26(end)

592 27 4
                                    

Hembusan angin terasa berubah di taman, tidak ada yang memulai pembicaraan, Lintar dkk dan Indah kembali duduk dalam mobil begitu kaget, merasa semua hanya mimpi belaka, para posisi masih diam di tempat, sedangkan Jojo dan Azura masih saling berhadapan dengan tubuh yang sudah sama-sama luruh ke bawah.

"Sayang"


Azura menoleh dengan mata membulat sempurnah melihat seorang cowok berlari mendekat ke arah Jojo, Lintar dkk dan juga Indah lagi-lagi terkejut melihat orang yang sangat mereka kenali datang merengkuh tubuh Jojo di sana, "pak Arya", panggil Azura dengan nafas tercekat.

Belum selesai keterkejutan dari mereka pak Axel juga muncul di sana dengan wajah khawatir, membuat situasi terlihat sangat membingungkan, "berhenti lakukan hal bodoh Jojo, sampai kapan pun jiwa kamu tetap perempuan, kita akan melakukan apapun untuk merubah semuanya seperti semula, soal ayah kamu kita akan berusaha melawan", ujarnya mengusap rambut Jojo lembut.

"Tapi Jojo harus mempertanggung jawabkan semua yang dia lakukan pak", ujar Lintar tiba-tiba muncul bersama Indah, Tomi dan Cakra dan juga aparat kepolisian.

Pak Arya berdiri, "saya yang membunuh Aqila, juga Disty saat itu, dan juga mencoba membunuh Azura malam itu", ujarnya membuat semua orang tersentak kaget bahkan pak Axel menoleh dengan wajah melotot tidak percaya.

"Pak Arya", lirih Jojo membuat pak Arya menunduk tersenyum penuh rasa sayang.

"Maksud bapak apa, jelas-jelas malam itu Jojo yang melakukan itu pada saya", ujar Azura berdiri membuat pak Arya tersenyum lembut ke arah muridnya.

"Maaf, Jojo hanya menakuti kamu waktu itu yang menikam kamu adalah saya", ujar pak Arya jujur membuat mereka benar-benar bingung.

"Anda di tangkap karena kasus pembunuhan", ujar polisi memborgol tangan pak Arya.

"Berhenti, saya juga salah, karena saya pak Arya melakukan semua itu demi saya, bahkan saya yang menyuruh pak Arya menyimpan mayat Aqila di kamar rahasia di rumah saya pak", ujar Jojo dengan air mata keluar membasahi pipi.

Suaranya yang awalnya seperti laki-laki berubah, benar-benar sangat lembut seperti layaknya suara perempuan tak berdaya, "Jo, biar aku yang tanggung semuanya, kamu harus bertahan dan berusaha melawan ayah kamu sendiri", ujar pak Arya lembut membuat Jojo langsung menggelengkan kepala.

Beberapa polisi sudah pergi kerumah Jojo mencari mayat Aqila, sedangkan Lintar dkk masih sangat shok mendengar fakta soal Aqila, "jadi yang selama ini balas chat gue adalah lo Jo", ujar Lintar di jawab anggukan jujur Jojo.

Semuanya akhirnya selesai, sosok Aqila muncul di harapan Azura dengan penampilan begitu cantik tersenyu sebelum lenyab besamaab hembusan angin.


7 tahun kemudian.

Media di hebohkan dengan kemunculan anak Justin di media dengan penampilan begitu cantik dan anggun, fakta yang selama ini tertutup mencuat begitu saja  banyak netizen yang merasa bersimpati dengan kejadian yang di alami gadis cantik itu

Bukan lagi Joshua, sekarang namanya Jenny Anggelista, gadis cantik yang menjadi tranding utama di media, kepulangan gadis itu dari korea sudah di nanti awak mendia di tanah air, dibandara sudah banyak wartawan yang menunggu di sana.

Azura menggunakan jas putih menatap berita yang di tayangkan di televisi, senyumannya terbit bergitu saja menatap sosok yang dulunya mereka kenal dengan Jojo berubah menjadi dirinya sendiri walaupun tak sama.

"Dokter, pasein akan melahirkan", teriak seorang suster menyadarkan Azura berlari menuju ruangan persalinan di sana sudah ada seorang ibu yang berusaha sekuat tenaga mengeluarkan buah hatinya kedunia.

Azura mendekat membantu persalinan beberap menit bayi mungil keluar membuat Azura tersenyum bahagia setelah selesai Azura keluar hendak menuju cafe tidak jauh dari rumah sakit bertemu dengan teman-temannya dulu.


"AZURA".


Azura menoleh menatap Indah di sana bersama Chika, dan juga ada Tomi dan Cakra, "woy ibu dokter sudah datang nih", celeruk Chika heboh menaikan alis.

"Biasa saja kali", ujar Azura duduk di sana.

"Gimana masih menunggu Ra ?", tanya Cakra membuat Azura tersedak, Cakra langsung mendapat tabokan keras dari Chika melotot garang.

Azura tersenyum menatap kedepan, tersenyum tipis mengingat apa yang cowok itu pernah katakan sebelum pergi, "tungguin gue Ra, gue harap saat kembali ada gue di hati lo", ujarnya sebelum pergi waktu itu.

Azura tersentak merasakan getaran pada ponselnya dengan cepat Azura mengambil mengira panggilan darurat dari rumah sakit, Azura melongo menatap chat di sana menoleh kebelakang.


Deg


Di sana ada Lintar berdiri begitu gagah, sangat tampan di banding saat remaja, Azura tersenyum berdiri dari kursi dengan iringan ejekan dari teman-temannya.

Lintar benar-benar ada di sana dengan senyuman menghiasi wajah tampan membuat keduanya menjadi pusat perhatian.

"Apa kabar Ra ?, gue kembali menunggu jawaban lo", ujarnya membuat wajah Azura memerah membuat Lintar tersenyum sudah tahu jawaban dari gadis itu hanya melihat mata dan raut wajahnya.

Keduannya berhadapan dengan senyuman menghiasi wajah mereka masing-masing teriakan dari pengunjung cafe bagaikan alunan merdu bagi keduannya.

END

Siapa Dalangnya ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang