Chapter 1

289 17 31
                                    

Letnan Jaka mengucek matanya berkali-kali saat sia melihat pemandangan dari luar APC nya. Dia berharap langsung melihat pemandangan yang indah dan asri, penuh dengan keajaiban serta hewan-hewan lokal beterbangan... Namun dia malah melihat mereka berada di sebuah bangunan dari kayu, dengan puluhan prajurit Zeni dan Kopassus bekerja di sana sini, melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka. Pintu kayu setinggi 8 meter yang menjadi pintu masuk dari bangunan itu sudah terbuka, dengan beberapa dari mereka (Korps Zeni) memakai rompi warna hijau dengan lampu tongkat berwarna merah, mengarahkan kendaraan yang dinaiki Jaka beserta kendaraan yang baru datang lainnya.

Jaka membuka palka yang ada di atas kepalanya dan mengeluarkan setengah badannya, dia membenarkan baret yang ia pakai sebelum akhirnya melihat sekitar, tempat ini masih terlihat seperti desa dan bukan pangkalan militer, bedanya di tempat mirip desa ini punya banyak persenjataan anti-udara seperti Karna, sistem SHORAD hasil kawin silang dari Phalanx CIWS dan Skyshield Oerlikon, beberapa baterai misil anti-udara dan yang paling banyak yang dapat dilihat Jaka adalah RBS-70 yang sudah battle proven di Perang Ukraina.

Anoa yang dikendarai Jaka akhirnya tiba di tempat Motor Pool sementara, bergabung dengan para Anoa lainnya, sedangkan kendaraan sisa si Peleton nya parkir di tempat yang sesuai dengan jenis kendaraan mereka. Jaka turun dan melakukan peregangan kecil, perjalanan di dalam Portal memakan waktu 50 menit lebih, itu masih belum menggunakan kecepatan penuh sih, jadi mungkin bisa lebih cepat.

"Wildan, cari Joshua dan bilang kepada dia untuk mengumpulkan semua personel Peleton Hasanuddin di satu tempat, aku akan pergi melapor ke Kolonel Chandra." Ucap Jaka sambil berjalan pergi.

"Siap, laksanakan!" Seru Wildan sambil memberi hormat.

Jaka terus berjalan, sambil melihat ke arah bangunan tempat portal berada, dari sana dia melihat truk demi truk keluar dari bangunan tersebut, dengan di luar bangunan sendiri terdapat barisan Truk yang nampaknya akan pulang kembali ke Bumi untuk mengambil suplai lagi, sementara truk yang baru datang membawa suplai baru. Ini membentuk garis logistik yang sangat dibutuhkan oleh FOB Garuda untuk berfungsi sepenuhnya, apalagi sekarang akan ada lebih banyak prajurit yang berdatangan kemari untuk melakukan ekspedisi skala masif pertama dalam sejarah dunia. Jaka sendiri yakin kalau tempat ini akan menjadi tempat yang jauh lebih aman dari Fort Knox di Amerika Serikat.

Jaka akhirnya tiba di tenda komando tempat Kolonel Chandra berada, di luar tenda juga ada Letnan Ahmad yang tengah menunggu Jaka, walaupun Ahmad berada di belakang kendaraan terakhir Peleton Hasanuddin, dia sangatlah cepat tiba di tenda komando.

"Akhirnya kau datang juga, ku kira kau akan terlambat lagi." Ucap Ahmad sambil menyeringai kecil.

"Aku ingin membuat kesan pertama yang baik dengan Kolonel Chandra, akan lebih mudah untuk meminta bantuan dengan beliau kedepannya." Balas Jaka dengan malas.

Mereka berdua lantas memasuki tenda komando yang dipenuhi meja dengan berbagai peralatan elektronik, para operator nya memperhatikan instrumen masing-masing dengan telaten, memastikan tidak ada yang salah. Mereka terus melewati meja-meja Operator dari Tenda Komando yang nampaknya kelelahan, lalu akhirnya mereka melihat Kolonel Chandra yang duduk di mejanya sendiri dengan Komputer dihadapannya.

Letnan Jaka dan Ahmad langsung memberi hormat kepada Kolonel Chandra, beliau sendiri nampaknya menghentikan apapun yang dia lakukan di komputernya dan menatap mereka berdua, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Dia nampak bersandar di kursi nya yang terlihat nyaman.

"Ah, Letnan Ahmad dan Jaka, bukan? Selamat datang di FOB Garuda, dimana para Letnan lainnya?" Tanya Chandra.

"Mereka katanya sedang mengurus sesuatu yang mendadak, jadi mereka akan datang beberapa menit lagi... Mungkin." Kata terakhir dikatakan oleh Ahmad dengan pelan.

Antar DimensiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang