2. Almaira Andara

781 50 0
                                    

"Mas, maaf ya kalau saya banyak ngomong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, maaf ya kalau saya banyak ngomong. Ini hari pertama saya kerja, jadi gugup banget."

*

Empat bulan waktu yang sudah Alma lalui tanpa kehadiran Jayendra. Setelah semua pesan yang tidak terbalaskan, semua panggilan yang tidak ada jawaban dan pertemuan yang tidak pernah terealisasikan. Alma sudah menyesuaikan diri dengan kesendirian.

Lamaran demi lamaran kerja sudah ia lemparkan ke perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan bidang studinya. Namun, mencari pekerjaan seperti menanam sebuah pohon, membutuhkan waktu, kesabaran, dan perawatan yang konsisten untuk melihat hasil dari usaha yang dilakukan.

Alma duduk di sebuah sofa besar pada area lobi penerimaan tamu. Sebuah Signage Board bertuliskan Dunia Musik Indonesia menjadi pusat pandangannya. Sebuah perusahaan Record Label besar di Indonesia yang biasa disebut dengan nama DMI.

Setelah beberapa bulan menjadi pengangguran, hari ini menandai awal perjalanan karier Alma di perusahaan baru tempatnya bekerja. Rangkaian tes penerimaan kerja telah ia lalui dengan baik. Pertemuan tatap muka dengan pimpinan divisi akan dilakukan oleh Alma hari ini. Pada proses seleksi sebelumnya, pimpinan divisi tidak terlibat dan hanya delegasi dari departemen HRD yang hadir.

Kaki Alma tidak berhenti bergoyang guna menahan kegundahan. Rasa gelisah yang menghampirinya cukup besar, Alma memikirkan bagaimana cara memberikan kesan pertama yang baik pada sang pimpinan.

Goyangan kaki yang tidak ada henti mulai mengganggu sosok pria yang Alma tidak sadari, telah duduk di sebelahnya sejak tiga puluh menit yang lalu. Pria itu memandangi Alma dengan tajam melalui ujung matanya. Hawa dingin tiba-tiba terasa di kulit Alma. Alma membalas tatapan pria itu dengan heran.

Dilihatnya raut wajah pria yang saat itu terlihat masam, alis yang bertaut dan bibir yang mengerucut. Di balik aura dingin yang dipancarkan pria itu, Alma menyadari sosok ini terlihat sangat rapi dan menawan.

Tidak tahan dengan keheningan dan aura mencekam dari sosok yang berada di sampingnya, Alma mencoba memulai percakapan.

"Maaf ya, Mas kalau dari tadi nggak bisa diem. Ini hari pertama saya kerja. Gugup banget," ucapnya dengan senyuman. Pria itu hanya membalas dengan sebuah anggukan. Ia kembali menatap ponsel yang berada di genggaman.

"Mas kerja di sini juga, ya? Divisi apa, Mas? Sudah berapa lama kerjanya?" tanya Alma tanpa jeda.

"Maaf ya, Mas, kalau saya banyak ngomong. Ini hari pertama saya kerja. Jadi gugup banget. Oh iya, nama saya Almaira," sambungnya sambil mengulurkan tangan.

Pria itu menatap Alma dari atas hingga bawah lalu memerhatikan tangan Alma yang masih menjulur ke arahnya. Tidak butuh waktu lama untuk dirinya menjabat tangan Alma, lalu dengan perlahan meninggalkan Alma yang berada di sofa– sendirian.

Alma mengerjap, matanya membulat tak percaya. Bibirnya terkatup rapat, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi. Pandangannya mengikuti punggung tegap pria yang semakin menjauh.

TERSIPU | Why do I still have feelings for you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang