Obsesi Itu Luka

130 17 18
                                    

Hai, kalian tahu cerita ini dari mana?

Dari sosial media atau rekomendasi teman?

Atau juga karena author adalah penulis novel Pangeran Mahardika dan Sky High School?

Sebetulnya, cerita ini sudah lama aku tulis sekitar satu bulan yang lalu. Karena pada tanggal 29 September 2023 ini bertepatan dengan Ulang Tahunku yang ke 20 th.

Happy birthday for me, semoga novel-novelku bermanfaat untuk banyak orang. Semoga apa yang aku semogakan dimudahkan Allah jalannya di umur 20 tahun ini. Aamiin!

Mmm, cerita ini sebagai bentuk apresiasi kepada diri sendiri karena telah berjuang sampai di titik ini.

UDARA DI LANGIT KOTA adalah novel tentang Udara Medina Sophia dan Hans Bumantara Selatan. Mereka dipertemukan karena utang piutang orang tua Udara.

Utang tersebut dianggap lunas ketika Udara menerima pinangan Hans. Namun, Udara bersikeras menolaknya.

Apakah mereka akan melanjutkan hubungan ini sampai ke jenjang pernikahan?

Seperti yang kita lihat kalau Hans dan Udara belum tentu saling mencintai.

Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?

Kisah mereka berdua ada di sini 👇

****

"Dari banyaknya perempuan di dunia ini. Kenapa harus aku yang membuat kamu terobsesi!"

~

"Jangan lupa kalau UKT kakakmu lunas karena aku yang membayarnya."

****

"Aku bilang berhenti, Dara!" Suara mengentrupsi perempuan berambut hitam pekat sebahu itu agar tidak berlari lebih jauh lagi.

Gadis berkulit kuning langsat cenderung putih tidak mengindahkan ucapan laki-laki yang sedari tadi mengejar tanpa henti karena terobsesi atas kemolekan tubuhnya. Ia sekuat tenaga menghindar agar tidak dilecehkan.

"Kalau kamu tidak berhenti, aku akan meminta orang tuamu untuk membayar utang dengan cara kamu menikah denganku!" seru laki-laki berumur dua puluh dua tahun itu.

Lagi-lagi perempuan itu tidak peduli. Laki-laki bernama Hans semakin gencar ingin menjadikan pujaan hatinya sebagai istri.

"Udara Medina Sophia, Berhenti!" teriak Hans dengan suara lantang. "Kalau kamu tidak berhenti sekarang juga. Aku akan menyuruh anak buah papa buat menyiksa keluargamu!"

Langkah Udara spontan terhenti. Ia tidak sanggup diancam perihal keluarga. Jangan sampai Hans menyakiti orang-orang yang sangat ia sayangi. Napas Udara sesak saat Hans mulai berjalan mendekatinya. Lalu tanpa aba-aba laki-laki itu mendekap Udara.

"Lepaskan!" Udara berontak tetapi tenaganya tidak sebanding dengan Hans.

"Aku mencintaimu, Dara!" bisik Hans membuat tubuh Udara merinding hebat.

"Aku membencimu!" Udara menangis sambil meronta-ronta meminta dilepaskan. Namun, dekapan Hans semakin erat.

"Aku sangat mencintaimu, Udara! Aku bisa gila gara-gara kamu!" Hans menghirup wangi rambut Udara yang sangat menenangkan menurutnya.

UDARA DI LANGIT KOTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang