7. Pasangan

401 68 49
                                    




"Jeong, sekarang kita sudah menjadi pasangan." ucap Mina bersandar di bahu Jeongyeon. Kini keduanya duduk di bangku menatap tepi sungai.




Mina mengangkat kepalanya tersenyum dan Jeongyeon ikut tersenyum menatap Mina,

"Jadi, apa yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih?" tanya Jeongyeon.




Seketika Mina tersipu, membayangkan apa yang akan ia lakukan dengan Jeongyeon sebagai pasangan. Berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dan...





Ya Tuhan, pikiranku kotor. Mina menutup matanya, lalu menggelengkan kepalanya mencoba menghentikan pikirannya.





Tunggu! Apa ini? Ada sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya.




Mina membuka matanya dan muncul wajah Jeongyeon begitu dekat dengannya.





Mustahil! Bagaimana Jeongyeon bisa tahu hal semacam ini?





Jeongyeon menjauhkan wajahnya dari Mina,

"Apakah itu yang biasanya dilakukan oleh pasangan?" ucap Jeongyeon tersenyum seperti hal yang sederhana untuknya, sementara Mina merasakan wajahnya membeku.

"Ciuman." sambung Jeongyeon.





Bukan pengaruh dari alkohol, namun wajah Mina sudah memerah sekarang,

"Da-darimana kamu tahu hal seperti ini?" tanya Mina canggung.





"Drama, judulnya Kiss Romance yang saya tonton semalam."




"Kenapa kamu jadi sering menonton drama?" ucap Mina tertawa.




"Karena saya bisa belajar tentang hidup sebagai manusia, tahu lebih banyak tentang cinta dan bagaimana cara memperlakukanmu sebagai kekasihku melalui drama di televisi." ucap robot itu tersenyum hingga memperlihatkan tulang pipinya.




Kau adalah robot yang membuatku gila. Hatiku berdebar dengan semua yang kau lakukan untukku, bahkan hal terkecil pun selalu begitu lembut untukku.





"Kau menangis lagi. Apakah saya melakukan kesalahan?" Jeongyeon menyeka air mata di pipi Mina.

"Kau terlalu banyak menangis dan saya tidak pernah mengerti apa yang terjadi."





“Karena aku mencintaimu, Jeongyeon. Bersamamu membuat air mataku bisa menjadi air mata sedih atau bahagia.”

"Jangan khawatir, saat ini hanya ada air mata bahagia. Karena aku sangat senang kamu mencoba melakukan hal seperti itu untukku. Maafkan aku, bayiku yang besar." ucap Mina menyentuh pipi Jeongyeon dengan gemas.





"Terima kasih telah menjelaskan apa yang kau rasakan dan maaf jika saya tidak bisa merasakan apa yang kau rasakan."




"Tidak apa-apa, bahkan manusia juga ada yang tidak bisa mengetahui apa yang dirasakan satu sama lain. Lumayan rumit untuk mengetahui perasaan kita, terkadang kita menyembunyikan perasaan sebenarnya karena beberapa alasan."





Jeongyeon mengangguk mengerti,

"Kita sudah berjam-jam disini, saatnya pulang." ucap Jeongyeon dan menawarkan tangannya untuk Mina memegangnya.




"Kamu belajar dengan baik." Mina tertawa sambil memegang tangan Jeongyeon.







***





LOVOT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang