Bagian [5]

14 3 0
                                    

Seonghwa's POV

Satu minggu kemudian, segalanya berjalan dengan normal lagi. Seperti biasa aku melakukan pekerjaanku setiap hari dan saat ini tidak ada gangguan lagi baik dari pria es atau Kang Yeosang, walaupun Yunho sebelumnya mengatakan padaku bahwa ternyata Yeosang mengirimkan kami sebuah pesan bahwa aku harus membayar baju yang aku rusak atau curi. Topi baret nya masih berada pada ruang penyimpananku.

Setelah 2 hari, aku kehilangan jejaknya karena dia mungkin menggunakan tas lain, tapi aku tidak masalah karena aku yakin bahwa dia tidak akan mengancam melalui identitasku lagi.

Aku harusnya senang bahwa aku dapat melakukan pekerjaanku kembali dengan normal, tetapi pada waktu tertentu, setiap hari aku berharap bahwa pria dengan kekuatan es itu akan muncul lagi. Hal itu membuatku gila bahwa aku tidak tahu apapun. Karena kapanpun aku membawa topik ini dengan Yunho, dia hanya akan mengubah dengan topik lain dan aku tidak dapat bertanya kepada ayahku tentang itu, karena mungkin dia tidak mengizinkan aku pergi keluar lagi. Ayah berpikir bisa saja aku nekat untuk mencari mereka.

Hari ini adalah minggu pagi dan udara sangat terasa dinginnya. Khususnya sejak aku berjalan ke arah danau kecil yang dekat dengan kota. Aku harus meletakkan sebuah laptop yang memilliki data rahasia di dalam sebuah kotak di sekitar sini.

Berpura-pura seperti sedang latihan, aku berjalan di sepanjang jalan dan menunggu sinyal dari Yunho.

Kacamata yang biasanya aku gunakan untuk memantau area dan menemukan orang-orang sedang berada di rumah karena paman kami sedang mengembangkan kontak lensa yang baru dengan kegunaan yang sama.

"5 meter di depan kamu, sebelah kiri di bawah kayu"

Suara Yunho terdengar dari telingaku dan aku berpura-pura untuk berjongkok membenarkan tali sepatuku. Aku mendorong jauh kayu tersebut dan membiarkan laptop meluncur kedalam kotak kecil yang di letakkan di bawah tanah.

 Beberapa orang benar-benar keren.

"Berapa banyak biaya untuk ini?"

"Masing-masing dari kita mendapat 25 juta"

"Apa? Hanya untuk itu, aku harus bangun jam 6 pagi berjalan keluar di udara yang dingin seperti ini?!" 

Aku benci bangun pagi. Waktu terbaik untuk melakukan aktivitas adalah malam hari, jadi aku jarang tidur sampai jam 12 pagi hingga lebih.

"Yaa, aku tahu itu bukan sesuatu yang besar, tapi itu terlalu mudah. Lagipula, ini pagi hari yang masih cukup gelap jadi tidak ada seorangpun yang keluar me-"

Yunho berhenti ditengah kalimat ketika aku sedang berlari untuk kembali ke mobilku dari tempat dimana dia memanduku.

"Ada apa?"

"20 meter di depan kamu, ada 3 orang mendekat. Mereka lebih lambat daripada kamu... mungkin berjalan."

Aku melambatkan lajuku dan mencoba untuk melihat sesuatu, tetapi matahari belum terbit, jadi itu hampir mustahil.

Aku mengeluarkan ponselku dan mencoba untuk bermain ketika tiga orang tersebut semakin mendekat hingga akhirnya aku melihat mereka. Sesuatu terlihat mencurigakan. Ada dua orang pria dan seorang wanita yang seluruhnya menggunakan jaket hoodie.

"Yunho, aku takut, orang-orang ini seperti ingin mengajak berkelahi."

Aku berkata dan baru saja aku berpikir mereka berhenti tepat di depan ku.

Berpura-pura aku tidak melihat mereka, aku melewatinya, tetapi salah satu pria menarik lenganku.

"Seonghwa, pergi menjauh dari mereka!"

Blaze II SeongSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang