Eps 2

39 9 1
                                    

Beberapa Jam Sebelumnya

Rico mengangkat serbuk putih yang dibungkus plastik kecil dan mengamatinya di balik topeng yang menutupi sebagian wajahnya, tidak ada yang istimewa dari benda ini.

"Apa yang di sukai oleh para bedebah itu dengan sabu ini?" gumam Rico tapi masih bisa di dengar lalu menghempas sabu itu kembali ke koper, mengelap tangan di celana dan berlalu pergi melihat yang lain.

"Pindahkan" perintah Rico pada bawahannya yang segera dipatuhi dan memindahkan nya ke dalam truk.

Rico menjadi pengedar narkoba dan obat obatan terlarang. Meski begitu Rico dan bawahannya memiliki peraturan untuk tidak mengonsumsi barang laknat itu. Jika ada satu orang yang menggunakan itu di bawah pimpinan Rico maka hukumannya adalah mati.

Rico hanya peduli dengan uang para bajingan yang mengonsumsi ini, selebihnya Rico tidak peduli. Setelah semuanya dimasukkan ke dalam truk, mereka pergi satu persatu untuk di edarkan ke tempat masing masing yang sudah di atur oleh Rico.

Rico berdiri dengan tangan yang dia selipkan di saku celana melihat truk-truk itu pergi satu persatu. Tidak lupa dengan seringaian nya.

Semuanya telah pergi, Rico berbalik untuk kembali ke mansion nya. Suara peluru yang dilesatkan mengagetkan Rico dan tiga bawahannya.

"Akhh" ringis salah satu bawahan Rico yang terkena peluru.

Rico menunduk dan melihat sekeliling, sekitar dua puluhan polisi mengepung area mereka. Satu bawahan Rico mati, dan dua bawahan Rico yang lain sudah lari untuk menyelamatkan diri.

Sedangkan Riko mengeluarkan revolver milik dirinya di saku sabuk dan menembaki para polisi yang mengepung.

DOR! DOR! DOR! DOR!

"Shit!!" Rico mengumpat dan berlari mencari perlindungan di belakang container. Topeng nya melesat karena tembakan dari polisi itu. Rico memasukkan peluru nya lagi dan menembaki para polisi itu lagi dan lagi.

Dirasa kalah jumlah dengan satu lawan dua puluh, Rico berlari untuk meninggalkan gudang kosong tersebut.

"BERHENTI!!" teriak polisi dan melesatkan satu peluru lagi.

DOR!

"Egh sial!" Rico terus berlari hingga ke suatu perumahan.

Rico melihat jam tangannya, sekarang pukul sepuluh malam dan Rico masih di kejar oleh polisi sialan. Rico berbelok di tikungan dan masuk ke dalam gang kecil yang gelap.

Seorang anak remaja yang melihat segerombolan polisi berlari dia heran. Apakah jam jaga malam memang mempekerjakan seorang polisi sebanyak ini?

Anak remaja itu menggenggam tas punggung nya, "permisi, kau melihat laki laki yang terluka lari ke arah sini?" tanya seorang polisi padanya.

"Ehm tidak ada" jawabnya.

"Baiklah terimakasih" polisi berlalu pergi. Begitupun anak remaja ini yang lanjut berjalan untuk pulang.

Sampai di tikungan menuju rumahnya, dia ditarik oleh seseorang dan menutup mulutnya. "Emmh" dia memberontak dan memukul tangan yang membekapnya.

"Tunjukkan jalan rumah lo dan lo akan selamat" ucap Rico berbisik dengan menekankan revolvernya di pinggang remaja itu.

Remaja itu adalah Dika. Dia baru saja kembali dari sekolah nya. Dika merasakan sesuatu yang menekan pinggangnya dia yakin itu adalah sebuah pistol. Maka Dika hanya bisa mengangguk dan membawa Rico pulang ke rumah nya.

 Maka Dika hanya bisa mengangguk dan membawa Rico pulang ke rumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Criminal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang