Baca eps 10 dulu ya
Di suatu ruangan gelap dengan seorang pria yang duduk di kursi menyilangkan kakinya, menunggu pria lain di depannya untuk terbangun.
"Siram." perintah Rico.
Byurr
"Ahhs uhuk uhuk" Erik terbangun ketika Reyhan menyiramnya dengan air dingin, dia terbatuk-batuk.
Reyhan kembali pada sisi Rico yang duduk di kursi melihat Erik yang memberontak ingin melepaskan ikatan yang menggantung tangannya.
"Udah tidurnya?" tanya Rico tak lupa dengan wajah smirk meremehkannya.
Erik menatap tajam Rico di sana. Sudah dibilang kan kalau Rico tidak suka pengkhianatan, jadi agenda hari ini adalah eksekusi Erik.
"Gue akui kalau lo berhasil bikin gue percaya sama semua pencitraan bangsat lo itu" lanjut Rico.
"Gue gak akan pernah maafin soal lo yang bunuh bokap depan muka gue" desis Erik.
"Dasar munafik, bodoh banget gue kasihanin tatapan menjijikkan milik lo kala itu" sesalnya dan bersandar pada kursi.
"Lo udah tau kan apa yang akan terjadi?"
Erik jelas tau, tidak mungkin dia tidak mengetahui hal ini sebagai tangan kanannya, oh atau mungkin pembelot. Erik tersenyum menyunggingkan bibirnya.
"Terimakasih atas kebaikan lo ngirim gue buat ketemu lagi sama bokap" setelahnya Erik menutup matanya.
Rico berdecih, "seharusnya kulakukan sejak dulu" menggerakkan jari telunjukkan nya dan seketika peluru melesat ke kepala Erik, membuatnya seketika mati.
"Bergabung meramaikan neraka huh" ucap Rico gang hanya di dengar olehnya sendiri.
⛓
Aleyn mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya di ruangannya.
"Uhhh terlihat familiar, ini dimana?" Aleyn bangun dan melihat sekitar lebih teliti dan beranjak membuka pintu kamar nya.
"Nona"
Aleyn terkejut kala dua orang di depan pintu kamarnya menunduk bersamaan menyapa nya.
"Kalian siapa?" tanya Aleyn memastikan.
"Kami bodyguard yang ditugaskan Tuan Rico untuk menjaga anda" jawabnya sopan.
Aleyn mengerti, dan dia sekarang sadar dia dimana. Ini di mansion Rico yang terpencil itu.
"Kakak, lo udah bangun?" suara yang dikenal Aleyn itu memenuhi ruangan dan muncullah Dika di ujung tangga membawa baskom air kompresan.
Aleyn segera menghampiri adik nya itu diikuti para bodyguard, "lo gak papa kan dek?" tanya Aleyn dengan memeriksa seluruh tubuh Dika.
Dika tersenyum gemas, "Ehm, gue gak papa. Maaf gue gak bisa jaga diri" ucapnya menyesal telah teledor saat di perjalanannya pulang dari rumah nenek.
"Asal lo baik baik aja udah bagus kok Dik" Aleyn mengelus kepala Dika sayang.
"Dann Kak Rico ternyata baik juga ya" goda Dika sembari tersenyum.
"Makanya jangan lihat orang dari cover lo ini" toyor Aleyn yang dibalas tawaan Dika.
"Oh iya keadaan lo gimana? semaleman lo demam tau gak, gue khawatir tau, kak Rico nemenin lo semalaman" cerosos Dika setelah ingat untuk apa dia membawa baskom air ini dan memberi tau perilaku Rico pada Aleyn.
Aleyn bersemu ketika Dika menyebut Rico menjaga nya semalaman. "Gue udah baik baik aja," Aleyn meletakkan punggung tangannya di dahi sendiri, "udah gak panas juga" lanjutnya.
Dika mulai bernapas dengan lega melihat kakaknya baik baik saja, "yaudah gue tarok lagi ini baskom di dapur" Aleyn mengangguk.
Aleyn berbalik menuju kamarnya untuk kembali beristirahat, rasanya dia lelah sekali. Entahlah kemana perginya Rico pagi pagi sekali.
"Saya mau istirahat, kalau Dika kesini, suruh dia istirahat juga ya" pesannya sebelum menutup pintu dan diangguki kedua bodygurad suruhan pacarnya itu. Eh pacar nih? hehehe
Sekitar pukul empat sore, Rico baru kembali ke mansionnya. Dia langsung menaiki tangga menuju kamar Aleyn, ingin memeriksa keadaan gadisnya itu.
"Kalian boleh pergi, saya ingin bertemu Alen" ucapnya dan lagi lagi bodyguard itu hanya mengangguk sekilas kemudian pergi.
Rico menutup kembali pintu setelah ia masuk. Terlihat Aleyn yang tertidur di bawah selimut dengan posisi membelakangi Rico.
Rico mendekati ranjang dan duduk di pinggir tapi dia dikejutkan dengan gerakan tiba-tiba.
"Kamu udah bangun?" tanya Rico terkejut dengan Aleyn yang tiba-tiba memeluknya.
Aleyn terkekeh dan mengangguk, "makasih ya mas pacar" ucapnya melepas pelukan dan tangannya tetap bertengger di pundak Rico.
Rico ikut tersenyum mendengar panggilan dari gadisnya, "for what?" tanyanya.
"For everything you do for me" jawabnya.
"Gak perlu terimakasih, but, aku cuma mau kamu terima buat jadi istri aku aja udah cukup" goda Rico.
"Huftt gaada pilihan lain jadi aku cuma bisa nerima itu" ucapnya dengan raut wajah yang di sedih-sedihkan.
Rico dibuat tertawa dengan tingkah Aleyn, gadisnya ini sungguh menggemaskan. Aleyn juga ikut tertawa.
Rico mengangkat Aleyn ke pangkuannya, "sejak ada kamu, aku tau apa itu cinta, terimakasih calon istri"
Aleyn tidak bisa menyembunyikan senyum nya saat mendengar kata calon istri dari mulut Rico.
Rico mengecup bibir Aleyn sebentar, Aleyn makin mengeratkan pelukannya dan membalas ciuman Rico dengan sedikit sesapan.
Aleyn sedikit tidak percaya dia mendapatkan seorang Rico Joel Graciano putra pemilik perusahaan tempatnya bekerja, Aestyle. Dan juga pria yang bergelar kriminal kelas kakap ini. Tapi sekarang dia benar benar ada di dekapan pria yang katanya sulit diluluhkan.
Pelukan ini sangat nyata dan bibir ini juga yang mengambil status first kiss dirinya. Dan ini juga kedua kali nya dia berciuman dengan Rico.
Rasanya sulit di percaya, tapi inilah adanya.
-TAMAT-
Yeyyy, akhirnya book The Criminal udah selesaiii...maaf kalau ending nya kurang pas di hati kalian karena aku masih pemula 😭🙏, tapi aku tetep berterimakasih dengan vote dan komen kalian di setiap chapter nya.
Maaf ya aku gak bisa bikin adegan tekotek nya karena geli aja mau baca tekotek dari ketikan sendiri tuh, jadi cuma segitu aja deh.
Sekali lagi terimakasih atas dukungan kalian semua
Bye Bye 🙌🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Criminal ✔
Mystery / Thriller》Short story《 Rico Joel Graciano x Aleyn Samantha Wang Yibo x Zhao Liying "Mulai sekarang lo adalah milik gue" klaim Rico secara tiba-tiba. Aleyn menatap Rico. "Iya iya, gue tau gue sekarang komplotan kriminal" jawab Aleyn menunduk melihat genggama...