Prolog

23 0 0
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Cerita ini mengandung unsur militer bukan berarti dapat menggambarkan kehidupan militer sesungguhnya. Semua yang ada pada cerita ini nama tokoh, alur cerita, latar kejadian hanyalah karangan dari penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita bukan berarti terjadi plagiat cerita ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis.

Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyebutan terkait dunia militer

"Lebih baik aku menggemgam besi panas dari pada menggemgam tangan seorang wanita yang tidak halal untukku sentuh". Haidar Zayden Alfariq

"Bahkan nama pemilik hatimu saja akan kalah dengan nama pemilik Lauhul mahfudz mu" Haidar Zayden Alfariq

"Bagaimana aku bisa melepaskanmu, sedangkan untuk mendapatkan mu saja aku harus merayu Tuhanku" Haidar Zayden Alfariq

"Ujian terberat seorang wanita itu terdapat pada kebimbangan hatinya, antara memilih menunggu laki laki yang dicintainya atau menerima laki laki yang mencintainya" Farhana Althiffunnisa

"Ternyata selama ini aku keliru, pikirku masih mencintai laki-laki yang sama nyatanya aku telah berpaling tadah dengan mencintaimu" Farhana Althiffunnisa

****

Bunyi tembakan yang nyaring saling bersahutan satu sama lain mengakibatkan suasana semakin tegang. Didalam ruangan mewah seorang wanita tengah duduk bersimpuh menutupi telinganya dari kebisingan itu. Ia sudah lemah tenaganya sudah terkuras habis akibat kejadian barusan yang hampir kembali merenggut kesuciannya. Ia merasa bersyukur pertolongan Allah selalu datang diwaktu yang tepat.

Farhana memandang dirinya sendiri betapa buruk nasib nya kemeja yang dikenakan sudah sobek dibagian bahu hingga menampakkan bahunya yang putih bersih, kancing bajunya pula sudah terlepas dari tempatnya. Dengan tangan gemetar Farhana menutupi bagian yang terbuka ia merasa bersyukur hijabnya tidak terlepas hanya saja hijabnya sudah tidak beraturan. Sedang sibuk membenarkan pakaiannya Farhana dengan jelas mendengar knop pintu kamar itu bergerak menandakan ada seseorang yang sedang mencoba membuka pintu dari luar. Dalam berapa saat kembali senyap tidak ada lagi bunyi knop pintu namun ia kembali dikagetkan dengan seseorang yang sedang mencoba menendang pintu ia semakin tertunduk wajahnya ia benamkan dikedua lututnya, dalam hati Farhana berdoa semoga Allah kembali memberinya pertolongan.

Gedebuak... 

Pintu berhasil dibuka secara paksa sayup-sayup Farhana mendengar langkah seseorang yang mendekatinya. Farhana semakin erat memeluk tubuhnya

"Jangan, jangan sentuh saya saya mohon" ucap Farhana memohon

Suaranya merintih seluruh tubuhnya bergetar keringat dingin sudah membasahi dahinya dalam sesaat ia merasa bingung ketika tubuhnya diselimuti comforter.

"Hana" suara lembut itu memanggil

Farhana mengenali suara itu dengan cepat ia mendongakkan wajahnya dan tanpa berfikir panjang ia langsung memeluk erat tubuh tegap itu meminta kekuatan yang hampir hilang. Sesaat Farhana merasa tenang dan nyaman dalam dekapan itu ia menumpahkan tangisnya meluapkan kesedihan hatinya.

"Shhh I'm here" tangannya dengan ragu-ragu mengelus pelan bagian bahu Farhana menenangkan

Keadaan menjadi sunyi bunyi tembakan yang saling bersahutan tidak lagi terdengar hanya isakkan pilu Farhana.

"Bereskan!" Haidar bersuara memecah keheningan diantara keduanya


Jari lentiknya mengelus batu nisan dihadapannya, air matanya sudah tidak mampu ia bendung isakkannya semakin terdengar nyaring. Disisi kiri berdiri sesosok tubuh tegap memandang kosong makam dihadapannya,

"Nyatanya dunia kita sudah berbeda, Allah lebih mencintaimu sehingga Ia mengambilmu dariku"

"Beristirahatlah dengan tenang aku mengikhlaskanmu" ucap Farhana dalam hati

"Aku akan menjaganya didunia untuk mu, ketika sudah waktunya aku akan mengembalikannya kepadamu" gumamnya



Buka lapak jangan lupa tinggalkan jejak

WOLF Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang