Bab 3

8 0 0
                                    

Janganlah kamu menjauh dari Allah, kamu tidak memiliki siapapun selain diri-Nya dan kamu bukan siapa-siapa tanpa pertolongan-Nya


"Hmm?"

"Hmm" sekali lagi ia berdehem

"Wolf!" suara Keano mendesak

"Otw" Tut Haidar memutuskan telponnya sepihak. Ia segera bangun dari pembaringannya baru saja ia diberitahukan bahwa ada tugas mendadak yang darurat. Sudah menjadi hal yang biasa dan harus terbiasa apabila ditugaskan secara mendadak diluar jadwalnya.

Haidar tidak menggunakan seragam TNI nya, ia lebih memilih menggunakan kaos turtle neck dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam. Otot lengan yang terperangkap didalam kaos turtlenecknya terlihat dengan jelas. Alkapsus terpasang gagah bagian dada dan bagian pinggangnya. Masker tactical buff hitam polos dan kaca mata hitam turut menambah ketampanannya. Sungguh indah ciptaan author. Alat komunikasi yang terletak dihelm tempur turut ia aktifkan, ia melirik jam dipergelangan tangannya sudah pukul 2 dini hari, orang rumah pasti sudah dibuai mimpi saat ini. 

Maaf umi ada tugas yang harus Ayden selesaikan semoga ridho umi turut selalu menyertai Ayden, ucap Haidar dalam hati. Sebenarnya ada sedikit perasaan aneh saat ini seperti akan terjadi sesuatu tapi ia tidak tau apa itu. Tapi biarlah semuanya ia serahkan kepada sang maha Kuasa, ia adalah pemegang segala takdir atas setiap makhluknya semoga Allah selalu melindunginya dimanapun ia berada.

Langkah besarnya ia bawa keluar dari rumah agam itu, saat ini ia sedang berada digarasi rumahnya. Dari sekian banyak kendaraan Haidar meneliti kendaraan mana yang paling mahal dan cepat. Namun ia tetap jatuh hati pada motor dengan merek honda super cup, motor ini mahal bahkan lebih mahal dari harga diri Kevin. Tanpa membuang masa ia segera menyalakan motornya dan melaju membelah jalanan.

****

Ia memegang kepalnya yang berdenyut, cahaya lampu membuatnya kesilauan berkali-kali ia memejamkan matanya mencoba menetralisir cahaya lampu . Setelah dirasa cukup Farhana memandang sekeliling ruangan itu, ruangan ini mewah semua dominan berwarna putih. Sebentar warna kamarnya tidak berwarna putih melainkan berwarna milo dan sekarang ?? Ya Allah. Ia segera melihat kearah tubuhnya syukur pakaian dan handsock masih terpasang rapih, jilbap pun masih menutupi kepalanya. Ya Allah Hana dimana sekarang 

"Sudah bangun sayang?" tanya seseorang yang sedari tadi memperhatikan Farhana tanpa Farhana sadari. Farhana yang mendengar suara husky itupun terkejut, betapa lemah lututnya melihat seorang laki-laki hanya menggunakan bathrobe. Tubuh bagian atasnya terbuka menampilkan bulu-bulu halus, terdapat tato dibagian lehernya. Menambahkan kesan macho. Astagfirullah

Laki-laki itu mendekati Farhana secara spontan Farhana berundur, namun sayang ia sudah mencapai kekepala ranjang. Laki-laki itu menaiki kasur, mencoba menarik lengan Farhana

"Tolong jangan sentuh saya" rayu Farhana. Ya Allah apalagi ini

"Why baby? Kau sudah menjadi milikku aku berhak menyentuh mu dimanapun aku mau" laki-laki itu tersenyum nakal matanya yang sayu dengan sengaja memandang kearah kemeja Farhana bagian dada. Farhana refleks menarik kedua lututnya guna menutupi dadanya. Bantal yang berada disampingnya ia lemparkan kearah laki-laki itu namun dengan tangkas laki-laki itu menangkapnya

"Upss kena"

"Pergi tolong pergi!" sekali lagi Farhana melempar bantal dengan kekuatan yang ada, tapi tetap sama tidak kena.

"Memberontaklah baby aku menyukai itu" ntah mengapa Farhana merasa senyum itu sangat menakutkan ditambah dengan laki-laki itu menjilat bibir bagian luarnya. Farhana sudah menebak kejadian apa yang akan menimpanya, tidak ini tidak bisa dibiarkan hanya suamiku sajalah yang berhak menyentuhnku. 

WOLF Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang