Ryomen Sukuna X Readers
Jujutsu Kaisen © Gege Akutami
Story © Emma
815 wordsNotes : pakai mode terang, ya! Enjoy
•─────────•EGO •─────────•
[Name] dan Sukuna pernah menjadi pasangan yang selalu membuat banyak orang berdecak iri.
Bagaimana tidak? [Name] yang cantik, aktif, dan hobi bercerita itu berhasil meluluhkan tembok es yang orang-orang fikir tidak memiliki perasaan. Sukuna dengan segala sifatnya berhasil ia taklukan.
Belum lagi dia adalah penulis yang gemar sekali menyusun kata tentang sang kekasih. Menulis puluhan cerita dan puisi. Memamerkannya hingga seluruh penjuru dunia.
Cerita mereka banyak dikenal orang. Tentang bagaimana [Name] jatuh cinta pada pandangan pertama dan berusaha keras mendapatkannya.
Sungguh cinta yang romantis dan sangat manis, bukan?
Mereka benar-benar saling mendamba dan saling jatuh cinta.
"Kau mencintaiku?"
"Sangat."
Mereka seperti dilahirkan untuk satu sama lain. Saling melengkapi seperti sepasang sepatu. Walaupun Sukuna terlihat datar dan biasa saja, namun tatapannya kala bertemu dengan sang wanita tidak pernah bisa berbohong.
Dia jatuh cinta.
Dan rela mati untuknya.
Tapi itu dulu.
Entah sejak kapan kata cinta berubah menjadi teror mengerikan bagi sang dara. Kendati mulut sang pria berkata cinta, namun sikapnya selalu mengatakan sebaliknya.
Sukuna yang dulunya seperti sebuah rumah, kini berubah menjadi seseorang yang menempatkan gadis itu ke ujung jurang, siap mendorongnya kapan saja.
Siap meluluh lantakan segunung memori indah yang mereka ukir bersama.
"Sudah aku bilang berapa kali untuk tidak memamerkan keributan kita di media sosial?!"
Sukuna bilang dia tidak akan menyakitinya.
"Aku tidak begitu! Aku hanya menuangkan segala yang aku rasa dalam bentuk puisi!"
Air mata menggenang, kemudian meluncur begitu saja dari netra indah yang dulu pernah berbinar bahagia. Dia tidak pernah berfikir bahwa air mata ini akan turun karena seseorang yang pernah berjanji akan menjaganya, yang pernah berjanji akan membuatnya bahagia.
"Karena kamu hubungan kita jadi terlihat jelek di mata orang lain!"
Apakah sepenting itu penilaian orang lain di matanya?
Apakah penilaian orang lain jauh lebih penting dari perempuan yang menangis sesegukan di hadapannya?
"Apa kamu lupa siapa aku?"
Sukuna bilang dia tidak akan pernah bosan padanya.
Hatinya serasa dirobek, perih sekali. Rasanya begitu ironi, [Name] masih tetap mencintainya di tiap kepingan-kepingan hati yang Sukuna hancurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBU X READERS 2
Random"Bukankah membuka aplikasi tanpa melihat cerita buatanku itu sungguh hal yang membosankan? Kemarilah, buat sebuah imajinasi fana bersamaku." [Semua Pict dalam cerita bukan milik saya! Sc : pinterest] Cover by @ayanaayakuzhi Pict on cover © KEKI (@r...