Rena membuka lemari es nya. Mengambil satu pack strawberry berukuran besar dan memindahkannya ke sebuah wadah sebelum mencuci bersih strawberry itu.
Setelah strawberry nya di keringkan, Rena mengambil satu gelas berbentuk kelinci yang lucu. Well, siapa sangka jika Rena sebenarnya terobsesi dengan hal-hal yang imut.
Rena mengambil susu cokelat dari lemari es dan menuangkannya ke gelas itu.
Ia menyesapnya dengan bahagia. Rena mengunyah strawberry besar itu seperti seekor tupai. Yah, setidaknya ia harus merasa sedikit tenang seperti ini sebelum nanti ia ikut dan tinggal di tempat Damien.
"Sayang. Segera lah mandi"
Rena menatap ibunya yang berjalan memasuki dapur.
"Jangan khawatir ibu. Lagipula ibu harusnya mengkhawatirkan diri ibu sendiri. Ibu harus bersiap kan"
Ibunya tak menjawab. Ia hanya tersenyum manis sambil mengambil peralatan makan lucu milik Rena untuk di bawa ke tempat Damien.
Beberapa menit berselang, Rena pun pergi mandi dan bersiap-siap. Ia mengenakan gaun santai berwarna mocca dengan boneka di kantung bagian depannya.
Rena di antar kedua orang tuanya me tempat Damien. Mereka berhenti di depan sebuah gedung pencakar langit yang tinggi. Rena tidak bisa tak terpukau melihat gedung itu.
"Bagaimana? Bagus? Ini adalah apartemen sekaligus hotel milik Damien" ucap ayahnya.
Rena mulai menghitung lantai gedung tersebut dari jendela nya.
"37 lantai.. " Rena berbisik pelan. Ia diam-diam kagum dengan bangunan itu.
Orang-orang suruhan papa Rena mulai mengangkat barang. Sedangkan mereka bertiga masuk kedalam dan pergi ke lantai 34 menggunakan lift.
Mereka berhenti di sebuah pintu yang tampak berbeda dari pintu lainnya di gedung itu. Papa Rena menekan bel di pintu tersebut.
Tak berselang lama, pintu terbuka dan menampilkan sosok Damien yang lagi-lagi tersenyum manis.
"Masuklah"
Saat masuk ke dalam, Rena terkejut dengan ukurannya yang tak biasa.
"Bukankah ruangan ini terlalu besar untuk ukuran apartemen?" Rena menggumam.
Tapi gumam an itu di dengar oleh Damien.
"Tentu saja. Kamar ini adalah 5 unit apartemen yang di jadikan satu. Seorang pemilik harus lebih istimewa" Damien menambahkan nada candaan di akhir kalimat yang membuat papa dan mama Rena tertawa.
"Apanya yang lucu"
Mama Rena melotot mendengar itu. "Rena! Tunjukkan rasa hormat mu. Hari ini kau alan mulai tinggal bersama Damien. Dia yang akan menjaga mu"
***
R
ena melambaikan tangannya pada mama dan papa yang sudah harus berangkat ke luar negri lagi.
Rena menghela napas saat kedua orang tuanya masuk ke dalam lift. Rena masuk ke dalam kamar Damien dan duduk di sofa.
Damien meletakkan segelas susu cokelat dingin di meja di hadapan Rena.
"Orang tuamu bilang kau suka susu cokelat"
"Uhum" Tanpa mengucapkan terimakasih, Rena langsung meeguk susu cokelatnya. Agak kurang ajar memang.
Sedangkan Damien menatap Rena sejenak sebelum membuka dan membaca korannya.
"Sepertinya ini bukan tempat yang waktu itu" Rena buka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beg Me 21+
Romance21+ Area!!!! Rena tidak pernah menyangka bahwa keputusannya untuk pergi ke club malam membuatnya di tarik paksa oleh seorang pria yang menuntut Rena untuk menjadi submissive nya. . . . "Open your mouth" Suara bisik bernada rendah itu memenuhi in...