Setelah keluar dari toko cabang Mama nya, Rico mengajak Aleyn ke restoran di lantai dua. Karena Aleyn mengeluh lapar sebab belum sarapan, dan dia langsung disuruh memilih dan mencoba beberapa pakaian yang menyita banyak waktu.
Rico memasuki sebuah restoran begitu juga dengan Aleyn. Setelah memilih tempat duduk Rico memanggil seorang pelayan.
"Silahkan ini menunya" katanya dengan note kecil dan pena di tangannya.
"Kamu yang pilih aja" serah Rico menggeser buku menu itu ke hadapan Aleyn. Rico ini sangat labil, sedikit-sedikit pake gue-lo, sedikit -sedikit pake aku-kamu.
Aleyn yang sudah tidak sabar dengan cepat merebut buku itu. Pelayan yang kebetulan laki-laki itu terkekeh gemas melihat tingkah Aleyn.
Rico jadi risih karenanya, bukannya fokus bekerja malah fokus paha mulus pacarnya. Rico menekuk wajahnya garang lalu berdehem.
"Ekhem!"
"Nasi goreng, chiken steak, sama salad buah" sebut Aleyn memesan yang langsung di catat pelayan itu.
"Dua porsi dan kopi sama air putih" tambah Rico dengan ketus tanpa menatap pelayan itu.
Pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka berdua. Rico menampilkan wajah tak senang nya kala Aleyn tak merasa apa apa, dia malah melihat sekitar dengan tenang. Tidak tau kah dia bahwa semua mata melihat ke arahnya?
Rico berinisiatif melepas jas nya dan berjalan mendekati Aleyn lalu melampirkan nya dipangkuan Aleyn.
"Eh," kaget Aleyn perhatiannya terpusat ke arah jaket di pahanya.
"Buat nutupin paha kamu, aku gak suka kamu diliatin pelayan genit"
Aleyn tersipu membenarkan letak jas Rico, "makasih" ucapnya tak lupa berterimakasih. hobi Aleyn baru baru ini adalah salting. Salting akan perlakuan Rico si kriminal ini.
Rico kembali duduk, mimik wajahnya tidak berubah, terlihat sangar untuk mengintimidasi sekitar.
"Mukanya di biasain aja dong, orang orang jadi takut" ucap Aleyn sambil tersenyum.
"Senyum kayak gini iii~" Aleyn mempraktekan cara senyum menampakkan giginya kepada Rico.
Rico melirik saja, Aleyn tetap memaksa dan berakhir Rico menurut. Rico menarik garis bibir nya ke atas tapi hanya sedetik setelah itu kembali lagi. Namun sudah tidak se-garang tadi.
"Kriminal satu ini di segani juga? bahkan dipanggil tuan muda" Aleyn membuka pembicaraan.
"Kamu hanya tau sisi kriminal, tapi tidak dengan sisi yang lain. Itu sebab nya jangan menilai orang dari satu sisi" jawab Rico bersedekap.
Aleyn mengangguk paham, benar juga. Seseorang tidak selalu memiliki satu sisi saja. Sebenarnya ada berbagai macam sisi di dalam satu orang.
"Tapi kamu kan kriminal kelas kakap yang sering di buru polisi, apa aman kamu keluar begini? tidak takut ada yang mengenali wajahmu?" kening Aleyn berkerut saat melemparkan pertanyaannya.
Rico terkekeh lalu memajukan kepalanya dengan tangan menumpu di meja, "karena aku punya banyak sisi" bisiknya.
Aleyn menanggapi nya dengan malas, sia sia dia bertanya panjang seperti itu. Aleyn bingung melihat Rico terkekeh lagi lalu kembali ke posisi bersandarnya.
"Kenapa?" tanya Aleyn.
"Tidak mungkin aku membahayakan diriku sendiri dengan menampakkan wajahku saat melakukan pekerjaan" jelasnya serius.
"Pekerjaan kotor?" ledek Aleyn.
Rico merespon ledekan Aleyn tidak suka, walau sebenarnya itu memang kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Criminal ✔
Mystery / Thriller》Short story《 Rico Joel Graciano x Aleyn Samantha Wang Yibo x Zhao Liying "Mulai sekarang lo adalah milik gue" klaim Rico secara tiba-tiba. Aleyn menatap Rico. "Iya iya, gue tau gue sekarang komplotan kriminal" jawab Aleyn menunduk melihat genggama...