Lembaran 5

503 35 2
                                    

Yuuji pergi ke asrama Jujutusu Tech dengan diantar senseinya. Ia melihat bahwa barang-barangnya telah sampai dikamarnya dan tinggal ditata dengan baik. Ia sangat senang karena ia punya kamar yang bagus dan luas.

Kamarnya memang sederhana dan tradisonal namun ini jauh lebih baik dari kamarnya dirumah tuanya sendiri. Kini rumahnya di Sendai hanya menjadi rumah tua yang kosong karena ia memang tak punya kerabat dekat manapun.

Pindah ke Tokyo tiba-tiba, memang membuatnya sedikit sedih karena walau ia tak punya keluarga, namun ia punya teman yang baik, Iguchi dan Sasaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pindah ke Tokyo tiba-tiba, memang membuatnya sedikit sedih karena walau ia tak punya keluarga, namun ia punya teman yang baik, Iguchi dan Sasaki. Namun, Ia cukup senang dan bersyukur dengan kehidupannya sekarang.

Sekolah baru teman baru. Walaupun ia ditakdirkan untuk mati pada akhirnya, ia mungkin memiliki sedikit kebahagiaan dan mendapatkan teman baru disini.

 Walaupun ia ditakdirkan untuk mati pada akhirnya, ia mungkin memiliki sedikit kebahagiaan dan mendapatkan teman baru disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwaaww!!!.. kamar ini benar benar luas dan bagus.!"

Yuuji terlihat sangat bersemangat dengan kamar barunya, ia mencoba memeriksa lemari pakaian, meja, lemari es, teras dan jendela hingga ranjang yang empuk.

Ia lantas mengeluarkan poster cinta sejatinya, gambar wanita muda dengan badan tinggi dan berpantat besar yang memakai bikini, Jeniffer Lawrence. Itu adalah poster dengan tipe idamannya.

"Apa kau yakin dengan ini? Sejujurnya kau tak perlu bertarung~ aku dan Fushiguro bisa mencarinya jari itu bersama." Tawar Gojo, sekali lagi meragukan tekad Yuuji.

" Huh?! Itu tak perlu, aku bisa melakukannya, selain itu...membayangkan Fushiguro yang babak belur sambil mengirim jari padaku sedangkan aku hanya tiduran disini, itu cukup lucu.😆"

Yuuji membayangkan adegan dimana Fushiguro babak belur usai melawan kutukan sambil memegangi jari dan mengunjunginya, itu gambaran yang ngeri namun sedikit lucu.

"Yah~ kau benar, lagipula saat ini kau bisa berfungsi sebagai alat detektor atau radar dari jari sukuna lainya." jelas Gojo

"Apa?? Jadi dia hanya mempermainkan ku😑"

Yuuji mengikuti senseinya keluar ruangan dan saat itulah ia melihat Fushiguro yang keluar dari ruang disampingnya. Ternyata kamar mereka bersebelahan, hanya berjarak satu kamar kosong saja. Yuuji lantas tersenyum sumringah melihat kondisi Fushiguro yang benar-benar sehat.

Gofushi's Daily Life -524Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang