Eps 6

12 6 0
                                    

Dimobil ada Erik, hacker Rico, Aleyn, dan Rico sendiri. Rico mengganti baju nya dengan pakaian dan Jaket berwarna hitam yang dibawakan Erik di mobil. Mobil-mobil polisi di belakang masih mengejar, mereka pantang menyerah ternyata.

Hacker itu mengetik sesuatu di laptop nya yang tidak dimengerti Aleyn. Aleyn jadi sedikit pusing melihat angka satu dan deretan lainnya yang bergerak cepat keatas.

Seketika Rico bicara dengan para pengemudi motor dibelakang dengan earpiece nya.

"Kalian pindah ke depan" ucapnya yang ditangkap oleh intercom para pengemudi motor dibelakang.

Mereka menggas motor nya sampai ban depan nya terangkat menyalip mobil dari kanan dan kiri bersamaan.

"Rey, sekarang!" hacker yang bernama Reyhan itupun meng-enter dan seketika bagasi belakang terbuka menampilkan alat penembak yang sangat banyak, Aleyn dibuat menganga.

"Sulit dipercaya" gumamnya.

DUARR
DUARR

Aleyn menutup telinganya karena suara yang memekakkan telinga, apalagi itu berasal dari kendaraan yang ia tumpangi.

Ledakan yang disebabkan peluru itu menyebabkan mobil polisi satu persatu hilang kendali dan terbalik menutupi jalan membuat mobil polisi yang lain mau tak mau harus berhenti dan gagal untuk menangkap Rico lagi.

Aleyn kembali ternganga dengan apa yang terjadi sekarang. Dia melamun, "Alen you okey?" tanya Rico karena Aleyn tak bergeming.

Aleyn menatap Rico tanpa ekspresi selain bingung, "gue sekarang beneran komplotan kriminal?" tanya Aleyn polos sembari menurunkan tangannya dari telinga.

Rico terkekeh dengan suara dalamnya lalu menyandar santai di kursi mobil.

"Iya dan tidak" jawab Rico yang terdengar abu-abu di telinga Aleyn.

"Lo keliatan menarik dengan pistol di tangan lo itu" puji Rico dengan senyum di wajahnya.

Aleyn menatap tangannya yang memegang pistol full peluru itu, "Uh!" Aleyn tiba-tiba membuang pistolnya dan mengelap tangannya sendiri di baju.

"Gue yang bawa itu pistol?" tanyanya menunjuk dirinya sendiri pada Rico. Mendadak amnesia, mungkin karena dia gugup dan panik karena dikejar kumpulan polisi.

Rico mengangguk mengiyakan ucapan Aleyn. "Lo lari gue kira kemana, ternyata buat ambil pistol itu di laci. Gue pikir lo bakal ambil handphone lo" Wajah Aleyn nampak terkejut. Iya juga, kenapa Aleyn tak membawa ponselnya malah mengambil pistol.

Melihat raut wajah gadis itu, Rico bahkan tidak yakin jika gadis di depannya ini pernah memelintir tangan nya saat di pelarian.

Tak lama raut wajah Aleyn cemberut dan merengek hingga menangis. Rico kalang kabut jadinya, dia tidak pernah menenangkan orang yang menangis, dia tidak tau bagaimana caranya.

"Heyy, kenapa lo nangis?" tanya Rico mendekati Aleyn.

"Rumah gue hancur" Aleyn menutup wajah dengan kedua tangan dan tangisannya semakin kencang.

Erik dan Reyhan menatap satu sama lain dan melirik Rico yang terlihat panik dan berusaha ingin menenangkan setelah itu keduanya menutupi senyumannya dengan tangan. Tidak pernah melihat Bos nya ini panik sekarang malah melihat dia kebingungan karena tangisan seorang gadis akan rumahnya yang hancur.

"Nanti gue tinggal dimana kalo rumah gue ancur, terus terus adik gue gimana kalo nanti pulang kakaknya malah ilaaang" rengek Aleyn dengan sesegukan dan diakhiri tangisan panjang.

The Criminal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang