"Mina, apa maksudmu saat kau mengatakan dia tidak harus mengagumimu? Dan siapa gadis itu? Kau masih mencintaiku, kan?"
.
.
.
.
.
.
.
."Jeongyeon..." Apakah ini benar-benar dirimu? Mina menatapnya dengan matanya yang berbinar sambil menyentuh sisi wajah Jeongyeon.
Robot itu tersenyum pada Mina,
"Bagaimana? Apakah saya benar-benar sudah terlihat seperti manusia?" ucap Jeongyeon terkekeh.
Mina menarik tangannya kembali,
"Yak, kau darimana saja dan mengapa sikapmu tiba-tiba berpura-pura seperti manusia?"
"Saya harus tetap tinggal di rumah untuk sementara, karena Ayah telah mengupgrade mesin saya sehingga saya bisa pergi kemanapun dan kapanpun saya mau. Dan saya bisa belajar bagaimana hidup seperti manusia."
"Saya tahu bahwa kau mencintaiku. Meskipun saya tidak bisa merasakannya, saya ingin mengetahuinya dengan tetap bersamamu sepanjang hari." ucap Jeongyeon menjelaskannya dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
Mina segera memeluk Jeongyeon di pinggangnya,
"Maafkan aku, tidak seharusnya aku memintamu untuk mengerti aku dan membuatmu susah dengan berpura-pura hidup seperti manusia."
"Seharusnya aku bersyukur karena aku memilikimu di sisiku." ucap Mina menatap tepat ke mata Jeongyeon sambil tersenyum.
"Kau terlihat tampan, Jeong." Jeongyeon memiringkan kepalanya, ia tidak begitu mengerti arti tampan.
Mina terkekeh dan menyandarkan kepalanya di bahu Jeongyeon,
"Ya ampun, hatiku jadi berdebar oleh kata yang aku yakin dia tidak akan mengerti."
"Tunggu... Dia belum menjawab kenapa dia ada di sekolahku."
"Jeong, apa yang kau lakukan di sekolahku?" tanya Mina.
"Saya kan sudah katakan bahwa saya akan tetap bersamamu sepanjang hari, itu sebabnya saya ada di sekolahmu dan juga saya sudah mendaftar menjadi siswa di sekolahmu."
"Eehh???" Mina melototkan matanya terkejut.
"Bukankah kau robot berusia dua puluh tahun?"
"Eehh??? Siapa yang bilang? Saya tidak setua itu. Ayah saya bilang kalau saya seperti remaja berumur tujuh belas tahun." ucap Jeongyeon yang meniru reaksi Mina.
"Tapi, kau terlalu tinggi untuk ukuran anak remaja."
"Ayah membuat saya tinggi agar saya bisa menjaga diri saya, Ayah saya dan sekarang kamu." ucap Jeongyeon mencolek hidung Mina.
Seketika pipi Mina blushing mendengar ucapan manis dari robot kesayangannya itu,
"Sepertinya kita harus bergerak sekarang, orang-orang menatap kita."
Mina tidak bisa menahan kebahagiaannya sekarang. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain.
"Jadi, kapan kau mulai sekolah?"
"Besok." keduanya tersenyum dan menatap satu sama lain.
"Ayo sekolah bareng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVOT [END]
Romance~JeongMi Story~ "Saya bukan manusia. Tetapi jika selalu bersamanya, apakah saya akan perlahan menjadi manusia seutuhnya?" Tag : 240723 # 1 - jeong # 1 - minari 010832 # 1 - myoui 030823 # 1 - jeongyeon ~MR