🗒 ❛ 09 ༉‧₊˚✧

344 50 3
                                    

❬ ⸙: ✰❛same thing; ❀❜ ❭

"lo mau ngapain?" ketika mereka sampai di kelas, isagi bertanya saat yuki malah kembali ke tempat duduknya.

"duduk. emang keliatannya ngapain?"

isagi mendecak, "ayo ke kantin. jangan di kelas mulu tiap istirahat. ansos lo?"

"nggak mau," yuki menggeleng. memang itu sudah seperti jalan ninjanya.

tapi isagi malah tersenyum mencurigakan, "emang gue selama ini peduli sama semua tolakan lo?" kemudian menarik pelan tangan gadis itu sampai berdiri dan menjauh dari kursinya.

"mulai deh. buat kali ini gue nggak mau. terakhir kali gue ke kantin, jadi tontonan orang-orang," yuki berusaha untuk menarik kembali tangannya. tapi apalah daya, tenaga isagi jauh lebih besar darinya.

"siapa yang nontonin lo? mau gue tendangin kepalanya?"

yuki mendesah pelan, "nggak. jangan gila."

detik berikutnya, tangan isagi merayap ke belakang kepala yuki. mendekatkan wajah mereka. "ikut, atau gue beneran majuin kepala lo?"

"..." yuki tak bisa berkata-kata. ia justru fokus pada bagaimana mata isagi menatapnya. serius, tajam, sedikit menyeramkan. dan sebuah sensasi aneh yang menggelitik perutnya, bersamaan dengan debaran jantung yang begitu cepat. mungkin inilah yang dinamakan cinta.

"nggak mau jawab?"

"iya, ikut," yuki mendorong bahu isagi dengan kedua tangannya.

si lelaki nyengir. seolah mendapat petunjuk apa yang harus dilakukan kalau yuki menolaknya. yaitu dengan mengancam akan mencium gadis itu!

ah, ini seru. isagi ingin melakukan yang lebih dari pada yang tadi.

tapi mana mungkin yuki mau. ia menurut dan mengikutinya ke kantin saja sudah membuat isagi ingin sujud syukur.

sampai di kafetaria, di tempat biasanya ia dan teman-temannya duduk, isagi mendapat banyak tatapan tajam dari mereka.

"lo kayak anjing," bachira tertawa, sampai giginya terlihat. tapi itu bukan tawa yang benar-benar karena senang. isagi melihatnya justru seperti psikopat yang akan memulai aksi menyiksa korbannya.

"makasih. lo juga mirip-mirip babi," isagi duduk. dengan tangannya masih betah menggenggam tangan yuki.

"manusia begini, cemilan favorit sumanto," chigiri menunjuk isagi dengan jari tengahnya.

"hm. gue pernah ditawarin jadi guest star acara mukbang dia di youtube," isagi menyahut celetukan chigiri.

"lo abis dari mana, kimak? orang pada nyariin, balik-balik langsung gandeng.. cewek," reo bertanya, melirik yuki sekilas.

"ke mana pun. bukan urusan lo," kata isagi.

kara yang duduk di sampingnya dengan mengatur napas, menahan diri, untuk tidak menyiram wajah isagi dengan kuah seblak level 5 pesanannya. pedas maksimal.

"ngapain lo liatin yuki? naksir lo?" isagi bertanya dengan nada jengkel saat mendapati nagi sedang menatap yuki dengan begitu serius. lebih serius daripada sedang bermain bola.

[✔] [3] chairmate ; isagi yoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang