BAB 2 DIA

69 2 0
                                    


"Cilla, ayo cepat sarapan, ini udah jam berapa coba, nanti kamu telat, lho." Panggil perempuan setengah baya berambut pendek yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Iya Bun, sebentar." Jawab Cilla dari kamarnya yang berjarak satu ruangan dari dapur.

Cilla dengan seragam putih merahnya dan rambut berkuncir kuda pun membuka pintu kamarnya dan berlari ke meja makan sambil menenteng sepatuya. Ia pun duduk di kursi meja makan sambil memakai sepatunya.

"Kan, bangun kesiangan lagi, dibilangin kalau tidur jam 10, kalau bisa kurang malah sampai larut." Suara pria paruh baya yang duduk di samping Cilla.

"Ya, kan Cilla belum ngantuk, Yah. Lagian ayah juga belum tidur kan jam segitu." Jawab Cilla membela diri.

"Yaudah Bun, Cilla berangkat dulu, ya, takut telat soalnya masuk kelas hari pertama, nih." Ucap Cilla sambil meneguk susu.

Ia pun berpamitan mengecup tangan ibunya.

"Eh, ndak sarapan dulu, makanannya udah bunda siapin, kok."

"Nggak sempat Bun, ini udah jam setengah tujuh." Jawab Cilla sambil melihat jam tangannya.

"Ya udah, ini bekalnya di bawa, jangan lupa di makan, sama air minumnya juga jangan lupa." Perintah Bunda sambil menyodorkan kedua benda itu ke Cilla.

"Oke, Bun, siap. Yok, Yah, telat nih nanti." Ajak Cilla pada ayahnya.

"Lagian bangun kesiangan, Ayah kan juga harus kerja." Balas ayah Cilla sambil mengambil jaket di kursi.

"Ya udah, Bun, Ayah pamit dulu ya." Ucap ayah Cilla menyodorkan tangannya kepada Bunda Cilla yang disambut dan dikecup oleh bunda Cilla.

"Ya udah, Yah, hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut."

Ayahnya pun berjalan menuju motor yang sudah terparkir di depan rumah.

Cilla dan ayahnya pun menaiki motor, ya, Cilla di antar ayah karena Ia belum mahir mengendarai motor dan usianya juga masih 12 tahun.

"Assalamualaikum, Bun." Ucap Cilla dan ayahnya dengan kompak.

"Waalaikumsallam." Jawab bunda Cilla sambil melambaikan tangan ke arah Cilla yang mulai menjauh.

Setelah beberapa menit akhirnya Cilla sampai di sekolah. Ia pun mengecup tangan ayahnya dan berlari masuk ke sekolah.

***

"Assalamualaikum, Anak-anak." Ucap guru yang ada di depan kelas.

"Waalaikumsalam, Pak." Jawab semua murid serentak.

"Perkenalkan nama bapak Tono Hidayah, kalian bisa panggil Pak Tono atau Pak No. Bapak yang akan menjadi wali kelas kalian di kelas VII-G, untuk itu mohon kerjasamanya ya semua." Perkenalan Pak Tono singkat.

"Baik, Pak." Jawab semua murid.

"Untuk mengawali pertemuan kita ini, silahkan kalian memperkenalkan diri masing-masing di depan ya, eh, ini kenapa kursi depan masih ada kosong dua?" Pandangan Pak Tono tertuju pada kursi yang ada di depan meja Cilla.

"Ayo, yang belakang dua orang maju ke depan." Ucap Pak Tono sambil menunjuk dua anak laki-laki yang ada di belakang.

Semua pandangan murid pun tertuju pada mereka. Akhirnya, mereka dengan pasrah berdiri dan berjalan ke depan. Raut wajah mereka tidak bisa bohong kalau mereka sedikit kesal.

Saat di depan kelas salah satu mata dari kedua anak laki-laki itu tak sengaja berkontak dengan mata Cilla. Cilla terdiam dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Dia kan yang aku lihat kemarin." Ucap Cila dalam hati.

Kedua anak laki-laki itu pun duduk.

"Oke, kalau begitu langsung saja dimulai perkenalannya, dari meja depan paling utara, silahkan." Kata Pak Tono mempersilahkan.

"Halo semuanya, perkenalkan nama Saya Mina Lestari, nama panggilan Saya Mina, hobi saya menggambar, Saya dari Desa Bumi Asri, sekian dari Saya." Perkenalan murid pertama.

"Selanjutnya." Ucap Pak Tono

Murid berikutnya pun maju ke depan.

"Halo, nama Saya Nafisha Alina, panggilan Saya Fisha, pakai h, hobi Saya mendengarkan musik, Saya dari Desa Kembang Kuning." Siswi itu pun duduk kembali.

Kali ini siswa yang tidak sengaja berkontak mata dengan Cilla maju ke depan memperkenalkan diri. Siswa itu bertubuh ramping, tidak terlalu tinggi, dan bermata sipit dan berkulit kuning langsat. Seperti orang chainis tapi bukan.

"Halo, nama Saya Rayan Aditya Firmansyah, panggilan Saya Rayan, hobi Saya bermain game, Saya dari Desa Anugrah Jaya, terimakasih." Ia pun duduk Kembali.

Perkenalan itu terus berlanjut sampai pada giliran Cilla.

"Halo semua, nama Saya Pricilla Arumita Anggraini, panggilan Saya Cilla double l, hobi saya menulis dan membaca, Saya dari Desa Sejahtera." Perkenalan selesai dan Cilla kembali ketempat.

Perkenalan itu berlanjut sampai selesai hingga 30 siswa. Dan selanjutnya diisi Pak Tono dengan cerita-cerita menarik untuk lebih dekat dengan para muridnya dan pemberitahuan jadwal pelajaran.

"Baik, untuk pertemuan selanjutnya hari rabu, kita akan menyusun organisasi kelas, untuk itu Saya akhiri pertemuan kali ini, wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh." Ucap Pak Tono meniggalkan kelas.

Jam berganti begitu juga mata pelajaran. Hampir semua mata pelajaran hari ini hanya diisi dengan perkenalan dan bercerita.

Cinta dalam MimpiWhere stories live. Discover now