Eps 10

20 4 0
                                    

"Untuk apa emosi pada orang yang tidak berguna Reyhan" Rico datang dengan tangan yang ia masukkan dalam saku celana.

"Turunkan pistolmu" lanjutnya.

Reyhan melihat Rico dan menurunkan pistol nya, ia juga melihat Aleyn di belakang.

"Jadi apa maksut kedatangan lo kesini?" pertanyaan ini di tujukan untuk Raga, tapi mata elang Rico menatap tajam ke arah Erik di samping Raga.

Raga tidak mempedulikan Rico yang datang, fokus nya berada pada Aleyn yang berdiri tak jauh di deretan bawahan Rico.

"So, dia Aleyn Samantha?" katanya menatap manik mata Rico tajam.

Rico tidak bergeming, Aleyn pun juga diam memahami situasi ini.

Raga melanjutkan, "Tidakkah lo ngerasa kalau wajah Aleyn ini mirip dengan Bagas? Sungguh duplikat yang bagus"

Aleyn tertegun mendengar nama ayah nya disebut, Aleyn maju dengan tergesa sampai di sebelah Rico menahannya. Aleyn menatap Rico butuh penjelasan.

"Lo gak merasa bersalah atas kematian mereka? dan sekarang lo malah deketin anaknya." Raga tertawa, melihat raut wajah Aleyn yang sudah gelap dan menatap Rico meminta penjelasan lebih dari sekedar tatapan.

"Maksut lo apa?" tekan Rico pada Raga.

"Maksut gue? tentu saja kematian lo" bisik nya dengan seringaian.

"Kau tidak ingin membalas dendam orang tua mu Aleyn?" hasut Raga yang termakan oleh Aleyn. Dada nya sesak dan menahan tangisnya.

klek

Dengan sekejab Aleyn beralih ke depan Rico dengan pistol yang sudah menyandar nyaman di dada kirinya.

"Itu semua bener Ric?" tanya Aleyn sembari mengarahkan pistolnya di dada kiri Rico.

Rico menatap Aleyn tidak percaya. Wajahnya seolah berkata, "aku tidak melakukannya"

Di tengah ketegangan yang dialami Aleyn dan Rico, bawahan Raga menarik seseorang gang mulai tadi di bekap dalam mobil. Dia Dika.

Rico melihatnya membolakan mata, bagaimana bisa Dika ada ditangan Raga.

"Alen, gue gak bunuh orang tua lo. percaya sama gue, sekarang adik lo dalam bahaya" jelas Rico mencoba meyakinkan Aleyn.

"Gausah bohong! Ayah gue meninggal karena misi untuk menangkap kriminal. Gue gak nyangka lo ternyata pembunuh orang tua gue!" kata Aleyn dengan suara serak. Menempelkan pistol nya di dada Rico.

"Emang bener dari awal harusnya gue dengerin Dika. Lo memang ada hubungannya sama kematian orang tua kami" lirih Aleyn.

"Emm!" teriak Dika di belakang sana. Aleyn melihat dan mendapati Dika dengan tangan terikat di belakang dan juga mulutnya yang di sumpal kain.

"Dika" sebut Aleyn. Terlihat Dika menggelengkan kepalanya sambil menangis. Aleyn tidak mengerti maksud adiknya.

Melihat kelonggaran ini, Rico merebut pistol Aleyn dan memeluk Aleyn di lehernya, membuat Aleyn dipeluk dari belakang oleh Rico.

"Aku tidak melakukannya sayang, kau salah paham" bisik Rico di telinga Aleyn yang menangis.

Seketika Raga mengerahkan anak buahnya untuk mulai menyerang bawahan Rico. Suara tembakan dimana mana, Rico menarik Aleyn untuk dibawa ke tempat yang aman.

Di balik tembok pintu markas Aleyn di dudukkan. Rico menangkup pipi Aleyn yang menangis kencang, "listen to me sayang, gue bakal selamatin adik lo, tapi lo jangan kemana mana. Ini, lo pegang pistol lo dengan baik" katanya dengan menyerahkan pistol Aleyn yang ia rebut.

The Criminal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang