Dira sedang berguling-guling di kasurnya, mungkin sudah ada tujuh kali putaran. Ia sedang salah tingkah karena ia nanti siang jam 3 akan dijemput oleh Mark. Sedaritadi membuka mata dipagi hari, ia membenamkan wajahnya pada bantal kasurnya. Dira terus mempertanyakan,
"Kenapa hari ini datengnya cepet banget si?!!".
Dira duduk di pinggiran kasurnya, menatap kosong halaman rumahnya dari jendela kamarnya yang terbuka. Ia sekali lagi berbaring pada kasurnya dan menutup wajahnya dengan gulingnya. Lalu bangkit lagi duduk di pinggiran kasurnya, "Duh udah deh gabisa gue begini ini," ujarnya sambil bangkit dari kasurnya.
Ia membuka tirai kamarnya lebih besar lagi agar cahaya matahari bisa masuk sepenuhnya ke kamar Dira. Agar ia juga bisa benar-benar bangun dari rasa mengantuknya, dan mulai menerima bahwa hari ini sudah tiba.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, tanda pesan masuk.
Ternyata dari Zeya, Dira duduk di karpet kamarnya sambil membuka pesan dari Zeya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zeya mengirimkan link pada Dira, sepertinya link Spotify. Ia menekan link tersebut dan kebetulan ponselnya sedaritadi tersambung dengan speaker di kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Si Zeya emang bener-bener ya.." ujarnya dengan muka datarnya. Ia dengan segera membalas pesannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
