Lintar terlihat mengusap wajahnya kasar, emosi tiba-tiba meluap mendegar Aqila ada di indonesia, cewek itu benar-benar mempermainkan Lintar seperti orang bodoh, Tomi masih mencoba menyelidiki namun alisnya terangkat melihat nomor Aqila berpindah-pindah.
"Ini aneh nomor Aqila tidak menetap, dia berpindah-pindah, kita ngak tahu letak tepatnya nomor itu, di sini gue melihat di perumahan itu nomor Indah bermpindah-pindah", ujarnya memijit pelipisnya baru kali ini dia menghadapi sesuatu yang terlihat aneh.
Azura mengigit bibir bawah mencoba mencerna segala sesuatunya, sial yang dia hadapi bukan hanya spykopat ternyata dia licik dan cerdar, "tunggu, bukannya Jojo tinggal di perumahan itu ya", celetuk Cakra menyadari sesuatu.
Semuanya menoleh dengan alis terangkat kemudian menganggukan kepala, "tapi kita ngak tahu sepenuhnya, soal rumah yang kita tempati dulu kerja kelompok belum tentu itu rumah Jojo kalian ingat ngak, Jojo adalah keluarga yang berpengaruh, waktu SMP bukannya Jojo pernah bilang dia tidak membiarkan orang lain tahu di mana rumah dia sebenarnya", jelas Tomi mengingat semua apa yang pernah Jojo katakan.
"Jadi maksud lo rumah itu bukan milik Jojo?", tanya Indah bingung.
"Bukan, itu tentu rumah milik Jojo hanya saja, rumah itu untuk di perlihatkan pada semua orang berbeda dengan kediaman Jojo sebenarnya yang benar-benar di tutup rapat keluarganya karena bahaya besar mengintai keluarga berpengaruh seperti keluarga Jojo", jelas Cakra membuat mereka mengangguk mengerti.
Azura menoleh menatap Lintar yang masih diam, "hm Tar, boleh ngak lo hubungi Aqila sekarang, vc gitu tapi gue mohon tahan emosi lo, secepatnya gue akan jelasin semua", ujarnya lembut membuat Lintar menoleh, kuapan amarahnya kini hilang begitu saja melihat wajah memohon Azura yang terlihat sangat manis.
Lintar mengangguk mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Aqila namun seperti biasanya gadis itu mematikan panggilan kemudian mengirim pesan pada Lintar.
"Seperti biasa dia ngak angkat, dia malah kirim pesan", ujarnya memberikan ponselnya ke arah Azura memperlihatkan chat di sana membuat gadis itu meringis seketika.
"Maaf sayangku, kangen ya, aku lagi sibuk sekarang, aku sama teman lagi ngerjain tugas"
Azura segera mengembalikan ponsel itu pada Lintar, entah merasa jijik membaca chat tadi, "gue rasa kepergian Aqila yang tiba-tiba itu memang terasa janggal, apa lagi dia tidak pernah memberi kabar selama 5 bulan, tapi anehnya seminggu setelahnya Aqila tiba-tiba kirim pesan sama Lintar", ujar Tomi hati-hati.
"Untuk sekarang gue harap kalian bertingkah seperti biasa, maaf gue belum bisa memberi penjelasan apapun, soal Disty, kita simpan untuk sekarang, ada saatnya nanti kita ringkus semuanya", ujar Azura membuat Lintar mencoba mencerna ucapan gadis itu dengan baik.
Menyadari sesuatu Lintar langsung menoleh penuh selidik, "jadi maksud lo kejadian yang di alami Disty sekarang ada sangkut pautnya dengan kepindahan Aqila yang tiba-tiba", ujarnya membuat Azura menegang.
Azura mengangguk sebagai jawaban membuat ketiganya melotot kaget, "tapi gue harap kalian tetap bertingkah seperti biasa, terutama lo Tar, gue harap lo tidak tersulut emosi jangan biarkan Aqila curiga, gue akan jelasin di waktu yang tepat", ujarnya lagi memberi peringatan.
Lintar berdiri mendekat ke arah Azura mengusap rambut gadis itu lembut, "gue tunggu penjelasan lo Ra, apapun itu gue akan percaya sama lo", ujarnya membuat wajah Azura memerah dengan getaran aneh yang terasa di dadanya
"Ehm, gue sampai haus", celetuk Indah menyeruput minuman membuat Tomi dan Cakra terkekeh melihat Lintar dan Azura salah tingkah.
Setelah selesai ketiga cowok itu pulang dengan kenadaraan masing - masing, sedangkan Azura dan Indah masuk kedalam rumah mengunci pintu beranjak menuju kamar, "Ra, ngak apa-apa kan gue tinggal lebih lama di sini, hm mama chat perusahaan di korea benar-benar banyak masalah, orang tua gue masih lama di sana", ujar Indah merasa tidak enak.
"Santai kali, gue malah senang lo nginap di sini", ujarnya membuat Indah menghembuskan nafas lega.
"Makan di luar kuy" ajak Indah yang langsung di angguki oleh Azura keduannya mengambil jaket bergegas keluar mencari makanan.
"Mau makan di mana Ndah ?", tanya Azura di atas motor.
Imdah terlihat berfikir sejenak, pukul 05.00 sore, berarti sate andalan Indah sidah terbuka, "akan sate kuy, di ujung ada penjual sate kambing, lo ngak masalah kan?", tanya Indah, Azura mengangguk sebagai jawaban menghentikan motor.
Keduanya berjalan ke ujung penjual, Indah yang sudah berbinar langsung memesan sate, nasi dan juga es teh, begitupun dengan Azura, keduannya duduk di bangku yang masih kosong menunggu sate yang masih di bakar, Azura memainkan ponselnya lebih tepatnya membalas pesan tante dan pamannya yang semakin cerewet setalag Azura pernah masuk rumah sakit.
Indah menatap setiap mengunjung, matanya memicing melihat dua orang yang duduk di ujung yang sama sekali sulit untuk terjangkau pengunjung lain, "Ra, itu Jojo kan ? Dia sama siapa?", tanyanya membuat Azura ikut memandang.
Azura memicingkan mata melihat Jojo di sana, sialnya tempat Jojo begitu sulit di jangkau bahkan orang yang tengah menemani Jojo makan tidak terlihat, "itu pacar Jojo ya, mesrah bangat mereka, sialnya ngak bisa liat ceweknya", celetuk Azura yang sama sekali tidak bisa melihat orang di seberang Jojo.
"Gue baru tahu Jojo punya pacar", celetuk Indah
Pesanan keduanya datang membuat mereka mengalihkan pandangan mengucapkan terima kasih, keduanya menikmati makanan, kembali menoleh ke arah tempat Jojo tadi, "lah Jojo mana?", tanya Azura membuat Indah mendongak mengangkat bahu acuh
"Eh Azura, Indah", sapa Jojo membuat keduanya tersetak menoleh, Indah sampai tersedak.
"Kok sendirian Jo, pacar lo mana ?", tanya Indah melirik ke sekeliling Jojo membuat wajah cowok itu memerah.
"Kalian lihat ?", tanyanya malu membuat kedua gadis itu tersenyum mengejek.
"Ngak usah malu kali Jo, kita ngak liat cewek lo ketutup soalnya, dimana dia?", tanya Azura lagi membuat Jojo meringis menghembuskan nafas lega.
"Dia sudah ada di mobil, kalau gitu gue bayar dulu ya sekalian makanan kalian biar gue yang bayar",ujarnya menjauh membuat Azura dan Indah melongo di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Dalangnya ? (END)
HorrorAzura gadis berparas ayu pindahan dari surabaya, gadis yang ceria, ramah dan juga enerjik, penakut namun keinginan tahuan yang tinggi, tidak ada kelebihan walaupun dia punya satu keistimewaan bisa melihat mahluk tak kasat mata atau biasa di sebut in...