"You will never be alone. You will always have someone by your side. Trust me."
*
Di sebuah toko buku di salah satu pusat perbelanjaan daerah Jakarta Pusat, Jayendra sedang berdiri di depan sebuah rak buku. Sudah satu jam lamanya ia menunggu Alma, menyusuri setiap rak-rak buku dari berbagai genre.
Pria itu memutuskan untuk membeli satu buku dan membacanya di kursi yang disediakan di luar toko. Sejujurnya kedua mata Jayendra tidak fokus pada buku yang ada di genggamannya. Dia melirik ke beberapa arah dan berharap melihat sosok Alma datang lebih cepat.
Sebuah buku yang berjudul Terima Kasih Sudah Mengatakan oleh Kim Yu-Jin menjadi pilihan untuk menemani waktu tunggunya. Buku ini berisi cerita-cerita inspiratif tentang orang-orang yang berani mengatakan "tidak" dan "terima kasih" dalam situasi yang sulit. Perlahan, Jayendra yang mulai larut dalam cerita yang ada, tanpa menyadari bahwa Alma telah berada di sampingnya sejak beberapa menit yang lalu.
"Kak Jay..." bisik Alma.
Jayendra tersentak kaget saat mendengar suara Alma. Ia menutup bukunya dan melihat ke arah Alma.
"Eh, Ra. Kapan datangnya kok nggak kelihatan? Padahal dari tadi aku liatin pintu sampai mataku hampir copot nyariin kamu," sindir Jayendra.
"Lebay," ucap Alma dengan nada mengejek. "Aku belum lama, eh tapi cukup lama lah untuk liatin muka serius kamu baca buku." Alma memiringkan kepala seraya melihat judul buku yang dipegang Jayendra.
"Kamu baca apa, Kak?" tanya Alma lembut.
"Ini..." Jayendra mengangkat buku dan memperlihatkan halaman depan ke hadapan Alma. "Kumpulan cerita gitu lah, intinya buat aku belajar untuk bilang tidak saat aku nggak nyaman," lanjutnya dengan senyuman.
"Emang kamu pernah di posisi nggak bisa nolak sesuatu?" tanya Alma heran.
"Pernah. Karena itu aku nyesel banget sampai sekarang," gerutu Jayendra yang membuat Alma menyadari akan kekesalan yang Jayendra pancarkan dari raut wajahnya.
"Emang kamu disuruh ngapain?" tanya Alma, duduk di kursi empuk tepat di sebelah Jayendra.
"Aku diminta untuk berhenti mencintai," jawabnya murung.
"Ih, jangan melow," ucap Alma dengan nada yang manja. "Mencintai siapa? Perempuan?"
Jayendra membalasnya dengan anggukkan kepala.
"Gapapa, Kak... tinggal cari yang lain. Perempuan banyak di dunia ini. Udah ayo kita pulang." Alma menepuk pundak Jayendra lalu pergi meninggalkannya.
Kalau aku bisa cari yang lain, aku nggak akan ada disini, Ra, batinnya.
Jayendra Andrianto, seorang pria berdarah Sunda yang lahir dua puluh empat tahun lalu adalah tetangga, teman sekaligus kakak tingkat Almaira Andara sejak bangku SMA hingga kuliah. Usia mereka terpaut 2 tahun. Hubungan persahabatan mereka terjalin tujuh tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERSIPU | Why do I still have feelings for you?
RomanceSelama tujuh tahun, Almaira dan Jayendra terikat dalam ikatan persahabatan yang erat. Jayendra berusaha menutupi perasaannya pada Alma. Ketika Almaira bertemu dengan Darron atasan di tempat barunya bekerja, Almaira merasakan ketertarikan yang berbed...