan mendapatkan hinaan bahkan pukulan yang diberikan dia tadi.
"Gue capek "lirih bunga melihat tangannya semakin bergetar
***
Keesokan harinya
"Eng... "rintih alvira membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah tangannya yang digenggam oleh alvero. Melihat itu alvira tersenyum tipis tangannya bergerak mengelus surai lembut milik alvero hingga tanpa sadar perlakuan dai alvira membuat alvero terbangun dari tidurnya
"Udah bangun ?" tanya alvero
Alvira mencoba bangun dari tidurnya melihat itu alvero membantunya untuk menaikkan ranjangnya agar alvira lebih nyaman, "Masih sakit ?"
"Lumayan "
Alvero menggenggam tangan alvira, "Kenapa harus ngelukai diri sendiri?"
Alvira tersenyum tipis, "Masak hanya lo aja yang berkorban ?"
"Tapi enggak dengan cara kayak gini vir "
Alvira menambah genggaman tangannya, "Seenggaknya kamu udah terbebas dengan pertunangan itu kan ?"
Alvero langsung memeluk alvira, "Gue takut, dan benar benar takut bakal kehilangan lo vir"
Alvira membalas pelukan alvero, "Gue masih disini "
KAMU SEDANG MEMBACA
. ALVIRA ( END)
RomanceCerita ini mengisahkan seorang gadis SMA yang harus berjuang ditengah kerasnya kehidupan dimulai dari perpisahan kedua orangtuanya, percintaan dan persahabatan... Akankah dia akan menyerah ? Atau Akankah dia menjadi gadis yang semakin kuat ? Nantik...