BAB 9 LELAH

21 1 0
                                    

Halo semua...

Terima kasih aku ucapkan buat yang udah membaca cerita ini...

Jangan lupa vote ya, buat dukung cerita ini :)

Dukungan kalian sangat berarti buat aku yang first time buat ini cerita...

Pukul empat sore, di SMP NEGERI BINA BANGSA sudah terlihat ramai, banyak siswa siswi berlalu lalang memakai baju pramuka lengkap dengan topi dan semua atribut. Begitu juga dengan Cilla yang sedang menenteng tikar dan menggendong tas berjalan melewati koridor. Hari ini hari sabtu.

"Cilla." Panggil Nafisha dari arah berlawanan.

"Eh, Fisha, Lo udah datang aja." Balas Cilla.

"Iya, rumah Gue dekat soalnya, yuk ke sana, tadi barang-barang Gue udah Gue taruh di sana." Ucap Nafisha menunjuk ruangan yang bertuliskan 9B yang berjarak tiga meter dari mereka.

"Sini Gue bantu bawain tikar Lo." Sambung Nafisha mengambil alih tikar Cilla dari tangannya.

"Eh, makasih." Ucap Cilla yang sedikit terkejut Nafisha mengambil alih tikarnya.

Mereka pun berjalan berdampingan menuju ruang kelas 9B.

***

"Sumpah cuy, panas banget, woi." Celetuk Suci sambil mengipas wajahnya dengan tangannya. Siswi berbadan sedikit berisi dan bertubuh tak tinggi itu mengeluh karena di ruang kelas 9B ini terasa panas, ya, bagaimana tidak panas ruangannya saja tertutup, kipas angin hanya satu, dan celah udara masuk juga hanya sedikit, terlebih lagi di depan lapangan upacara. Sinar matahari yang terkena lapangan langsung saja terasa di kelas ini.

"Iya, nih, mana kursi-kursi ini masih ada di sini lagi." Ucap Jasmin yang sedang bersender di tembok yang sampingnya tumpukan kursi dan meja. Ruangan ini memang untuk tidur saat PERSAMI nanti yang di isi lima belas orang yang merupakan siswi kelas VII-G.

"Eh, semuanya, disuruh kumpul di lapangan, nih, katanya ada informasi penting." Ucap Andini dari ambang pintu.

"Aelah, malas banget Gue." Protes Suci.

"Ayo cepetan, mau dihukum kalian?!" Perintah Andini yang kemudian pergi menuju lapangan.

"Sabar, Ci, udah ayo, dari pada dihukum." Ajak Aninda sesi kerohanian berambut sebahu.

"Ya, ya." Balas Suci sambil berdiri dari duduknya.

***

Setelah pembinaan dan pemberian pengumuman, semua murid sedang duduk di lapangan, saat ini tepat pukul lima sore. Pengumuman tadi berisi rangkaian acara yang akan dilaksanakan malam ini dan esok hari, karena persami hanya dilakukan satu malam.

"Gue lapar, nih." Adu Fisha pada Cilla.

"Sama, Gue juga, Sha." Sahut Mina sedangkan yang diberi pengaduan hanya diam memandang sekeliling tak merespon.

"Iya, ya, lama amat deh pembinaanya, Gue belum makan dari tadi." Balas Aninda yang duduk di sebelah Mina.

"Sabar dulu mungkin sebentar lagi." Ucap Cilla yang akhirnya membuka suara.

***

Cilla dan Nafisha kini berada di kantin, di sana terlihat sangat ramai karena banyak murid yang sedang jajan. Sangat sesak sekali kalau di lihat. Langit sudah gelap, saat ini sedang jam setengah delapan malam, sehabis acara sholat isya berjamaah, semua murid diberikan waktu istirahat sebelum acara api unggun dan tugas regu di mulai.

"Lo mau beli apa La?" Tanya Nafisha.

"Gue kayaknya nasi aja deh lauk sambal kering tempe sama mie." Jawab Cilla dengan wajah tanpa antusias. Yak karena sebenarnya Cilla tidak nafsu makan, entah mengapa di tempat ramai seperti ini selera makannya hilang.

Cinta dalam MimpiWhere stories live. Discover now