19. BM|| Lesson

1.3K 30 0
                                    

Happy Reading, Yall..

Rena membuang muka, menghindari tatapan Damien yang gelap pada wajahnya.

Pemandangan luar dari privat jet milik Damien sangat mengesankan. Langit biru yang dihiasi oleh putihnya awan membuat Rena terpana.

"Menyukai pemandangannya?"

Rena mengalihkan tatapannya kepada Damien.

"Uhum. Cukup indah. Ini pertama kalinya aku naik transportasi udara."

Damien tak langsung menanggapi. Bibirnya menyesap lagi sampanye nya sambil menatap Rena.

"Kau terlalu jauh. Kenapa kau tak duduk disini, di sebelah ku." Damien menepuk pelan tempat duduk disampingnya.

"Aku tidak mau." Jawaban Rena membuat Damien menyipitkan matanya.

"Itu bukan pertanyaan, itu adalah pernyataan."

"Berikan aku alasan kenapa aku harus menurutimu."

"Kau duduk kesini. Atau aku yang harus menyeretmu dengan cara yang tak akan kau sukai."

Rena mendesah kesal. Dengan wajah cemberut ia mengangkat pantat nya berniat duduk disamping Damien.

Tepat sebelum ia mendudukkan dirinya disamping Damien, tangan pria itu sudah lebih dulu terulur menariknya. Membuat Rena terduduk diatas pangkuan Damien.

"Aku kira bukan seperti ini kesepakatannya."

Damien setengah tersenyum menanggapi itu. "Kita bahkan belum membuat kesepakatan apapun, kitten. Kau belum juga memberikan aku kepastian tentang kontrak itu."

Rena menggigit bibirnya sendiri saat Damien mengingatkan akan kontrak itu.

"Aku... Aku masih perlu banyak belajar."

"Tidak, tidak. Aku rasa kau tidak mengerti. Kau tidak akan mengerti jika belajar sendiri, karena itulah kau perlu segera menandatangani kontrak itu."

Rena meremas bahu Damien saat pria itu mengusap lembut punggungnya.

"Aku bukan orang yang sabar, sayang."

Tangan Damien terulur lembut menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga Rena.

Tangannya yang lain terulur meraih sebuah blueberry beku.

"Buka mulutmu."

Rena menyipitkan mata namun tetap membuka mulutnya membiarkan Damien menyuapi nya satu demi satu buah mungil itu.

"Aku tau kau lapar. Dan aku tau kau menyukai buah ini."

"Okay.... Kau agak menakutkan."

Damien tersenyum tipis.

"Aku menyukai buah terlarang."

Untuk sesaat Rena dapat melihat mata Damien menjadi gelap saat mengatakan itu.

"Berdekatan denganmu terasa sangat sulit. Namun jauh darimu, ternyata jauh lebih sulit. Katakan Rena."

Kejadiannya cukup cepat untuk Rena sadari ketika Damien mengangkatnya dan membawanya ke sisi lain dari privat jet itu. Suatu ruangan yang berisi tempat tidur yang cukup simpel.

"Katakan padaku." Damien membaringkan Rena dan menjebak Rena di antara tubuhnya.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Aku... Aku tidak tau..."

Damien tersenyum lembut mendengar itu.

"Benar. Kau tidak perlu mengetahui apa yang harus atau apa yang aku lakukan. Karena aku ingin, segalanya menjadi sesuatu yang baru untukmu."

Beg Me 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang