4. BM|| Asmodeus?

4.9K 66 8
                                    

Tubuh Rena menegang mendengar apa yang di katakan oleh Damien.

"Kau gila. Kau pasti gila" Bisik Rena.

Damien tak menjawab. Ia justru menyentuh tubuh Rena dengan lebih intens lagi.

Pria itu terus mencium tubuh belakang Rena. Ia bergerak turun hingga wajahnya kini berhadapan dengan gumpalan daging milik Rena yang hanya terbalut oleh celana dalam.

"Tidak!! Cukup!!! Aku bisa melaporkan mu ke polisi" Rena mengancam Damien saat tangan pria itu bergerak seolah akan menurunkan celana dalamnya.

Namun lagi-lagi Damien tidak menanggapi. Ia justru melanjutkan kegiatannya dan menarik turun celana dalam Rena.

"Pria ini benar-benar gila. Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya! Bagaimana mungkin dia bisa melecehkan seseorang yang baru di temuinya"

Rena tersentak saat mulut pria itu jatuh di daging pantatnya. Menciumnya tanpa jeda.

"Aku bilang berhenti! Berhenti!!" Kini Rena sedikit berteriak atas tindakan pria itu. Bukan apa-apa. Hanya saja Rena merasakan sensasi aneh dari tubuhnya yang seolah meminta lebih.

"Kau yakin ingin aku berhenti? Aku tahu kau adalah gadis yang sebenarnya mudah di taklukkan" Suara Damien menjadi kian rendah dan serak.

Tangan besar Damien dengan lancang menyusup ke area pribadi Rena. Membuat tubuh gadis itu terlonjak kecil.

"Damien tidak!"

Rena bergerak gelisah ketika Damien berani mengusap vaginanya naik turun.

"Lihat. Kau sangat basah seperti lautan" Damien kembali berbisik di telinga Rena ketika tangannya sibuk membelai vagina Rena yang basah.

Wajah Rena kian merah dan napasnya pun tak teratur dengan tubuh yang mulai berkeringat panas.

"Damien... Cukup... Cukupp"

Damien tersenyum tipis saat mendengar suara Rena yang lebih mirip seperti suara desahan.

"No no no, pretty girl. Aku hanya ingin membuat mu merasa nikmat"

Gerakan tangan serta suara Damien membuat Rena lupa diri dan hanyut pada sentuhan pria itu. Ia bahkan tak bisa mengendalikan tubuh dan mulutnya sendiri.

"Nghhh~~"

Tubuh Rena semakin merinding ketika ia mendalami rasanya. Rena menutup matanya dan mempelajari lebih dalam sensasi yang di timbulkan oleh Damien.

"Good girl. You deserve more, babe"

Setelah berbisik demikian, Damien memindahkan tubuhnya dan berada di antara kedua kaki Rena.

Damien menarik turun wajahnya hingga berada tepat di depan vagina milik Rena.

"Damien... "

Rena sendiri bisa merasakan napas panas pria itu di kewanitaannya.

"Sshhh. It's okayy"

Sedetik setelahnya, Rena merasa tubuhnya terbakar saat tiba-tiba Damien menghisap clitoris nya.

"Ahhh~~~ Damien noo.... Noo... " Meski mulutnya menolak, sebenarnya tubuh Rena menikmati sensasi baru yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Rasanya agak aneh namun membawa kesenangan. Seolah ada beribu kupu-kupu di perut Rena.

Damien terus menghisap clit gadis itu membuatnya semakin besar setiap detik.

Tak tinggal diam, jemari Damien bergerak menggoda lubang kecil nan basah milik Rena.

"Shit. Kau terasa enak" geram Damien sebelum akhirnya ia berpindah.

Damien menjulurkan lidahnya dan memasukkan lidahnya sendiri kedalam lubang vagina Rena.

Beg Me 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang