26. THAILAND

1.2K 82 3
                                    

LISA POV

"Selama kita bersama, tidak ada yang akan terluka." Kata Jiyong sambil melihat rumah besar di depan kami.

"Tentu saja, Jongin terlihat sangat kurus hehe." Kataku.

"Wah lisa?" Ujar Anthony.

Aku segera memelototi anthony.

"Lihat siapa yang berbicara?" Tambahnya.

Aku meninju lengannya dan dia menggerutu berkali-kali tapi Jiyong menghentikan kami saat seorang personel keluar dari rumah Jongin.

"Hei! Lama tidak bertemu bruh!" Kata Anthony lalu merangkul bahu para personel seolah-olah mereka adalah teman lama.

Para personel tersenyum canggung pada kami lalu membungkuk.

"Aku tahu alasan kenapa kamu di sini."

Tak satu pun dari kami menjawab, ya, itu cukup jelas.

Kami di sini untuk menghadapi omong kosong dalam cerita ini.

"Jiyong." Personil berhadapan dengan Jiyong, sebenarnya aku agak kaget karena dia bahkan tidak mengatakan 'Tuan' padanya.

Ngomong-ngomong, dia keren.

Jiyong memberinya perhatian.

"Aku tidak tahu apa kamu akan percaya padaku atau tidak, tapi ..." dia melihat ke arah anthony terlebih dahulu yang sedang menunggunya untuk berbicara lagi.

"Dia ada di dalam."

Aku tertawa. "Lalu? Apa yang aneh dari itu? Itu sebenarnya yang ingin kami dengar darimu, agar kamu memberi tahu kami kalau bosmu ada di dalam."

"Ya." Anthony menanggapi pernyataan ku.

"Kamu benar. Dia ada di dalam, tapi sepertinya dia...melakukannya lagi."

Mata ku benar-benar melebar dan aku melihat jiyong dan anthony melakukan hal yang sama juga.

"Kudengar dia menelepon seseorang, jelas itu perempuan, untuk datang ke sini jam 8 malam." Dia menghela nafas, "Aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."

What the hell.

Dia benar-benar iblis yang hidup..

"Tunggu bru." Anthony memegang bahu para personel.

"Diam anthony, kamu tahu apa yang dia bicarakan." Kata Jiyong lalu menatapku.

"Lisa."

"Ya, jiyong?"

"Tidakkah menurutmu ini saat yang tepat?"

"Bagaimana apanya?" Anthony bertanya pada Jiyong.

"Bukan...tunggu--apa?" Dia memberi ku 'Kau-benar-itu-bodoh?' Lihat.

"Bukankah menurutmu ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk diam-diam memasang kamera tersembunyi di dalam ruangan itu?"

Keningku berkerut. "Tapi? Jongin ada kan?"

"Jangan khawatir, tidak ada personel sebanyak itu di mansion ini. Saat aku di sini dulu, aku hanya melihat dua orang? Kalau tidak salah, kan?" Anthony bertanya pada personel itu lalu mengangguk padanya.

"Apa kamu bersedia membantu?" tanya Jiyong pada para personel.

Kurasa tidak, aku tahu dia dekat dengan Jongin... Tapi orang itu perlu belajar dari pelajarannya.

"Ya." Dia berkata begitu kami bertiga tersenyum seolah kami sudah menyelesaikan misi kami padahal sebenarnya kami baru saja akan memulai.

"Itu bagus." kata Jiyong.

REALLY | JENLISA ADAPTATION ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang