BAB 6 DADAKAN

29 1 0
                                    

Satu minggu kemudian...

Seorang siswi memakai seragam putih biru, bersepatu hitam dengan rambut sebahu berkuncir satu dan berponi serta menggendong tas berwarna pink berjalan memasuki koridor ruangan yang bertuliskan ruang musik. Saat siswi itu berbelok tiba tiba...

BRUKK...

"Aduh."

Siswi itu menabrak seseorang, buku yang dibawa orang itu pun berserakan.

"Aduh, maaf, maaf, Saya nggak sengaja." Ucap laki-laki yang tertabrak.

"Aduh, saya yang seharusnya minta maaf karena tidak sengaja menabrak."

Mereka pun menunduk mengambil semua buku yang berserakan.

"Sekali lagi minta maaf ya, Kak." Ucap siswi itu.

"Iya nggak apa-apa, kok."

Mereka berdua pun bersamaan mendongakkan kepala, dan tampak wajah terkejut dari wajah siswi itu.

"Kak Bintang, ya."

"Kamu." Bintang menghentikan ucapannya sembari mengerutkan dahinya.

"Kamu siswi baru yang kemarin, kan, yang pakai jaket." Tebak Bintang.

"Ternyata Dia masih ingat Gue." Gumam Cilla dalam hati.

"Eh, iya, Kak, sekali lagi minta maaf, ya, Kak, udah nabrak kakak sampai bukunya jadi berserakan, deh." Ucap Cilla sambil menunduk mengambil buku yang berserakan.

Ya, siswi itu Cilla, hari ini perdananya memakai seragam SMP.

"It's oke, nggak apa-apa, kok, lagian kakak juga salah, nggak memperhatikan jalan," Senyum kak Bintang yang memperlihatkan wajahnya yang kharismatik dengan alis sedikit tebal.

"Ya, udah kakak pergi dulu, ya." Ucap kak bintang berjalan meninggalkan Cilla yang masih berdiri pada tempatnya.

Cilla hanya membalasnya dengan anggukan singkat dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.

***

"Oke, untuk kali ini, karena Ibu sudah menjelaskan beberapa materi, jadi Bu Anik akan memberikan tugas mengerjakan buku LKS halaman 13 ya, nanti dikumpulkan!" Perintah guru Bahasa Indonesia kelas VII-G itu yang sedang menaruk spidol dari tangannya ke meja.

"Baik, Bu." Jawab semua murid.

Cilla mulai membuka halaman 13 pada bukunya, begitu pun dengan murid lainnya.

"Sampai romawi berapa, Bu?" Tanya Siswi yang bernama Naila di pojok baris ke dua sebelah utara.

"Rom 1 saja." Balas Bu Anik.

Semua murid mulai mengerjakan soal-soal di buku itu yag berjumlah 10 soal.

Cilla mulai fokus membaca soalnya.

1. Andi mengetik tugas makalah sampai larut malam.

Imbuhan me- pada kata mengetik bermakna...

a. Mencari sesuatu              

b. Menjadi seperti   

c. Melakukan pekerjaan

d. Kelanjutan

Cilla berpikir sejenak dan memutuskan memilih opsi C.

Lalu Ia melanjutkan mengerjakan selanjutnya.

2. Teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci disebut...

a. Teks Eksposisi           

b. Teks Narasi  

c. Teks Deskripsi                              

 d. Teks Laporan

Lalu Cilla memilih opsi C.

Sementara itu Nafisha sedang berpikir keras di sebelah Mina.

5. Struktur teks deskripsi ada tiga bagian, yaitu...

a. Pembuka, isi, penutup

b. Definisi umum, deskripsi bagian, simpulan

c. Deskripsi bagian, definisi umum, kesan-kesan

d. Judul, definisi umum, deskripsi bagian

Ia terlihat berpikir keras, dengan mengetuk-ketukkan bolpoinnya ke meja. Lalu ia memilih opsi B dengan wajah ragu-ragu.

15 menit kemudian...

"Baik anak-anak, Ibu rasa waktu yang Ibu berikan sudah cukup, silahkan ketua kelas untuk mengumpulkan pekerjaan temannya dan dibantu wakilnya." Ucap Bu Anik berdiri dari tempat duduknya.

Chiko dan Andini pun berdiri dan mulai mengumpulkan buku LKS Bahasa Indonesia. Terlihat wajah para siswa ada yang tenang dan ada yang gelisah karena merasa belum menjawan tuntas soal-soal.

Cilla menyerahkan bukunya kepada Andini yang sudah berdiri di samping mejanya, begitu pun Diana yang duduk sebangku dengannya.

Kringgg...

Bel istirahat telah berbunyi, anak-anak kelas lain terlihat berhamburan keluar.

"Baik, anak-anak, sekian dari Ibu, silahkan kalian bisa istirahat." Ucap Bu Anik yang kemuadian berjalan keluar dari kelas VII-G.

Akhirnya kelas VII-G pun keluar kelas untuk jajan.

"Cilla, yuk jajan bareng." Ajak Nafihsa, siswi berambut sedikit ikal sebahu yang berkuncir satu tanpa poni pada Cilla dan sudah menanti Cilla di samping mejanya.

"Oke." Jawab Cilla sambil merapikan bukunya ke laci meja.

Mereka pun berjalan bersama menuju koperasi. Ya, Cilla lebih suka ke koperasi daripada ke kantin, karena jarak koperasi dari kelasnya lebih dekat. Dan di koperasi juga menjual jajanan yang enak dan sehat.

Sementara Diana pergi bersama Mina, yang merupakan teman sebangku Nafisha. Mereka seperti bertukar teman sebangku bukan?

Ya, begitulah, mereka lebih akrab satu sama lain.

***

"La, sumpah tadi pas ngerjain soal mendadak banget, padahal kita masuk juga baru 2 mingguan, udah disuruh ngerjain soal aja." Ucap Nafisha dengan wajah kesal.

"Sabar." Jawab Cilla singkat.

"Ih, Lo, kok, cuma jawab gitu aja sih, jawab apa gitu kek, gw dah badmood nih."

"Hm, yang penting kan, Lo udah ngerjain soalnya kan, lagian juga udah lewat, kan."

"Dah lah, ngomong sama Lo bikin Gue tambah badmood." Ucap siswi dengan rambut agak ikal sepinggang dikepang satu itu.

Selama dua minggu mereka berteman, panggilan mereka sekarang menjadi Lo dan Gue, panggilan ini sebenarnya usul Nafisha, katanya supaya lebih akrab aja.

Nafisha pun berjalan lebih cepat mendahului Cilla menuju kelas sambil memegang makanan di tangannya. Cilla hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Nafisha.


Cinta dalam MimpiWhere stories live. Discover now