Lembaran 16 🔞

859 26 5
                                    

🔞🔞🔞🔞~•~•~🔞🔞🔞🔞

"hyyyhiiii....ah..ah..ha-aaah.. ngghhh"

"Toru..Toru..kissu.."

Megumi, benar-benar kewalahan menerima setiap sentuhan dari setiap lubangnya. Namun ia masih merasa kurang, ia mencoba meminta ciuman dari Gojo untuk mengobati rasa kurang itu.

Gojo menerima permintaan itu dan langsung melahap mulut Megumi, mencium dan melumatnya dengan lembut dan dalam.

Sementara lidah mereka terjalin, satu tangannya menopang punggung Megumi dan tangan lainnya menggoda puting Megumi.

"Ngg-aaah..kau benar-benar sensitif bukan baby."

Bisik Gojo lembut tatkala mereka melepas ciuman. Ia mengalihkan mulutnya pada puting Megumi yang dianggurkan. Menjilat dan menghisap dengan keras.

"Eeenggghhmmm...siapa...-siapa.. yhang bayhi..dishini.."

Ucap Megumi disela-sela erangan manisnya, ia mencengkeram kepala Gojo, berpegangan erat agar tidak kelabakan. Ia merasa tubuhnya seperti melayang.

Semua bagian tubuhnya disentuh dan dicerca tanpa ampun. Lubangnya tersumbat oleh bunga, membuatnya sulit cum, lubangnya yang lain, dijejali oleh batang besar yang terus menyodok tanpa ampun, kedua putingnya digoda, dicubit dan dihisap, Gojo melakukannya seperti sedang menyusu.

"Aacchhkk..ja-janghan gigit, iihhk."

Erang Megumi lembut tatkala ia merasa putingnya digigit oleh Gojo.

"Pffftt, aku berharap ada cairan juga yang keluar dari sini, itu pasti manis semanis makanan penutup kesukaanku."

Ucap Gojo sembari menjilat bekas gigitannya. Itu terlihat merah menggoda, membuatnya ingin melakukannya lagi dan lagi. Dan dia melakukannya.

Gojo terus menggerakkan pinggul Megumi dengan tangannya, mengarahkannya dengan baik agar selalu mengenai titik spot kesukaan baby-nya. Mebuat Megumi merasakan kenikmatan yang tiada tara, mendorong Megumi semakin dekat dengan pelepasannya untuk yang ketiga kalinya.

Sementara ia hanya bisa dengan pasrah dan lemah mencengkeram kepala Gojo dan menangis dengan keras. Wajahnya linglung dan matanya berputar kebelakang. Tak bisa melakukan apapun selain menangis dan mengerang dengan sayang.

"Cum-ing...hiks..Toru.."

Ucap Megumi tatkala ia merasa akan dekat. Gojo sendiri juga sudah mulai merasakan pelepasannya. Megumi keluar lebih dulu dan disusul Gojo yang beberapa saat kemudian.

Gojo melihat kebawah dan mendapati ayam kecil Megumi yang menangis tertahan oleh bunga mawar yang masih tertancap. Ia mengeluarkan bunga yang sudah berlumuran cairan itu, disusul dengan cairan lain yang menyembur kemana-mana.

Sementara pantat Megumi? Mengencang dan mengepal dengan lemah, membuat cairannya bocor lagi dan membasahi pahanya sendiri.

Tubuh Megumi mulai kehilangan tenaga topangnya, dan jika bukan karena Gojo yang menahannya, ia akan jatuh dari tempat tidur. Nafasnya tersengal-sengal tak teratur, benar-benar lelah setelah sesi intens mereka.

Gojo yang menyadari itu, memilih membaringkan tubuh Megumi di kasur, membiarkannya istirahat sebentar sebelum melanjutkan. Ia memuja dan menyembah tubuh Megumi dengan lembut.

Membubuhkan tanda merah dan keuunguan disetiap inci kulit Megumi yang belum bertanda. Gigitan. Cupang. Gigitan. Cupang. Memar. Ia ukir dengan baik dan indah.

 Ia ukir dengan baik dan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gofushi's Daily Life -524Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang