Jaehyun tersungkur juga karena perutnya dipukul oleh orang tersebut, dan itu waktu yang tepat untuk Haechan melemparkan batu bata tepat mengenai kepala orang tersebut dan akhirnya membuatnya ikut tersungkur.
Jaehyun dengan sekuat tenaga bangkit untuk segera mendeku orang itu agar tidak kembali bangun atau lari. Namun sayang tenaganya sudah habis ia gunakan untuk melawan orang berbadan besar dan tinggi itu. Perutnya juga terasa sakit bekas pukulan orang itu tadi. Jaehyun melihat orang itu bangkit kembali dan mengambil batu bata yang tadi dilempar oleh Haechan.
"Chan...." suara Jaehyun susah keluar dengan keras.
Haechan berjalan sempoyongan mengambil tas milik wanita tersebut, "CHAN!!!!!! AWAS!!!!" akhirnya suara Jaehyun keluar dengan lantang.
"CHAAAAANNN!!!!" teriak Mark juga.
Benar saja orang itu melemparkan batu bata tadi tepat mengenai sisi kepala dan telinga sebelah kanan Haechan. Dan saat itu juga Haechan jatuh dan tak sadarkan diri.
Tepat tidak lama setelah Haechan terjatuh, polisi dan ambulance datang ke lokasi. Orang bertubuh besar itu sudah lari, meninggalkan temannya sendiri yang sedang di tahan oleh Mark. Jaehyun juga masih terkapar di jalan karena ia tidak punya tenaga lagi.
"Mas?? Mas bisa dengar saya??" ujar salah satu perawat yang menghampirinya. Jaehyun mengangguk sambil memejamkan matanya, "Tolongin temen saya aja dulu, saya ngga papa" ujarnya.
Perawat itu mengangguk, "Teman mas udah ditangani teman saya, masnya bisa bangun??"
Jaehyun mencoba bangun sambil dibantu oleh perawat tersebut. Sementara itu Mark yang sedang terduduk pun hanya bisa meringis kesakitan, Dira segera berlari mendekatinya.
"Mark??"
"Hey,"
"Mark..." panggil Dira lagi sambil sesegukan. "I'm okaaay, lo yang nelfon tadi?" Dira mengangguk. "Lo udah ngabarin Zeya??" tanya Mark. "Oh iya! Astaga," Dira yang sedang terduduk di dekat Mark mencari ponselnya lagi.
"Tapi gue ngomongnya gimana?? Gue yakin dia pasti lagi tidur sekarang,"
"Dir, kalo bisa suruh dateng ke rumah sakit aja. Dia pasti panik kalo bangun tidur tiba-tiba denger Haechan kenapa-kenapa,"
"Ya emang lo pikir dengan gue bilang suruh dia ke rumah sakit doang dia kaga panik???"
"Makesense,"
Jaehyun tertawa kecil sambil berjalan ke dalam ambulance untuk menemani Haechan, "Yaudah, lo bilang tapi plis jangan panik.."
Haechan dibawa oleh ambulance ke rumah sakit bersama dengan Jaehyun, sementara itu Dira dan Mark akan menyusul mereka dengan mobil Mark. Crew perempuan Jaehyun tadi yang bersama dengan Dira pun juga ikut mereka agar lebih aman.
Sementara itu Dira dan Mark yang sudah ada di dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dira masih mencoba menghubungi Zeya, sudah ada dua kali ia mencoba menelfon Zeya.
Zeya yang sudah tertidur akhirnya terganggu karena suara dari ponselnya, ia melihat ponselnya yang menampilkan nama 'Dira'.
"Halo,"
"Yak?? Lo udah tidur ya??" sesuai pesan dari Jaehyun tadi Dira mencoba dengan sekuat tenaga agar tidak terdengar panik.
"Engga gue bangun gara-gara lo telfon gue, kenapa sih?? Kok suara lo begitu?? Terus kenapa ada suara ambulance keras banget??"
"Yak, lo sekarang ke rumah sakit ya"
"Hah??? Kenapa??" ujar Zeya sambil bangkit dari tidurnya perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between : Bumi & Bulan | MARK LEE
Fanfic[[Cerita tentang perbedaan dua insan dan semua rahasia dan cerita di dalamnya.]]