7| Revenge.

193 15 5
                                    

'Semua dosa yang dilakukan di masa lalu, tercipta dari keserakahan, kebencian dan kebodohan.'
-

------

Untuk pertama kalinya Taehyung menginjakkan kaki di gedung perusahaan Kim Group. Area lobi yang saat ini dia pijaki tak jauh berbeda dengan kebanyakan perusahaan besar lain yang selama ini dia datangi.

Tempat itu begitu luas, banyak karyawan berlalu lalang karena memang di waktu sekarang merupakan jam istirahat.

Dengan langkah tegasnya Taehyung mendekat ke area resepsionis.

Resepsionis wanita yang sedang berbincang dengan rekan kerjannya lantas menoleh, wanita itu cukup terkejut mendapati Taehyung di depannya. Siapa yang tak mengenal presiden direktur Artaves tersebut. Pria itu cukup dikenal diberbagai kalangan pebisnis.

"Dimana ruangan kerja direktur tertinggi disini." tanya nya tanpa basa-basi. Karena bagaimana pun kedatangannya kemari memang berniat menemui wanita yang sudah mengabaikan panggilan telefonya beberapa hari ini.

Padahal wanita itu sendiri yang memberikan kartu namanya, sekalinya Taehyung menghubungi wanita itu justru mengabaikannya. Apa karena wanita itu sudah memberikan uang kompensasi sehingga mengabaikan begitu saja dirinya.

Lagipula wanita itu masih harus bertanggung jawab penuh atas luka nya.

"Maaf apa anda sudah memiliki janji temu dengan Nona Kim, Tuan."

Taehyung menggeleng, "Belum. Tapi katakan saja saya yang datang."

Disaat Taehyung sibuk di meja resepsionis, tanpa pria itu sadari dari arah berlawanan So Eun justru terlihat baru keluar dari lift berniat untuk keluar dari gedung.

Wanita itu juga tak menyadari kedatangan Taehyung di perusahaanya, sampai akhirnya wanita itu keluar lalu memasuki mobil yang sudah terparkir yang memang diperuntukkan untuk dirinya.

"Maaf Tuan Kim, Nona Kim tidak berada di ruangannya." Kata resepsionis tersebut setelah menyambungkan telfon ke ruangan sekertaris So Eun.

Taehyung mengernyit, "Lalu kemana dia?"

"Kebetulan nona Kim baru keluar dari gedung, sepertinya belum terlalu jauh."

Taehyung mengerti lantas tanpa banyak kata maupun berterimakasih pria itu berlari cepat namun sialnya dia tak mendapati apa yang dia cari.

Resepsionis tersebut yang melihat Taehyung berlari tergesa jelas bingung, apa direktur Artaves tersebut mengenal atasan mereka. Bagaimanapun jika dilihat bukankah perusahaan mereka merupakan rival satu sama lain.

Oh Ok! Terserah. Itu bukan urusannya juga.

"Bagaimana?!" Kata Taehyung bertanya  langsung pada seseorang yang menelfonya.

"Saya berhasil melacak lokasi tempat para bajingan itu di sekap Tuan. Saya akan mengirimkan alamatnya segera." Jawab seseorang dari seberang telefon.

Dia seorang detektif yang Taehyung bayar untuk melacak keberadaan para berandal yang berusaha mencelakai So Eun, tidak mungkin dirinya meminta tolong Namjoon untuk kasus kali ini, yang ada dirinya akan menjadi bahan olok-olokan oleh para Hyung sialannya itu. Taehyung juga sudah memastikan Jimin untuk menutup mulut mengenai luka yang dia dapat.

Tujuan dia datang ke perusahaan Kim juga sebenarnya ingin menanyakan perihal tersebut. Dia ingin tahu alasan kenapa wanita itu justru menyekap para berandalan itu alih-alih menyerahkannya ke polisi.

Namun sayang nya dia terlambat, datang lebih awal sedikit saja mungkin dia masih bisa untuk bertemu wanita itu.

Setelah mendapatkan lokasi yang dikirim detektif suruhannya, Taehyung segera mungkin berlari menuju mobilnya untuk menuju kesana.

Behind The PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang