Eps 4

23 8 3
                                    

Rico ke dapur untuk menemui Aleyn, dia langsung duduk di meja makan memperhatikan pemilik rumah yang membereskan roti dan selai ke dalam kulkas lagi.

"Lo biasanya sarapan jam berapa?" tanya Aleyn karena dia ingin membersihkan diri dulu lalu berangkat ke kantor jam delapan.

"Jam delapan" jawab Rico.

"Kalo gitu gue ke kamar dulu buat bersih bersih terus masak" beritahu Aleyn dengan anggukan Rico sebagai jawaban.

Seperginya Aleyn, dia mengeluarkan handphone dari sakunya.

Rico.J
lo cari biodata cewek namanya aleyn
send a photo
06.45

Erik
Oke
06.46
Aleyn Samantha
Karyawan di Perusahaan Aestyle bagian pemasaran
Usia 23 tahun
Dua bersaudara
Orang tua meninggal karena accident dalam kerja
No. Hp 0851********
06.50

Rico.J
perusahaan mama gue?
06.50

Erik
Ya perusahaan mana lagi yang namanya Aestyle? heran dah, emaknya designer anaknya malah ketua dunia gelap
06.51

Rico.J
udah banyak duit lo?
06.52

Erik
Gak bos, becanda 😁✌
06.52

Rico
thx.
06.53

Rico menunggu Aleyn dengan memainkan handphone nya. Sampai sekitar tiga puluh menit barulah Aleyn kembali dari kamar nya. Wanita memang lama sekali pikir Rico.

Aleyn langsung berkutat dengan alat dapur menyiapkan makanan untuk Rico. Rico jadi teringat tentang kematian orang tua Aleyn yang di beritahukan Erik beberapa menit yang lalu.

Ia jadi penasaran pekerjaan apa yang di geluti kedua orang tua Aleyn, ingin bertanya tapi tidak enak karena menanyakan hal yang sensitif. Ia tenggelam dengan pemikirannya sendiri.

Di sela kesibukannya membuat sarapan, sesekali Aleyn akan melihat ke arah Rico.

"Ada yang ganggu pikiran lo? ungkapin aja, dari pada bikin beban di kepala" ujar Aleyn sembari meletakkan sepiring nasi goreng di depan Rico.

Rico tak mengindahkan pertanyaan Aleyn. Tapi dia menaikan alisnya heran, kenapa Aleyn hanya membuat hanya sepiring saja? apakah dia sendiri tidak akan sarapan?

"Buat lo mana?" tanya Rico mengalihkan pembicaraan, masa bodoh dengan profesi orang tua nya. Rico bisa cari jawabannya sendiri nanti.

"Apa seorang kriminal seperhatian ini pada penolongnya?" Aleyn terkekeh melihat respon wajah yang ditampilkan Rico, seperti seolah mengatakan "apa apaan itu." Kemudian menyuapkan sesendok nasi.

"Bercanda hahaha, gue udah kebiasaan sarapan di kantor. Karena setiap pagi gue harus bikin sarapan buat adik gue, jadi gak sempet, ditambah kalo gue kesiangan kayak tadi jadi ngebut deh" jelas panjang lebar Aleyn pada Rico. Tidak peduli Rico akan mendengarkan atau tidak.

Tapi Rico benar benar menyimak apa yang dikatakan Aleyn. Tanpa pengetahuan Aleyn sendiri, tangan Rico di bawah meja mengetikkan pesan singkat pada Erik. Si abang, lagaknya kayak gak peduli.

The Criminal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang