Bunyi langkah kaki bersepatukan detla hitam bergema diseluruh penjuru ruangan yang minim penerangan. Sesekali ia berpas-pasan dengan sosok berbaju hitam lengkap dengan senjata dibahunya, sosok itu menunduk memberikan hormatnya.
Wajahnya yang dingin serta sorot mata yang tajam menatap pintu bertuliskan Dragon Alliance dengan logo naga diatasnya berlapiskan emas. Hal tersebut cukup menggambarkan bahwa itu merupakan tempat perkumpulan para penguasa. Ia membawa langkahnya masuk kedalam ruangan yang hawanya saja sudah cukup membuat siapa saja merinding. Tanpa sepatah kata ia memboloskan dirinya masuk kedalam ruangan itu, seketika makhluk yang berada didalam ruangan itu mengalihkan pandangn memfokuskan pengelihatannya pada seorang yang baru saja memasuki ruangan. Mata tajam kecoklatan bertumpu pada laki-laki yang duduk ditengah diantara yang lain menandakan ialah pemimpin dari perkumpulan itu.
Ia mengangkat tangannya memberi hormat kepada pimpinannya, setelah mendapat anggukan ia segera menduduki kursi kosong khusus tempat untuknya. Mata tajamnya memandang kosong kearah genggaman tangannya.
"Orang yang kita nanti sudah tiba, saya tidak akan banyak berbicara mengenai misi kali ini. Seperti yang kalian ketahui misi kita kali ini berhadapan dengan siapa. Selesaikan misis ini tanpa ada yang terluka. Lakukan sesuai rencana yang telah kita susun" tegasnya perintas dari seorang jendral
Mereka serentak mengangguk
"Kalian adalah orang-orang terpilih yang tanggung jawab dan tugas kalian tidak lagi dikatakan mudah, pasti kalian sudah tau dan paham setiap resiko yang akan kalian terima. Saya tidak menyerahkan semua kepada kalian melainkan kepada Tuhan yang memiliki kendali, kalian tidak sekuat apa yang kalian bayangkan jika tidak ada campur tangan-Nya." Jendral Adam menjeda ucapannya, ia menatap tajam Haidar
"Seperti biasa Wolf yang akan memimpin misi. Wolf saya percayakan dirimu menjadi ketua komando pada misi ini tidak ada celah untuk saya meragukan kemampuan mu" Ucap Jendral Adam terselit rasa bangga dalam dirinya
"Siap laksanakan" jawabnya tenang namun terdengar tegas, Wolf menjawab tanpa ada sedikit keraguan, bagaimana bisa ada keraguan dalam dirinya jika orang lain saja tidak meragukan dirinya. Ia selalu berhasil menyelesaikan setiap misi yang diamanahkan untuknya sekalipun misi itu berbahaya.
"Laksanakan!" Ucap tegas dari seorang Jendral Adam Fadhilah setelah berdiri dari duduknya
"SIAP LAKSANAKAN" Ucap serentak dari para anggotanya disertai hormat kepada sang jendral.
Lirikan mereka mengantar kepergian jendral Adam meninggalkan ruangan.
"Saya ambil alih" ucap suara dingin tapi tegas itu. Para anggota memfokuskan kembali tatapannya pada Letnan Haidar.
"Misi akan dilaksanakan lusa, saya minta kalian semua mempersiapkan apa yang patut kalian persiapkan" tatapan mata tajam Haidar menantap satu peratu anggotanya
"Mundur jika kalian takut mati" tambahnya lagi dengan tegas
"SIAP TIDAK" para anggota menjawab dengan serentak.
Inilah resiko dari pekerjaan yang mereka ambil jika tidak nyawa melayang maka anggota badan hilang. Ini semua adalah tugas mulia dari seorang tentara mempertahankan bangsa dan negara apa itu nyawa dibanding dengan keamanan negara.
"Persiapkan diri kalian dengan matang, musuh yang kita hadapi seperti biasa bersenjata yang tentunya tidak bisa kita sepelekan." Letnan Haidar jeda sejenak
"Lebih baik pulang nama dari pada kalah dimedan laga" tegas Letnan Haidar dengan matanya memandang tajam setiap anggotanya. Itulah semboyan yang mereka gunakan ketika akan bertempur dimedan perang. Sejatinnya jika mereka sudah masuk dalam dunia militer nyawa mereka hanya untuk mempertahankan negara, ikhlas meninggalkan orang tercinta demi menjalankan kewajibannya sebagai perwira. Dia milik negara pengabdiannya untuk negara.

KAMU SEDANG MEMBACA
WOLF Perfect Husband
AcakHaidar Zayden Alfariq laki-laki berseragam loreng dengan baret merahnya adalah seorang perwira yang ditakuti karena ketegasannya dan tatapan mata coklatnya yang tajam. Ia tidak pernah menampakkan wajah aslinya bahkan identitasnya pun tidak banyak ya...