Shidou Ryousei X Readers
Blue lock © Muneyuki Kaneshiro
Story © Emma
829 words•─────•Cockroach•─────•
"Kau menyembunyikan celanaku 'kan, kecoa?!""Tidak baik menuduh orang lain, bodoh. Dan hei, kau mengataiku apa?!"
Dua orang dengan tinggi yang berbeda nampak berdebat di pinggir jalan. Seorang pria dengan penampilan nyentrik dan seorang perempuan dengan tinggi badan yang tidak lebih tinggi dari botol susu pisang.
Sekiranya itulah yang tiap hari Shidou katakan pada [Name].
Botol susu pisang atau lebih parahnya lagi pohon tauge.
"Aku tidak melakukannya. Lagipula, aku sibuk bertanding kemarin."
Iris pink Shidou melirik sang gadis yang tengah menggerutu sambil mengetik pesan di ponsel. Shidou mengigit bibir, menahan diri untuk tidak menarik jari [Name] dan menggigitnya.
Dia mendongak, mengusap wajahnya untuk menghalau gairah yang menggebu-gebu.
"Kenapa kau menatapku begitu, seperti om-om mesum saja."
Shidou memutar matanya jengkel. Dia menaruh kedua tangan di saku sambil mengikuti [Name] dari belakang, mengintip untuk mengetahui dengan siapa gadis itu bertukar pesan.
"Siapa itu?"
[Name] melirik Shidou dengan tatapan tajam, menjauhkan layar ponsel dari Shidou yang entah sejak kapan sudah menaruh dagu di kepala [Name].
Itu adalah kebiasaan sejak lama. Walaupun Shidou harus membungkuk demi melakukannya.
"Bukan urusanmu, menyingkir sana."
"Kau galak sekali, tidak seperti Bibi Miko yang baik hati."
Mereka berdua sudah berteman sejak kecil—atau bahkan sejak dalam kandungan. [Name] menganggap bahwa itu adalah suatu kesialan karena mengingat betapa menyebalkannya seorang Ryousei Shidou.
[Name] tidak pernah lupa gangguan serta ejekan yang Shidou berikan selama menjadi tetangga sekaligus teman masa kecil pria mesum itu. [Name] masih ingat ketika TK, Shidou pernah mengurung [Name] di toilet karena ia menolak lamaran pernikahan Shidou kala itu.
Shidou kecil datang dengan pipi yang memerah kemudian berkata ingin menjadikan [Name] sebagai istrinya.
Mereka saja baru berumur 5 tahun, tolong.
Sejak saat itu, [Name] membenci Shidou dan kerap kali menghindar. Tapi, entah mengapa pria itu selalu berada disekitarnya dan menyulut amarah [Name] dengan begitu mudahnya.
Pernah suatu waktu dia berkelahi dengan atlet panahan ketika rumor kencan antara atlet itu dan [Name] tersebar.
Shidou dengan segala sifatnya yang urakan itu berhasil membuat sang atlet masuk ke rumah sakit karena patah tulang.
[Name] masih ingat dengan jelas senyuman lebar serta bibir yang terus menerus meminta pujian.
"Kau berhubungan dengan pria Jerman itu?"
"Bukan urusanmu."
Ia merasa matanya berkedut ketika mendengar perkataan sang gadis. Siapa pria itu? Oh, benar, Kaiser. Pria Jerman yang sepertinya sedikit lebih sulit untuk dibereskan.
"Ck, kalau begitu akan sulit untuk mematahkan tulangnya, 'kan?" gumamnya pelan sembari mengeratkan kepalan tangan dibalik saku celana.
Iris matanya menatap lurus punggung [Name], kemudian tatapannya merambat naik ke tengkuk sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBU X READERS 2
Random"Bukankah membuka aplikasi tanpa melihat cerita buatanku itu sungguh hal yang membosankan? Kemarilah, buat sebuah imajinasi fana bersamaku." [Semua Pict dalam cerita bukan milik saya! Sc : pinterest] Cover by @ayanaayakuzhi Pict on cover © KEKI (@r...