Eps 3

24 9 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari, tapi Rico belum juga terlelap. Dia duduk setengah berbaring di atas ranjang Dika dengan sebuah ponsel di tangannya. Mengabari Erik teman dekat dan tangan kanan sekaligus sekretaris lewat WhatsApp.

Rico.J
untuk saat ini jangan cari gue, polisi lagi ngincer gue. sampai gue balik, hentikan semua operasi kita.
02.15

Erik
lo aman kan ric? jadi sekarang lo sembunyi dimana?
gue baru denger dari bawahan yang ikut lo hari ini.
tenang aja, gue bakal handle semuanya.
02.17

Rico.J
aman.
oke gue serahin ke lo
02.17

Erik
👍
02.18

Setelah mengabari Erik, dia bersiap untuk istirahat. Dengan perlahan dia berbaring menarik selimut karena luka di perutnya.

Masalah bisnis sudah selesai, Rico akan fokus bersembunyi untuk saat ini. Jika dia bergerak lagi, polisi akan langsung meringkusnya. Rico tidak takut polisi, dia hanya malas mengurus urusan yang berhubungan dengan polisi. Mereka merepotkan.

Lain dengan Rico, Aleyn terbangun karena haus. Dia pergi ke dapur untuk mencari air, mengeluarkan botol dari kulkas lalu menuangkannya ke gelas.

Meminumnya hingga tandas, dan meletakkan gelas dengan asal. Namun, karena kurangnya kesadaran Aleyn malah menjatuhkannya.

Prang

Aleyn terkejut karena ulahnya sendiri. Aleyn menghela napas lalu berjongkok untuk membersihkan pecahan kaca di lantai.

"Gue kenapa sih hahh" gerutu nya.

Rico yang mendengar benda jatuh juga berjalan keluar mendekati asal suara di dapur. Rico siap dengan revolver miliknya yang sudah digenggam erat.

Sampai di dapur, Rico melihat Aleyn yang sibuk membersihkan di lantai. Dia pun menyimpan revolver nya di saku.

"Lo lagi ngapain?" tanya Rico menumpu tangan di meja.

Aleyn kembali terkejut mendengar suara berat milik Rico. Aleyn reflek menoleh ke belakang dimana Rico berdiri.

"Gue gak sengaja jatuhin gelas karena kurang fokus" jawab Aleyn membuang kaca ke tempat sampah.

Aleyn berdiri menghadap Rico yang terkesiap. "Gue belum tau nama lo" ucap Aleyn sekarang yang bergantian menumpukan tangan di meja, seperti yang dilakukan Rico sebelumnya.

"Rico" jawab nya singkat.

"Aleyn, lo bisa panggil gue Alen" menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.

Rico hanya menatap tangan mungil yang menjuntai tanpa ada niatan membalas.

"Ck. lo harus balas salaman kalo ada orang yang memperkenalkan diri" kesal Aleyn menarik tangan Rico untuk bersalaman.

Aleyn mengayunkan tautan tangan itu sembari tersenyum lalu melepasnya. "Gue gak peduli urusan lo dengan polisi. Tapi asal lo berlaku baik sama gue, gue juga bakal perlakukan lo dengan baik. Gue tau lo bukan tipe orang yang suka berhutang"

Rico tidak bergeming, dia hanya memperhatikan wajah Aleyn. "Okehh, ini udah malam. Besok gue juga masih harus kerja. Gue balik ke kamar" ucapnya lalu berbalik meletakkan botol kembali ke dalam kulkas kemudian pergi ke kamarnya.

The Criminal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang