LOVOT [END]

4. Sendiri

Yoo Jeongyeon, kau dimana?

Mina tidak menemukan Jeongyeon dan bahkan ia sudah mencoba pergi ke rumahnya, tetapi sepertinya tidak ada orang yang tinggal disana.

Mina sedang duduk di kursinya didalam kelas. Waktu makan siang telah tiba, tetapi ia tidak ada niat pergi keluar kelas untuk makan siang. Mina hanya duduk disana tanpa henti memikirkan Jeongyeon.

"Mina!" panggil seseorang yang memecah lamunannya.

Mina mendongak kepalanya melihat seorang pria yang berdiri disamping kursinya,

"Ya?"

"Aku telah memperhatikanmu selama dua tahun ini, dan kupikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu." ucap pria itu dengan menyembunyikan sesuatu dibelakang punggungnya.

"Aku suka kamu, Mina. Maukah kamu menjadi kekasihku?" pria itu menunjukkan setangkai bunga mawar yang ia sembunyikan sebelumnya dibelakang punggungnya.

Semua orang yang ada di kelas memperhatikan keduanya dan itu membuat Mina gelisah. Orang-orang sedang menunggu jawabannya setelah pria itu mengaku padanya.

Pria itu seperti seorang pangeran bagi setiap siswi di sekolah ini. Ia bertubuh tinggi dan kepribadiannya yang ceria bisa membuat semua orang merasa bahagia disekitarnya.

Ini benar-benar mengejutkan bagi Mina. Pria seperti itu mengaku cintanya pada gadis seperti dirinya yang jarang berbicara dengan orang lain di kelas ini.

"Eh?" Mina menganga kaget melihat pria itu, ia cukup lama bereaksi dan kemudian membuat semua orang terkejut dengan jawaban yang Mina berikan padanya.

"Aku tidak bisa, aku sudah naksir orang lain. Jadi maaf, Bambam." ucap Mina tanpa repot-repot untuk menolak pangeran yang berasal dari Thailand itu.

"Dia gila, ya. Menolak pria seperti Bambam." ucap para siswi yang saling berbisik satu sama lain.

"Dia pikir dia siapa."

"Ya, semua orang juga tahu kalau dia sangat sombong. Itu sebabnya dia tidak pernah dekat dengan seseorang." semua orang menggosipkannya setelah Bambam ditolak oleh Mina.

Mina hanya bisa menghela nafas,

"Sombong? Aku hanya merasa tidak nyaman berada disekitar mereka. Aku tidak yakin dapatkah kita menyebut mereka teman, jika semua yang mereka lakukan saat berkumpul adalah membicarakan yang buruk tentang seseorang yang tidak ada bersama mereka."

"Lebih baik aku menghabiskan seluruh kehidupan sekolahku sendirian jika aku tidak dapat menemukan teman sejati di sekolah ini. Sekarang aku sadar, tidak ada orang yang lebih baik daripada Jeongyeon meskipun dia tidak memiliki hati."

Semua yang Mina lakukan di sekolah adalah belajar hingga ia selalu berada di posisi pertama di kelasnya. Ia juga tipe cewek idaman bagi siswa di seluruh sekolahnya dan juga mendapat semua kebencian dari para siswi yang iri karena kesempurnaannya.

"Lihatlah, dia merasa seperti dewi di sekolah ini."

"Aku merasa kasihan pada pangeran kita yang dibodohi oleh gadis yang merayunya lalu mendorongnya pergi."

"Merayu? Aku belum pernah melihatnya merayu siapa pun. Dia itu gadis yang baik dan jujur."

"Jujur? Omo, dengan cara seperti itulah dia merayu semua pria, bertingkah seperti gadis pemalu dan misterius."