Bab. 18

718 86 16
                                    


🅿🅰🆂🆂🅸🅾🅽🅰🆃🅴  🅽🅸🅶🅷🆃

Hai hai
Balik lagi..
🤗🤗🤗

Seperti biasa sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak

Voment jangan lupa

Gak usah lama lama
Langsung aja
Yuk baca
*
*
*

HAPPY READING
🥰🥰🥰

.
.
.
.
.

☀❤🌻

"Phi, kau tak akan membohongiku kan?" tanya Gulf masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Iya, Baby. Phi gak akan bohong sama kamu. Phi akan tetap bersamamu apapun yang terjadi. Phi cuma mau kamu percaya." ucap Mew yang kemudian mengecup mata terpejam Gulf didepannya.

"Baiklah, aku percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, aku percaya. Tapi ku mohon jangan pernah berbohong padaku lagi. Aku tak ingin mengetahuinya dari orang lain." kata Gulf.

"Iya, Phi janji. Phi minta maaf, na."

"Hmm.." angguk Gulf.

Kini Mew mengangkat wajah kekasihnya untuk menatap padanya. Ia menangkup pipi Gulf dengan kedua tangannya. "Dengar, tak akan ada orang lain diantara kita. Phi sayang sama kamu dan Phi hanya ingin kamu seorang dalam hidup, Phi. Phi janji, tak akan ada seorangpun yang akan membuat Phi berpaling darimu."

"Baiklah." kata Gulf yang kini menatap lekat manik hitam dari mata sang dominan.

"Berhentilah menangis. Phi gak suka liat kamu sedih." kata Mew menyeka air mata dipipi sang kekasih. "Kalau kamu sedih, Phi juga ikut sedih. Jadi jangan ceroboh dan berpikir sempit lagi. Jangan berbuat macam-macam lagi!" Mew lalu menyentil dahi Gulf kemudian tersenyum.

"Auwh... Sakit tau! Phi jahat, ih!" keluh Gulf merajuk.

"Abisnya ini kepala bisanya berprasangka buruk mulu. Makanya denger dulu penjelasan orang lain sebelum mengambil kesimpulan." kata Mew sambil memegang kedua pipi Gulf agar menatapnya.

"Huhh!" rajuk Gulf sedikit berpaling.

"Dih, ngambek!" ejek Mew yang kini mencubit pipi Gulf gemas.

"Apaan sih! Aku masih kesel sama Phi, ya. Jangan cubit-cubit! Minggir ih awas!" Gulf menyingkirkan tubuh Mew yang melekat padanya. Ia lalu memalingkan tubuhnya dan membelakangi Mew.

"Dih, ngambek beneran rupanya?" bujuk Mew mencoba membalikkan badan Gulf agar mau menghadapnya.

"Apaan sih! Minggir sana!" kesal Gulf yang kini kembali merebahkan dirinya dan membelakangi Mew.

Passionate NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang