Liburan musim panas telah tiba, semua orang banyak yang liburan ke pantai untuk berjemur dan bermain dengan ombak, bersepeda di taman, atau nge-date bersama pacar dengan es krim di tangan.
Tapi tidak dengan Aleyn. Dia hanya sibuk dirumah, rebahan, dan melakukan semua hal yang ada di rumah. Sedangkan Dika pergi ke rumah sang kakek dan nenek. Jadi Aleyn sendirian di rumah. Oh, mungkin hanya berdua dengan Rico.
Saat ini Aleyn sibuk mencuci baju, mumpung dia yang menguasai rumah, jadi dia ingin membersihkan semua pekerjaan di rumah. Hanya bertambah Rico saja tidak ngaruh.
"Butuh bantuan?" tawar Rico yang bersender di pintu kamar mandi.
"Emang lo bisa?" tanya Aleyn meremehkan Rico, tangannya tidak berhenti mengucek baju.
Rico yang merasa diremehkan masuk begitu saja menggulung lengan bajunya mengambil alih pakaian yang di pegang Aleyn.
Dalam hati Aleyn tertawa, lihatlah ini seorang criminal yang sedang bersembunyi menjadi seperti bapak rumahan.
"Udah puas lihatin gue?" ucap Rico tanpa mengalihkan pandangannya.
Aleyn tersenyum dan menjentikan air di depan wajah Rico. Rico tersentak tidak percaya Aleyn melakukan ini.
"Eitt!! tidak boleh mengeluarkan revolver!" kata Aleyn memerintah karena Rico bersiap mengeluarkan pistol nya dari saku. Gak bisa dibecandain emang.
"Lo harus santai, jangan semua nya dibawa serius hemm" nasehat Aleyn diterima Rico dengan setengah hati karena Aleyn menunjukkan raut wajah manis dengan memiringkan kepalanya.
Aleyn kembali mengambil pakaian yang belum di cuci, tapi cipratan air di wajahnya membuat Aleyn reflek memejamkan mata.
"Satu sama" kata Rico datar melanjutkan mencucinya.
Aleyn tidak terima dan membalas Rico kembali, sampai terjadilah perang air di antara keduanya. Keduanya sesekali tertawa karena ulah mereka sendiri. Dua orang yang sedang perang air itu sudah basah kuyub.
"Wakhh" teriak Aleyn.
"Hati-hati!" Rico reflek menangkap pinggang Aleyn yang hampir terjungkal dari kursi karena lantai licin akibat sabun. Keduanya bertatapan begitu dekat, jantung Aleyn berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Rasa aneh ini lagi" batin Rico.
Rico melepaskan tangannya dan berdiri, "Gue tunggu di luar aja" Aleyn mengangguk menyetujui, setelahnya dia mencuci tangan dan keluar dari kamar mandi.
Aleyn yang merasa suasananya menjadi canggung akhirnya bisa bernafas lega. Sebenarnya dia menahan napas nya sedari tadi saat tergelincir. Dia melanjutkan agenda mencuci baju nya kembali.
"Hufttt" hembusnya sambil menepuk dada.
Lima belas menit kemudian Aleyn keluar dengan ember penuh cucian bersih nya.
Rico menghampiri Aleyn, "Biar gue aja yang jemur"
"Oke" kebetulan Aleyn lumayan lelah sedari tadi mengerjakan pekerjaan rumah, dia ingin rebahan setelah mengganti bajunya.
Rico membawa cucian bersih itu ke atap rumah dan menjemurnya, tadi saat dia baru saja keluar dari kamar mandi, dia mendapat pesan dari Erik bahwa para polisi kembali menyisir daerah tempat Rico bersembunyi.
Jadi dia bergegas ke kamar, mengganti baju lalu mengambil earpiece di saku jaket nya yang tergantung, beralasan ingin menjemur pakaian untuk melihat sekitar dan berkabar dengan Erik yang stand by dengan hacker nya di markas.
Erik sedari awal Rico hilang sudah memantau titik bos nya berada dan mengkoordinir musuh yang dekat dengan posisi bos nya.
Sembari menjemur, Rico mengamati sekitar dengan teliti. Ternyata benar yang dikatakan Erik, ada beberapa pesuruh pemerintah yang berjaga di luar rumah Aleyn dengan jarak kurang lebih dua puluh meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Criminal ✔
Mystery / Thriller》Short story《 Rico Joel Graciano x Aleyn Samantha Wang Yibo x Zhao Liying "Mulai sekarang lo adalah milik gue" klaim Rico secara tiba-tiba. Aleyn menatap Rico. "Iya iya, gue tau gue sekarang komplotan kriminal" jawab Aleyn menunduk melihat genggama...