ITOSHI BROTHER - MINE

2.7K 415 19
                                    

Itoshi brother X Readers
Blue lock © Muneyuki Kaneshiro
Story © Emma
650 words

@seluruh pecinta itoshi bersaudara

•─────────• MINE•─────────•


Itoshi Rin dan Itoshi Sae.

Siapa sih yang tidak kenal dengan kakak beradik itu? Pemain bola top dengan wajah rupawan yang digundrungi oleh para gadis Jepang.

Kendati mereka bersaudara, keduanya memiliki penampilan yang jauh berbeda. Perbedaan mereka yang sangat jauh itu kerap kali membuat orang-orang penasaran apakah ada satu saja kemiripan diantara mereka berdua-selain mimpi dan sifat mereka tentunya.

Sebenarnya ada satu kemiripan diantara mereka yang kerap kali membuat Rin maupun Sae mengumpat.

Mereka menyukai satu gadis yang sama.

[Fullname].

[Name] adalah teman dekat Rin. Gadis manis yang hobi mengepang dan mengikat rambut Rin kala waktu luang. Sifat keduanya yang sangat bertolak belakang itu sempat membuat banyak orang heran.

Bagaimana bisa [Name] yang ceroboh dan periang itu bisa dekat dengan Itoshi Rin yang luar biasa dingin itu?

Hal inilah yang membuat Sae penasaran. Karena Sae merupakan saudara Rin, maka secara alamiah [Name] pun ikut dekat dengan Sae. Dia sering mengajak Rin dan Sae bermain air di pantai.

Namun, semenjak perselisihan diantara Rin dan Sae, [Name] lebih sering bersama Rin. Ditambah Sae memilih terbang ke Spanyol untuk menjalani liga professional di sana.

Rin tidak faham dengan saudaranya. Bukankah banyak gadis-gadis eropa yang mengidolakan dia?

Harusnya dia bisa menyukai gadis lain. Bukannya malah menyukai [Name] setelah dengan entengnya mengatakan akan menjadi striker terbaik dunia, tapi malah berakhir menjadi gelandang.

"Rin!"

Ah, ini dia gadis yang sedari tadi kita bicarakan.

[Name] mengulas senyum lebar dengan sebuah bekal di tangan. Tatapan Rin melembut tiap kali sang gadis dalam jarak pandangan.

"Jangan teriak-teriak."

[Name] berteriak protes ketika Rin mengacak-acak tatanan rambut yang sudah susah-susah [Name] rapikan.

"Aku mau mengantarkan bekal makan siang untukmu! Oh dan aku- wah, ramai sekali! Halo semuanya!"

Tangan besar Rin memegang kepala [Name] kemudian memaksa gadis itu untuk menghadap kearahnya.

Fokus gadis ini mudah sekali teralihkan sehingga Rin harus memegang kepala [Name] untuk mencegahnya menoleh kesana kemari dan menyapa orang lain.

Sulit untuk percaya bahwa mereka bukan sepasang kekasih tiap kali melihat bagaimana interaksi diantara keduanya.

Walaupun Rin terkesan dingin dan tidak peduli, namun ia selalu menaruh perhatiannya pada sang gadis.

Ia bahkan memberikan Ochazuke yang ia punya untuk [Name]. Padahal siapapun diruangan ini tau bahwa Rin paling menyukai makanan itu lebih dari apapun.

"Kau tidak makan, Rin?"

"Aku kenyang melihatmu makan."

Iris mata Rin menatap [Name] yang sangat lahap memakan ochazuke pemberian Rin. Kemudian tanpa diminta ia membuka tutup botol minuman dan memberikannya pada [Name] ketika melihat gadis itu selesai makan.

"Aku dengar hari ini Sae akan kembali ke Jepang."

Tubuh Rin membeku mendengar pernyataan sang gadis. Tanpa ia minta, ingatan tentang perselisihan antara dirinya dan sang saudara kembali muncul dipermukaan.

Rin meremas botol minuman di tangan. Ia benar-benar muak dengan Sae.

"Ya! Aku menyukai [Name]! Memangnya kenapa? Kau akan memukulku karena aku menyukai gadis yang kau sukai?"

Rin merasa darahnya mendidih tiap kali mengingat perkataan Sae. Rin tidak menyesal memukul wajah Sae hari itu-walau karena itu ia juga babak belur dan berakhir diomeli oleh [Name].

Dan hari ini adalah hari dimana saudara sialannya akan kembali ke Jepang.

Iris matanya melirik [Name], ia harus segera membawa gadis ini sejauh mungkin agar tidak bertemu Sae.

"Benar sekali, sekarang Sae yang kau rindukan sudah ada di Jepang, [Name]."

Belum sempat gadis itu memproses apa yang terjadi, Rin sudah lebih dulu menarik [Name] kearahnya hingga membuat wajah gadis itu menubruk dadanya. Tangan besar Rin memegang kepala belakang [Name] untuk mencegahnya menoleh.

Sepasang iris hijau serupa saling bersirobok.

Bajingan yang berdiri di depan sana adalah saudara kandungnya yang pergi meninggalkan Jepang,

Iris hijau sang saudara beralih kearah [Name] yang sekarang berada di pelukan Rin.

Ia mengulas senyum miring, menyadari betapa protektifnya Rin pada gadis itu.

"Hai [Name], merindukanku?"

Dia adalah Itoshi Sae.




































"Untuk yang satu ini aku tidak akan menyerahkannya padamu, bajingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk yang satu ini aku tidak akan menyerahkannya padamu, bajingan."




















































"Aku tidak butuh persetujuanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak butuh persetujuanmu."

HUSBU X READERS 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang